Tuntunan AL-Qur'an dan AS-Sunnah Adab Muslim Terhadap Pemimpin


TUNTUNAN AL-QURAN & AS-SUNNAH ADAB MUSLIM TERHADAP PEMIMPIN

1. Wajib Taat Pemimpin KECUALI Pemimpin Menyuruh Berbuat Maksiat

عَلَى الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ السَّمْعُ وَالطَّاعَةُ فِيْمَا أَحَبَّ وَكرَهَ إِلا أَنْ يُؤْمَرَ بِمَعْصِيَّةٍ فَإِنْ أَمَرَ بِمَعْصِيَّةٍ فَلا سَمْعَ وَلا طَاعَةَ

Rosulullah SAW bersabda, “Wajib atas seorang muslim untuk MENDENGAR & TAAT (kepada Pemimpin) pada apa-apa yang ia sukai atau ia benci, KECUALI bila Pemimpin itu menyuruh untuk berbuat maksiat." 
(HR.Bukhari no.2955, no.7144)

2. Protes kepada Pemimpin WAJIB dengan Kata-Kata Baik

اذْهَبَا إِلَىٰ فِرْعَوْنَ إِنَّهُ طَغَىٰ . فَقُولَا لَهُ قَوْلًا لَّيِّنًا لَّعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَىٰ

Allah berfirman, “Pergilah kamu berdua kepada Fir’aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas. Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan KATA-KATA LEMAH LEMBUT, mudah-mudahan ia ingat & takut.” (Al-Quran, surat Thaahaa: 43-44)

3. ISLAM MELARANG MENGHINA PEMIMPIN

مَنْ أَهَانَ السُّلْطَانَ أَهَانَهُ اللهُ. رواه الترمذي وقال: حديث حسن

Rosulullah bersabda, “Barangsiapa yang menghina seorang pemimpin, maka Allah akan menghinakannya.” 
( HR.Tirmidzi no.2224)

4. Islam MELARANG memerangi Pemimpin yang masih menegakkan Shalat

Ibnu ‘Umar berkata bahwa beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ خَلَعَ يَدًا مِنْ طَاعَةٍ لَقِىَ اللَّهَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لاَ حُجَّةَ لَهُ وَمَنْ مَاتَ وَلَيْسَ فِى عُنُقِهِ بَيْعَةٌ مَاتَ مِيتَةً جَاهِلِيَّةً

“Barangsiapa yang melepaskan tangannya dari ketaatan pada pemimpin, maka ia pasti bertemu Allah pada hari kiamat dengan tanpa argumen yang membelanya. Barangsiapa yang mati dalam keadaan tidak ada baiat di lehernya, maka ia mati dengan cara mati jahiliyah.” 
(HR. Muslim no. 1851).

إِنَّهُ سَيَكُونُ عَلَيْكُمْ أَئِمَّةٌ تَعْرِفُونَ وَتُنْكِرُونَ
لَا مَا صَلُّوا

Ditanyakan kepada Nabi Muhammad SAW, "Wahai Rosulullah, Bolehkah kami memerangi pemimpin?” 
Rosulullah menjawab, "TIDAK SELAMA MEREKA MENEGAKKAN SHALAT." (HR.Muslim & HR.Tirmidzi)

* Menegakkan Shalat disini maksudnya tidak melarang muslim ibadah, tidak melarang pembangunan mesjid.

5. MELAWAN PEMIMPIN = MATI JAHILIYAH (KAFIR)

مَنْ كَرِهَ مِنْ أَمِيرِهِ شَيْئًا فَلْيَصْبِرْ فَإِنَّهُ مَنْ خَرَجَ مِنْ السُّلْطَانِ شِبْرًا مَاتَ مِيتَةً جَاهِلِيَّةً

Rosulullah SAW bersabda, "Siapa yang tidak menyukai kebijakan penguasa, hendaklah ia bersabar, sebab siapapun yang keluar dari ketaatan kepada Pemimpin sejengkal, ia mati dalam jahiliyah.”
(HR.Bukhari)

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholii 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
  
Redaksi

Rumah Muslimin Grup adalah Media Dakwah Ahlusunnah Wal jama'ah yang berdiri pada pertengahan tahun 2017 Bermazhab Syafi'i dan berakidah Asyariyyah. Bagi sobat rumah-muslimin yang suka menulis, yuk kirimkan tulisannya ke email kami di dakwahislamiyah93@gmail.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close