KEPERCAYAAN DIRI YANG SEJATI


Percaya diri sejati adalah percaya diri yang lahir dari redha/menerima bahwa diri kita lemah dan banyak kesalahan.

Dari penerimaan/redha mengenai kelemahan/kesalahan diri ini maka saat kita.

1.Ketemu orang yang marah pada kita saat tidak bisa memenuhi keinginannya karena kita tidak mampu, maka kita memandang itu sebagai kesalahan kita yaitu karena kelemahan di diri kita yang tidak bisa memenuhi keinginannya lahir dan batin.

Kita lemah karena merasa lelah untuk melakukan permintaannya , atau tidak memiliki yang diminta orang tersebut. sehingga kita bisa berkata, "wajar dia marah, karena keinginannya tidak terpenuhi karena kelemahan saya."

Dengan cara pandang ini(mencari kesalahan di diri dan bukannya mengulik kesalahan orang yang marah pada kita) Maka kita akan menemukan kebenaran mengenai kelemahan diri kita.

2.Saat orang marah pada kita karena kita menzalimi dirinya, maka kita menemukan kezaliman/kesalahan/kemaksiatan diri kita. dan kita bisa berkata "wajar dia marah karena saya sudah salah/zalim padanya"

3. Saat orang marah karena kita tidak memenuhi keinginannya padahal kita redha(tidak merasa berat) lahir batin untuk memenuhi Hanya saja kita melihat hal yang diminta adalah sesuatu yang melanggar syariat Allah, atau hal yang akan mencelakakan dirinya. Maka kita menemukan lagi kelemahan diri kita dihadapan Allah, bahwa kita lemah dihadapan keinginan/syariat Allah.

Kita harus tega menolak dan akhirnya menanggung akibat orang marah pada kita padahal kita mampu menghindari efek tidak enak itu(orang marah ke kita) HANYA karena Allah, karena berharap redha dari Allah.
sehingga kita bisa berkata "wajar dia marah karena keinginannya tidak bisa saya penuhi karena Allah melarang saya untuk itu"

Maka orang yang memiliki percaya diri sejati ini, hidupnya akan selalu nyaman, karena percaya dirinya bersumber dari penerimaannya ikhlasnya akan kebenaran mengenai dirinya(yg lemah, banyak salah). Karena sepanjang kita hidup di dunia ini, kemana saja kita menghadap kita akan SELALU berhadapan dengan kebenaran, bahwa kita lemah, banyak salah dan maksiat.

dan jihad setiap manusia adalah jihad menerima kebenaran(bawha diri lemah dan banyak salah) menundukkan hawa nafsu yg tidak bisa menerima kenyataan(ingin selalu kuat dan suci, ngga pernah salah).

Maka orang2 yang melakukan perbaikan diri (amalan)dengan diawali jiwa yang telah bertaubat merekalah orang2 yang Allah bersihkan. Karena dia melakukan usaha tersebut dengan eksadaran penuh mengenai dirinya yg tidak berdaya, dan hanya berharap pada pertolongan Allah. sehingga semakin baik dan taat dirinya semakin dia bersyukur dan merasa diberi ALlah dengan bisa taat tersebut dan semakin kokoh dirinya.

beda dengan orang yang lakukan perbaikan diri (amalan)sebelum melakukan jihad lawan hawa nafsu. Dia akan nisbatkan semua perbaikan yg dia lakukan pada usaha dirinya, maka semakin taat dirinya semakin sombong dirinya, semakin jauhd ari redha pada kebenaran, dan smakin rapuhlan dirinya, hal2 kecil akan sangat mengganggu dirinya.

DiTulis Oleh : Diah Listyani

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholi ála sayyidina Muhammad nabiyil umiyi wa álihi wa shohbihi wa salim

Redaksi

Rumah Muslimin Grup adalah Media Dakwah Ahlusunnah Wal jama'ah yang berdiri pada pertengahan tahun 2017 Bermazhab Syafi'i dan berakidah Asyariyyah. Bagi sobat rumah-muslimin yang suka menulis, yuk kirimkan tulisannya ke email kami di dakwahislamiyah93@gmail.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close