Runtuhnya Kejayaan Bangsa-bangsa dalam Perspektif Islam

RUNTUHNYA KEJAYAAN BANGSA-BANGSA DALAM PERSPEKTIF ISLAM

RUMAH-MUSLIMIN.COM - Kalau al Quran mengatakan hari kejayaan dan keruntuhan bangsa-bangsa dipergilirkan (wa tilkal ayyamu nudawiluha baynannaas), tentu menarik bagi sejarawan untuk mengecek kebenarannya di kenyataan. Bagi sejarawan, kenyataan yang dialami saat ini (present) bukanlah kenyataan sesungguhnya, kita baru bisa memahami apa yang terjadi dan apa yang akan terjadi jika kita merentangkan "waktu-kesadaran" kita lebih luas dan panjang daripada sekadar sesaat "present" ini. Sebetulnya merentangnya waktu-kesadaran manusia ini dari pada sekadar saat sekarang saja, adalah salah stau beda fundamental kesadaran manusia dengan hewan. 

Dari perintah-perintah al Quran juga (siiruu fil ardh, fandzhuru... dsb) apa penyebab, ciri dan bagaimana proses kejatuhan bangsa-bangsa yang tadinya berjaya itu juga menjadi perhatian para sejarawan. 

Salah satu yang paling terkenal adalah Ibn Khaldun. 

أنه إذا تحكمت طبيعة الملك من الانفراد بالمجد وحصول الترف والدعة، أقبلت الدولة على الهرم”. وجعل الترف من خصائص الجيل الذي يمثل دور الشيخوخة للدول؛ فقال: “فالتّرف مفسد للخلق بما يحصل في النّفس من ألوان الشّرّ والسّفسفة [الرديء من كل شيء] وعوائدها، كما يأتي في فصل الحضارة؛ فتذهب منهم خلال الخير التي كانت علامة على الملك ودليلاً عليه، ويتّصفون بما يناقضها من خلال الشر فيكون علامة على الإدبار والانقراض بما جعل الله من ذلك في خليقته، وتأخذ الدولةَ مبادئُ العطب، وتتضعضع أحوالها، وتنزل بها أمراضٌ مزمنة من الهرم إلى أن يُقضَى عليها

Ibn Khaldun menurut para pengkaji menjadikan الترف من خصائص الجيل الذي يمثل دور الشيخوخة للدول perilaku extravaganza, bermewahan sebagai ciri satu generasi atau rezim yang sedang dalam siklus menuju kehancurannya.

Kurang lebih 2-3 dekade yang lalu banyak ulama yang yakin mengatakan, amerika sedang semakin dekat menuju keruntuhannya. Barangkali sekarang kita melihat kebenarannya, meski kata "semakin dekat" barangkali harus kita pahami sebagai 50-100 tahun lagi. Banyak penggiat pendidikan di amerika juga kuatir dengan kondisi generasinya yang tertinggal di bidang STEM dari bangsa-bangsa asia. Cukup dominannya etnis india dan china di sektor tenaga kerja white collar berbasis sains teknologi di sana. Masalah degradasi moral, depresi dan rendahnya cita-cita generasi muda. Semua indikasi ini pada hakikatnya masuk ke kategori "tarof", kehidupan bersantai-santai karena melimpahnya fasilitas duniawi.

$ads={1}

Yang "positif" adalah tren kemajuan dan keruntuhan peradaban itu sangat disadari kaum politikus dan intelektual di sana. Berbagai program dan rencana dilakukan untuk menghindarkan kiamat peradaban. Andai ramalan ini benar, dunia islam tidak punya hak untuk gembira. Memangnya dunia islam yang akan menggantikan negara super power ini? Lagipula karena globalisasi, degradasi moral itu terjadi juga di sana sini, bukan masalah eksklusif barat. Semundur-mundurnya barat, STEM mereka masih unggul daripada dunia islam. Yang menggantikan juga cukup jelas sekarang siapa, bukan dari dunia islam.

Yang lucu ketika eksposisi introspeksi dunia islam ini diajukan, nalar kita langsung memunculkan gambar negara-negara arab. Yang tuna sains, arab. Yang sibuk perang, arab. Yang bermewah-mewahan, bermalas-malasan, plus bumbu gambaran karikaturik hidangan berukuran jumbo nasi unta, lagi-lagi arab. Bukan hanya ini sejenis keangkuhan rasis, ini juga tidak sesuai fakta. Faktanya, dunia arab umumnya di papan tengah dalam banyak indikator alat ukur kemajuan, indonesia ini hampir pasti di papan bawah. Sebagian orang arab terjerumus dalam "tarof" extravagant life style, itu mungkin karena godaan kemakmuran. Lha kita ini, hidup santai, boros, tidak serius dalam segala hal, bangga tidak memiliki level literasi yang baik, hidup memitoskan kehebatan pemimpin yang tidak ada dalam kenyataan, menganggap diri bangsa besar dan "orang indonesia sudah pintar-pintar", tenggelam dalam dunia hiburan dan permainan, dst itu bukan godaan kemakmuran lagi tapi sudah ilusi kemakmuran. Miskin, tapi sombong. Banyak utang, tapi penuh percaya diri.

Oleh: Pdjatmiko

Demikian Artikel " Runtuhnya Kejayaan Bangsa-bangsa dalam Perspektif Islam "

Semoga Bermanfaat

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah -

Redaksi

Rumah Muslimin Grup adalah Media Dakwah Ahlusunnah Wal jama'ah yang berdiri pada pertengahan tahun 2017 Bermazhab Syafi'i dan berakidah Asyariyyah. Bagi sobat rumah-muslimin yang suka menulis, yuk kirimkan tulisannya ke email kami di dakwahislamiyah93@gmail.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close