Di Dalam Islam Canda Tawa Sekedarnya Saja


DI DALAM ISLAM CANDA TAWA SEKEDARNYA SAJA

Siapa bilang tak boleh tertawa?

Bahkan Nabi pun bercanda. Dengan tetap menjaga adab dan menghindari dusta.

A. Cukup Yang Benar.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنِّي لأَمْزَحُ , وَلا أَقُولُ إِلا حَقًّا

Sesungguhnya aku pun bercanda tapi tidaklah aku berkata melainkan yang benar. (HR. ath-Thabrani)

Secara natural saja, jangan dibuat-buat apalagi ditambahi bumbu dusta.

B. Tidak Kebanyakan.

Umar ibnul Khaththab radhiyallahu 'anhu bertutur,

من كثر ضحكه قلت هيبته، ومن مزح استخف به

Barangsiapa banyak tertawa maka berkurang wibawa. Dan siapa saja banyak canda niscaya akan diremehkan dengan sebabnya (Shifathus Shahabah: 1/149)

$ads={1}

Canda identik dengan tawa.

Jadikan ia seperti bumbu dalam masakan.

Bila kurang tidak terasa,
Jika berlebih tak nikmat lagi.

Canda yang pas saja.
Tawa cukup sekadarnya.
Jangan berlebihan

Source : Fanspage Alhabib Quraisy Baharun

Semoga Bermanfaat

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholii 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
  
Redaksi

Rumah Muslimin Grup adalah Media Dakwah Ahlusunnah Wal jama'ah yang berdiri pada pertengahan tahun 2017 Bermazhab Syafi'i dan berakidah Asyariyyah. Bagi sobat rumah-muslimin yang suka menulis, yuk kirimkan tulisannya ke email kami di dakwahislamiyah93@gmail.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close