Sikap Rasulullah SAW Terhadap Anak-anak


SIKAP RASULULLAH SAW TERHADAP ANAK-ANAK

Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu berkata;

قَبَّلَ النَّبِىّ صلى الله عليه وسلم الْحَسَنَ بْنَ عَلِىٍّ ، وَعِنْدَهُ الأقْرَعُ بْنُ حَابِسٍ التَّمِيمِىُّ جَالِسًا ، فَقَالَ الأقْرَعُ : إِنَّ لِى عَشَرَةً مِنَ الْوَلَدِ مَا قَبَّلْتُ مِنْهُمْ أَحَدًا ، فَنَظَرَ إِلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم، ثُمَّ قَالَ : مَنْ لا يَرْحَمُ لا يُرْحَمُ

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mencium Al-Hasan bin ‘Ali, dan di sisi Nabi ada Al-Aqra’ bin Haabis At-Tamimiy yang sedang duduk. Maka Al-Aqro’ berkata, “Aku punya 10 orang anak, tidak seorangpun dari mereka yang pernah kucium”. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallampun melihat kepada Al-‘Aqro’ lalu beliau berkata, “Barangsiapa yang tidak merahmati/menyayangi maka ia tidak akan dirahmati.” (HR Al-Bukhari no 5997 dan Muslim no 2318)

Rasulullah sendiri tidak tahan mendengar tangisan dan rengekan anak kecil. Abu Qatadah meriwayatkan bahwa suatu ketika Rasulullah saw shalat sambil menggendong Umamah binti Zainab binti Rasulullah saw. Ketika hendak sujud, beliau meletakkan Umamah, ketika berdiri beliau mengambilnya kembali. (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ahmad, Malik, dan Ad-Darimi)

Kasih sayang ini telah membuatnya memanjangkan atau meringkaskan shalatnya hingga anak kecil bisa tetap bergembira. Kita dapat melihat kisah beliau yang menakjubkan ketika shalat berjamaah. Dalam satu kesempatan, beliau sengaja memanjangkan sujud agar tidak mengganggu anak-anak.

Diriwayatkan dari Syaddad bin Al-Had, “Suatu ketika Rasulullah keluar melaksanakan shalat Isya sambil menggendong Hasan atau Husain. Rasulullah maju dan meletakkan keduanya, kemudian bertakbir untuk shalat. Rasulullah Saw memanjangkan sujudnya di salah satu sujudnya. Ayahku berkata, ‘Aku angkat kepalaku dan ternyata sang anak kecil sedang berada di punggung Rasulullah ketika beliau sujud. Aku pun kembali sujud. Seusai shalat, orang-orang berkata, ‘Wahai Rasulullah, Anda sujud lama sekali sehingga kami mengira terjadi sesuatu atau sedang turun wahyu kepadamu.’ Beliau menjawab: “Semua itu tidak terjadi. Hanya saja putraku menaiki punggungku. Aku tidak ingin mengganggunya sampai ia puas melakukannya’.” (HR Nasa’i, Ahmad, Hakim, Ibnu Khuzaimah, dan Ibnu Hibban. Al-Albani menjadikannya sebagai dalil bolehnya memanjangkan sujud. Lihat Sifat Shalat Nabi hal. 148)

Hal yang sebaliknya pernah pula dilakukan oleh Rasulullah saw yang membuktikan besarnya rasa kasih sayang beliau. Anas bin Malik meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda: “Sungguh ketika aku telah mulai melaksanakan shalat, sedangkan aku ingin memanjangkannya. Namun aku kemudian mendengar tangisan anak kecil, maka saya pun mempercepat shalat karena saya tahu perasaan sedih ibunya disebabkan tangisan itu.” (HR Bukhari, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, Abu Ya’la, dan Baihaqi)
Demikianlah Rasulullah saw mengondisikan shalatnya sebagai bentuk kasih sayang kepada anak kecil dan ibunya.

Beberapa peristiwa yang tercatat dalam banyak hadits di atas adalah beberapa contoh untuk menggambarkan kecintaaan Rasulullah saw terhadap anak-anak. Maka tak mengherankan bila Anas bin Malik menggambarkan kasih sayang Rasulullah saw kepada anak-anak dengan ungkapannya, “Tidak pernah saya melihat seorang yang lebih cinta kepada keluarganya lebih dari Rasulullah.” (HR Muslim, Ahmad, Ibnu Hibban, Abu Ya’la, dan Baihaqi)

Setiap orang mungkin akan kagum menyaksikan sikap Rasulullah kepada anak-anak. Kekaguman ini akan bertambah ketika melihat besarnya tanggungjawab yang ada di pundak beliau dalam mengatur negara, memimpin pasukan, memberi putusan di antara manusia saat bernegosiasi dengan tamu negara, dan berinteraksi dengan sahabat-sahabatnya. Beliau juga yang mengatur urusan kaum muslimin, baik orang tua maupun anak-anak. Beliau menerima wahyu dari Rabb semesta alam dan menyampaikannya kepada siapa saja semampu beliau. Bahkan, beliau mengirimkan surat kepada para raja dan pemimpin dunia untuk diajak masuk Islam.


Dengan segenap tanggung jawab yang berat ini, beliau tetap memerhatikan anak-anak yang masih berusia belia. Hal ini tidak akan terjadi kecuali dari seorang nabi.

Kekaguman ini akan bertambah lagi ketika Anda tahu bahwa kasih sayang ini tumbuh di lingkungan yang tak memberikan hak untuk anak kecil. Bahkan lingkungan sekitarnya menganggap bahwa kasih sayang kepada anak kecil adalah satu bentuk kelemahan yang tak dapat diterima. Sampai-sampai seorang akan berbangga ketika dia tidak menyayangi anak-anaknya.

*Dia sosok yang sangat baik, dan tak pernah berbohong pada siapapun selamanya*
*andaikan sekarang ada rosulullah saw,
anak-anak kecil pasti akan mengajaknya bermain bola bersama mereka*
*yang saya dengar, rosulullah saw itu suka bermain dengan anak kecil*
Sebagian dari akhlak rosulullah saw adalah mencintai anak kecil, dan bersikap lembut pada mereka bahkan sesekali bersenda gurau dengan mereka,
Di ceritakan pernah suatu ketika rosulullah saw pergi ke mesjid lalu masuk ke tempat wudhu', beliau berwudhu' membasuh wajahnya, lalu datanglah anak kecil namanya mahmud ke samping beliau, beliau pun melihat dan tersenyum,
Kemudian beliau mengambil air ke lisan mulianya, dan beliau semburkan ke wajah mahmud, beliau tertawa mahmud pun tertawa.

Lihatlah moment indah ini,

Kelembutan rosulullah saw terhadap anak kecil ini dengan bercanda,
Dan ini terjadi dalam keadaan rosulullah saw sedang sibuk-sibuknya dengan dakwah, peperangan, dan urusan muslimin secara umum, Dan ini sesuai dengan firman Allah swt : sungguh engkau berada di atas budi pekerti yang mulia.

Suatu ketika ada anak kecil perempuan dari afrika yang lucu dengan pakaian cerah warna kuning (tentu dengan kulit hitam ) bernama ummu khalid berusia sekitar 6tahun,

oleh ayahnya dibawa ke hadapan Rasulullah saw untuk dimintakan doa , ternyata sebelum ayah anak itu bercakap, Rasulullah saw secara langsung malah bercanda dengan ummu khalid, melihat Rasulullah saw yang seperti memberi ruang bebas padanya ternyata anak itu menaiki Punggung Rasulullah saw dan memasukan tangannya serrta memainkan KHATAM NUBUWAH (daging kecil seperti telur burung yang bertulis Muhammad Rasulullah) DIPUNGGUNG Rasulullah saw,
melihat tingkah anak itu ayahnya pun memarahi, dan Rasulullah tersenyum berkata pada ayahnya : sudah biarkan biarkan, ini anak kecil 
dan tahukah anda ?

Abdullah bin abbas yang kala itu berusia dibawah 10 tahun yang biasanya oleh orang dewasa lainnya dianggap lucu-lucuan saja,

ternyata oleh Rasulullah saw diperlakukan layaknya orang dewasa,
Rasulullah saw mengikat bai'at (sumpah/janji setia dengan jabat tangan) padanya,
dan tahukah anda ?

hadits yang berbunyi :
jagalah ALLAH SWT makak DIA akan menjagamu, jika kamu hendak bertawakkal maka tawakkal lah padaNya, dan jika hendak meminta pertolongan maka mintalah padaNya.
hadits seserius ini Rasulullah saw sabdakan pada ibnu abbas yang kala itu berusia 7tahun,
betapa besar cara Rasulullah saw menghargai anak kecil.

Dan rosulullah saw sering bermain dengan zainab putrinya ummu salamah, dan beliau memanggilnya dengan panggilan sayang : wahai zuwainab wahai zuwainab berkali-kali,
Dan rosulullah saw juga kadang menaikan hasan dan husain ke punggungnya lalu beliau berjalan dengan tangan dan kakinya (merangkak) sambil berkata : sebaik-baiknya onta adalah onta kalian berdua ini :) dan sebaik-baik penunggang adalah kalian berdua.

Bahkan kadang hal itu dilakukan bersama hasan dan husain di atas tanah.
pernah juga alhasan mendatangi rosulullah saw sedangkan beliau dalam keadaan sholat, lalu alhasan menaiki punggung rosulullah saw dan rosulullah saw lambatkan sujudnya sampai hasan pun turun, setelah usai dari sholat, para sahabat bertanya : wahai rosulullah engkau panjangkan sujudnya (sampai kami kira engkau wafat), rosulullah saw pun menjawab : anakku ini tadi menunggangiku dan aku tak ingin membuatnya terburu-buru.

Pernah juga suatu ketika rosulullah pergi ke rumah sahabatnya, sayyidina anas bin malik, beliau pun memasuki rumahnya tiba2 beliau melihat adik sayyidina anas yg msh berumur 6/7tahun dan di tangannya ada burung kecil yg sprtinya sedang sakit.

Beliau pun menghampiri dan bertanya apa yg terjadi dengan burung itu, namun anak kecil adik sayyidina anas itu hanya diam dan tak menjawab satu katapun.

Besoknya Rosulullah kembali mengunjungi rumah sayyidina anas, setelah memasuki rumah sayyidna anas, beliau mendapati adik sayyidina anas dalam keadaan sedih dan pilu, beliaupun bertanya : wahai aba umair (julukan yang di berikan Rosulullah untuk anak itu)
ada apa dgn burungmu ?

Anak kecil itu pun menjawab : dia telah mati ya Rasulullah :'( smbil menangis dia jatuhkan diri ke haribaan rosulullah saw..

dan masih baaanyaaak lagi kisah Rasulullah saw saat berperilaku dengan anak kecil yang semuanya bahkan tak mungkin dibahas dalam sejam dua jam.
betapa indahnya engkau Yarasulullah...
dan betapa indahnya para penerusmu yang mampu mempraktekkan sebagian keindahan akhlakmu... 
Sholawat dan salamNya senantiasa tercurahkan pada beliau hingga akhir masa..
  
Sumber : ahlulbaitrasulullah

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholii 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

Redaksi

Rumah Muslimin Grup adalah Media Dakwah Ahlusunnah Wal jama'ah yang berdiri pada pertengahan tahun 2017 Bermazhab Syafi'i dan berakidah Asyariyyah. Bagi sobat rumah-muslimin yang suka menulis, yuk kirimkan tulisannya ke email kami di dakwahislamiyah93@gmail.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close