Sujud Tilawah dan Sujud Syukur


SUJUD TILAWAH DAN SUJUD SYUKUR

Sujud tilawah adalah sujud yang dilakukan ketika seseorang membaca atau mendengar ayat-ayat sajdah. Menurut jumhur ulama sujud tilawah hukumnya Sunnah bagi si pembaca maupun yang ikut mendengar, baik membacanya itu di dalam (pada waktu) shalat atau di luar salat.

(1) Syarat untuk melakukan sujud tersebut sama dengan syarat sahnya shalat Sunnah. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud, Sayyidina ‘Abdullah bin 'Umar radhiyallahu 'anhu berkata, 

"Dahulu Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam membacakan AlQur’an kepada kami dan apabila sampai pada ayat sajdah, beliau bertakbir, kemudian bersujud dan kami pun ikut sujud bersama beliau." 

Cara Pelaksanaan Sujud Tilawah di dalam Shalat Jika ia sedang shalat, maka hendaknya ia segera bersujud diiringi ucapan takbir (takbiratul iftitah) tanpa mengangkat tangan, membaca doa sujud tilawah, kemudian kembali berdiri dengan diiringi ucapan takbir tanpa mengangkat tangan pula. Jika kebetulan ayat sajdah tersebut terletak di akhir surat, maka setelah berdiri dari sujud tilawah, sebelum rukuk, dianjurkan untuk membaca beberapa ayat selanjutnya atau ayat lain kemudian rukuk.

(2) Cara Pelaksanaan Sujud Tilawah Di Luar Shalat Jika ia tidak sedang shalat, maka hendaknya ia segera bertakbir sembari mengangkat tangan, seperti takbiratul ihram, kemudian bertakbir sekali lagi seiring dengan sujudnya, setelah itu bangun dari sujud dengan diiringi takbir. Ada yang menyatakan setelah itu tasyahud dan salam, ada pula yang langsung salam tanpa tasyahud.

(3) Menurut Imam Syafi'i ayat sajdah dalam AlQur’an itu ada empat belas, yaitu: 

1. Akhir surat Al-A'raf, yaitu ayat 209. 
2. Ayat 15 surat Ar-Ra'd; 
3. Ayat 49 surat An-Nahl; 
4. Ayat 107 surat Al-Isra; 
5. Ayat 58 surat Maryam; 
6. Ayat 18 surat Al-Haj; 
7. Ayat 77 surat Al-Haj; 
8. Ayat 60 surat Al-Furqan; 
9. Ayat 25 surat An-Naml; 
10. Ayat 15 surat As-Sajdah; 
11. Ayat 37 surat Fushshilat; 
12. Ayat 62 surat An-Najm; 
13. Ayat 21 surat Al-Insyiqaq; 
14. Ayat 19 surat Al-'Alaq 

(4) Doa Sujud Tilawah Doa Pertama Diriwayatkan bahwa Sayyidina ‘Abdullah bin 'Abbas radhiyallahu 'anhu berkata: 

(Pada suatu hari) seorang pria datang menghadap Nabi dan berkata kepada beliau: "Duhai Rasulullah, sesungguhnya semalam aku bermimpi shalat di balik sebuah pohon. Ketika aku sujud, pohon itu ikut sujud bersamaku. Aku mendengar (di dalam sujudnya) pohon itu mengucapkan doa berikut:

 أَللّهُمَّ اكْتُبْ لِيْ بِهَا عِنْدَكَ أَجْرًا، وَضَعْ عَنِّيْ بِهَا وِزْرًا، وَاجْعَلْهَا لِيْ عِنْدَكَ ذُخْرًا، وَتَقَبَّلْهَا مِنِّيْ كَمَا تَقَبَّلْتَهَا مِنْ عَبْدِكَ دَاودَ

Ya Allah, tuliskanlah untukku pahala di sisiMu dengan sujud ini, hapuskanlah dosaku karenanya, jadikanlah ia sebagai harta simpananku di sisiMu dan terimalah sujudku ini sebagaimana Engkau terima sujud hambaMu Dawud. 


Setelah itu Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam membaca ayat sajdah dan sujud. ‘Abdullah bin 'Abbas selanjutnya berkata, "Aku mendengar beliau di dalam sujudnya membaca doa yang dibaca pohon tersebut persis seperti yang diceritakan oleh pria itu. (HR Tirmidzi, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Baihaqi dengan matan yang berbeda)

Doa Kedua


 أَللّهُمَّ لَكَ سَجَدْتُ، وَلَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، سَجَدَ وَجْهِيْ لِلَّذِيْ خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ فَأَحْسَنَ صُوْرَتَهُ، وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ، تَبَارَكَ اللهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِيْنَ

Ya Allah, kepada-Mu aku bersujud, kepada-Mu aku memasrahkan diri dan aku beriman kepadaMu. Wajahku bersujud kepada Dia yang telah menciptakan dan membentuknya dengan indah serta membuka pendengaran dan penglihatannya. Maha Suci Allah sebaik-baik Pencipta. (HR Muslim, Ahmad, Tirmidzi, Abu Dawud dan lainnya)

Sumber :


Lihat 'Alwi bin 'Abbas Al-Maliki, Ibanatul Ahkam, Daruts Tsaqafatul Islamiah, Beirut, Juz.I, hal.481.
Lihat Abu Ishaq Ibrahim Al-Fairuz, At-Tanbih, Darul Kutubil 'Ilmiah, Juz.I, hal.48.  
Lihat Abu Ishaq Ibrahim Al-Fairuz, At-Tanbih, Darul Kutubil 'Ilmiah, Juz.I, hal.48.  
Lihat 'Alwi bin 'Abbas Al-Maliki, Ibanatul Ahkam, Daruts Tsaqafatul Islamiah, Beirut, Juz.I, hal.481-483.

  
Sujud Syukur 

Ketika mendapatkan nikmat atau selamat dari bencana, kita disunnahkan untuk melakukan sujud syukur. Dan sujud ini harus dilakukan di luar shalat. Abu Bakrah radhiyallahu 'anhu menyebutkan bahwa apabila mendengar berita yang menyenangkan, Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam melakukan sujud untuk bersyukur kepada Allah. Dalam sebuah riwayat Sayyidina 'Abdurrahman bin 'Auf radhiyallâhu 'anhu menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam pernah sujud cukup lama, kemudian setelah selesai dari sujudnya, beliau bersabda :

إِنَّ جِبْرِيْلَ أَتَانِيْ، فَبَشَّرَنِيْ ، فَسَجَدْتُ ِللهِ شُكْراً

Sesungguhnya Jibril telah mendatangiku dan menyampaikan kabar gembira kepadaku, maka aku bersujud kepada Allâh sebagai ungkapan rasa syukur. (HR Ahmad)

Barra` bin 'Azib radhiyallahu 'anhu menceritakan bahwa Nabi mengutus 'Alî bin Abû Thâlib radhiyallahu 'anhu ke Yaman. Kemudian Sayyidina 'Ali radhiyallahu 'anhu menulis surat kepada beliau memberitahukan bahwa warga Yaman memeluk Islam. Ketika membaca surat tersebut, Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam segera bersujud sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah Ta'ala. (HR Baihaqi)

Diriwayatkan bahwa ketika mendengar berita penaklukan Yamamah dan terbunuhnya Musailamah, Sayyidina Abu Bakar radhiyallâhu 'anhu mengucapkan Alhamdulillâh dan langsung melakukan sujud syukur. Diceritakan pula bahwa Sayyidina 'Umar radhiyallahu 'anhu juga melakukan sujud syukur ketika mendengar penaklukan Qadisiah dan Yarmuk. (1)

Sebagaimana sujud tilawah, sujud syukur juga dilakukan satu kali. Bedanya, sujud tilawah disunnahkan di dalam dan di luar shalat, sedangkan sujud syukur hanya boleh dilakukan di luar shalat, tidak boleh di dalam shalat. Syarat-syaratnya sama dengan syarat-syarat shalat Sunnah lainnya.

Sumber : Muhammad bin Habib Al-Mawardi, Al-Hawil Kabir Fil Fiqhisy Syafi'i, Darul Kutubil 'Ilmiah, Juz.II. Hal.264.
  
Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholii 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihii wa shohbihi wa salim
   
Redaksi

Rumah Muslimin Grup adalah Media Dakwah Ahlusunnah Wal jama'ah yang berdiri pada pertengahan tahun 2017 Bermazhab Syafi'i dan berakidah Asyariyyah. Bagi sobat rumah-muslimin yang suka menulis, yuk kirimkan tulisannya ke email kami di dakwahislamiyah93@gmail.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close