Tidak Ada Guru Dan Murid Dalam Ajaran Islam ?

TIDAK ADA GURU DAN MURID DALAM AJARAN ISLAM ?

RUMAH-MUSLIMIN.COM - Bukan Indonesia jika tidak muncul pendapat-pendapat yang aneh di dalam beragama, terutama di masyarakat perkotaan. Seorang bapak yang baru saja "mengenal" ajaran sunnah berpendapat bahwa di dalam ajaran Islam, tidak ada istilah guru dan murid. Lebih jauh lagi, ia berpendapat bahwa konsep guru dan murid tidak dikenal di dalam ajaran Islam. 

Menurutnya, di antara sebab kekeliruan umat Islam di dalam memahami ajaran Islam adalah karena kuatnya tradisi guru dan murid. Bapak itu mencari dalil bahwa konsep guru dan murid hanya dikenal di dalam agama-agama selain Islam, dalam hal ini adalah Buddha dan Hindu. Karena alasan itu, menurut sang bapak, konsep guru dan murid merupakan konsep kufur dan konsep bid'ah yang harus dijauhkan dari pemahaman umat.

$ads={1}

Bapak itu berargumen bahwa Rasulullah tidak memperkenalkan konsep guru dan murid di dalam menyampaikan ajaran Islam. Yang diperkenalkan oleh Rasulullah adalah konsep sahabat, yang dalam pemahaman bapak itu adalah teman. 

Tampaknya sang bapak tidak paham bahasa Arab. Pemaknaannya terhadap makna kata "sahabat" hanya berhenti di bahasa Indonesia. Al-Habib Ahmad bin Umar al-Syathiri menyampaikan uraian tentang makna kata "sahabat" sebagaimana yang terdapat di dalam redaksi sholawat, sebagai berikut: 

واعلم انّ الصحب في الأصل إسم جمع لصاحب، وهو لغةً من بينك وبينه مداخلة، واصطلاحًا التّابع لغيره الآخذ بمذهبه كأصحاب الشافعي رضي الله تعالى عنه

Ketahuilah, bahwa asalnya kata "shahb" (sahabat) merupakan isim jamak dari kata shahib. Menurut bahasa, makna shahib/shahab/sahabat adalah orang yang ada kerja sama antara anda dengannya. Sedangkan menurut istilah, makna kata shahab adalah orang yang mengikuti orang lain. Atau orang yang mengambil pendapat orang lain, seperti ashab (murid-murid) Imam al-Syafi'i radhiyallahu anhu. 

Dari penjelasan al-Habib Ahmad di atas, dapat dipahami bahwa makna kata "sahabat" yang dihubungkan kepada Nabi adalah orang yang mengikuti Nabi, mengambil pendapat Nabi sebagai argumentasi perbuatannya dan membantu perjuangan Nabi. Keseluruhan makna tersebut, sepadan dengan makna murid. Sehingga, tidak ada alasan untuk menolak keberadaan konsep guru dan murid di dalam ajaran Islam. Karena para sahabat merupakan murid dari Nabi Muhammad. Dan Nabi adalah guru mereka.

$ads={2}

Oleh : KH. Abdi Kurnia Djohan

Demikian Artikel " Tidak Ada Guru Dan Murid Dalam Ajaran Islam ? "

Semoga Bermanfaat

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jama'ah -

Redaksi

Rumah Muslimin Grup adalah Media Dakwah Ahlusunnah Wal jama'ah yang berdiri pada pertengahan tahun 2017 Bermazhab Syafi'i dan berakidah Asyariyyah. Bagi sobat rumah-muslimin yang suka menulis, yuk kirimkan tulisannya ke email kami di dakwahislamiyah93@gmail.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close