Rindu Kepada Allah Dan Ketenangan Jiwa


RINDU KEPADA ALLAH DAN KETENANGAN JIWA

Dalam kitab Al-Mahabbah, Imam Al-Ghazali bercerita tentang kerinduan Ibrahim bin Adham kepada Allah SWT yang begitu dahsyat. Sebuah kerinduan yang sangat menggelisahkan jiwanya. Ibrahim begitu galau dan gelisah.
Ibrahim bin Adham bertutur, “Suatu hari aku berkata, “Wahai Rabb-ku. Jika Engkau pernah memberi salah seorang dari para pecinta-Mu sesuatu yang dapat menenangkan hatinya sebelum bertemu dengan-Mu, maka berikanlah juga itu padaku! Sungguh aku galau dan gelisah dibuatnya.”

Setelah itu, aku bermimpi berdiri di hadapan-Nya, Dia berfirman, “Wahai Ibrahim. Apakah engkau tidak malu meminta agar Aku memberimu sesuatu yang dapat menenangkan hatimu sebelum bertemu dengan Aku? Apakah orang yang tercekam rindu dapat tenang hatinya sebelum bertemu kekasihnya?”

Lalu, aku pun menjawab, “Wahai Rabb-ku. Kecintaanku kepada-Mu telah melambung tinggi hingga aku tak tahu bagaimana harus berkata. Ampunilah aku, ajarilah apa yang harus aku ucapkan.” Maka, Dia menjawab, “Ucapkanlah, Ya Allah...Relakanlah aku dengan ketentuan-Mu, sabarkanlah aku atas cobaan-Mu, dan berikanlah aku kesadaran untuk mensyukuri nikmat-nikmat-Mu.”

Jadi, menurut Imam Al-Ghazali, kerinduan seperti ini baru akan reda dan menemukan ketenangan nanti di akhirat kelak. Kerinduan ini hanya berakhir di akhirat melalui perjumpaan dan penyaksian langsung terhadap Allah Azza wa Jalla.

--Imam Al-Ghazali dalam kitab Al-Mahabbah wa al-Syawq wa al-Uns wa al-Ridha, Ihya Ulumuddin

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholii 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

Redaksi

Rumah Muslimin Grup adalah Media Dakwah Ahlusunnah Wal jama'ah yang berdiri pada pertengahan tahun 2017 Bermazhab Syafi'i dan berakidah Asyariyyah. Bagi sobat rumah-muslimin yang suka menulis, yuk kirimkan tulisannya ke email kami di dakwahislamiyah93@gmail.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close