Memaafkan Tapi Ketegasan Jalan Terus


MEMAAFKAN TAPI KETEGASAN JALAN TERUS

Apakah ada?

Ada dan ini amalan tertinggi sebenarnya.
Memaafkan berarti emang udah ngga ada dendam, Udah ngga butuh lagi hatinya dipuaskan dengan membuat orang lain direndahkan (dihukum, atau bahkan perminta maaf).

Saat hati sudah merdeka demikian tetapi sangsi dia jalankan(lahir tetap jalankan keadilan). Tetap minta yang dimaafkan untuk bertanggung jawab atas kesalahannya. Maka itu bukan lagi untuk kepuasan dirinya lagi Melainkan demi kebaikan orang yg dia maafkan.

Terasa tidak masuk akal? Tapi bagi yang telah didesak Allah untuk mengamalkan hal diatas, maka hal paradox(terlihat bertentangan) ini akan terasa masuk akal, bahkan hal paling masuk akal untuk dillakukan.

Jadi yang menentukan apakah seseorang yang menuntut keadilan adalah orang yang imannya minimal atau orang yang imannya paling tinggi tergantung keadaan hati(niatnya).

Apakah ybs benar2 sudah memaafkan atau belum.

Seperti kata habib ahmad bin jindan, orang yang hati bersih ada dua tingkatan, yang luar dan dalam sama, Dan yang diatas orang berhati bersih adalah orang yang berhati mulia yaitu orang yang didalamnya(hatinya) JAUUUH lebih baik dari lahirnya.

Kalau kita punya anak, maka ada saatnya kita menegakkan peraturan demi pembelajaran bagi anak2 kita tersebut. Bahkan bagi sebagian orang tua, bisa bersikap tegas pada anaknya demi kebaikan anaknya akan BUTUH JIHAD yang cukup berat, melawan rasa kasih sayangnya yg ingin permudah hidup anak, yang tidak saja sudah dimaafkan tapi juga telah disayangi,

Orang yang tidak memaafkan dan menuntut keadilan sebagai syarat untuk bisa memaafkan adalah orang yang hatinya bersih minimal.

diatas satu tingkat adalah Orang yang memaafkan kemudian melepaskan, dia adalah orang yang hatinya bersih. 
lahir dan batin sama baik.

Orang yang memaafkan dan kemudian menuntut keadilan karena melihat itu baik bagi yang dimaafkan adalah orang yang berhati mulia, yaitu yang hatinya jauh lebih baik dari yang nampak. dia jalani 2 kali jihad. Jhad pertama memaafkan kesalahan, dan jihad kedua tega untuk tegas demi kebaikan yang di maafkan, disaat dia sudah tidak butuh untuk tegas bagi kepentingan dirinya.

Dan melihatnya ngga dari pengakuan aja, karena disamping 3 kondisi orang berhati bersih dan mulia diatas ada juga .

1. orang yang tidak menuntut keadilan karena dia merasa perbuatan ybs ngga salah(benar), namanya ngga salah jadi ngga perlu dimaafkan.(menganggap benar kemaksiatan) 
2.Ada juga orang yang menuntut keadilan karena emang ngga mau memaafkan, walau udah dihukum sekalipun dia tetap tidak memaafkan(zalim)

JADI jangan biasain nilai orang dari pilihan lahirnya, Karena yang menentukan seseorang dimata Allah adalah apa yang ada dalam hatinya.

Oleh : Diah Listyani

wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholi 'ala sayyidina Muhammad nabiyil umiyi wa 'alihi wa shohbihi wa salim
  
Redaksi

Rumah Muslimin Grup adalah Media Dakwah Ahlusunnah Wal jama'ah yang berdiri pada pertengahan tahun 2017 Bermazhab Syafi'i dan berakidah Asyariyyah. Bagi sobat rumah-muslimin yang suka menulis, yuk kirimkan tulisannya ke email kami di dakwahislamiyah93@gmail.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close