Bacaan Al-Qur'an Habib Umar Tidak Fasih, Benarkah Demikian?

BACAAN AL-QUR'AN HABIB UMAR TIDAK FASIH, BENARKAH DEMIKIAN?

RUMAH-MUSLIMIN.COM - Kunjungan Al Habib Umar bin Hafidz di Indonesia tahun ini menarik atensi publik. Tidak seperti biasanya, tahun ini merupakan kunjungan habib Umar yang sangat berkesan dan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, dari masyarakat menengkah ke bawah, kalangan wirausahawan hingga artis papan atas turut hadir dalam acara rihlah dakwah habib Umar di Indonesia.

Salah satunya youtuber yang sering disebut sebagai father of youtube Indonesia yakni Deddy Corbuzier. Ia diajak oleh Habib Ja'far untuk bertemu dengan guru besarnya atas permintaan dari Al Habib Jindan bin novel bin salim bin jindan. Hal ini membuat masyarakat luas semakin tahu siapa itu Habib Umar bin hafidz.

Tentunya kedatangan beliau menjadi perhatian umat islam di Indonesia terutama golongan salafi wahabi yang bersebrangan dengan pemahaman guru mulia. Kelompok wahabi banyak menganggap bahwa habib Umar tidak pantas disebut ulama karena bacaan Al-Qur'annya yang tidak fasih dan dianggap tidak mengerti ilmu tajwid. Benarkah demikian?

$ads={1}

Gus Tsabit Abi Fadhil melalui laman facebooknya memberikan penjelasan mengenai bacaan Al-Qur'an Al Habib Umar bin Hafidz. Berikut tulisannya:

1. Kalau kita memakai kacamata ahlul quro' tentu iya, bisa kita katakan bacaan alQuran beliau tidak fasih karena tidak memakai tajwid, makhorijul hurufnya juga biasa tanpa ditekan-teken, juga enggak memakai langgam yang mendayu dayu, apalagi langgam jawa yang meliuk-meliuk, Bacaan beliau cenderung datar seperti orang berbicara bahasa arab. dan kebiasaan ini banyak dilakukan oleh banyak habaib yamani..

2. Tetapi ketika memakai kacamata fuqoha dan suffi tentu bacaan seperti itu boleh-boleh saja, karena memang tajwid yang tidak dipakai itu hanya tajwid yang tidak sampai merusak makna. Begitu juga penekanan ahli Suffi adalah yang penting substansi isi dan hatinya..

Yaaah setidaknya filosofi ini sering dipakai oleh kiai-kiai jawa yang memberi kelonggaran toleransi  tajwid untuk orang jawa seperti pelafadzan an,ngamta ngalaihim atau alpatekah, sering kali kiai-kiai jawa berkata "seng penting atinee", dan saya menjumpai beberapa Masyaikh jawa yang bacaannya longgar seperti itu, termasuk guru saya sendiri, yaitu Syaikhina Mbah Yai idris marzuqi..

Dalam tajwid itu ada dua hukum wajib, dikatakan dalam kitab nihayah qoul mufid :

إعلم أن الواجب في علم التجويد ينقسم إلى واجب شرعي وهو ما يثاب على فعله و يعاقب على تركه أو صناعي وهو ما يحسن فعله و يقبح تركه و يعزر على تركه التعزير اللائق عند أهل تلك الصناعة فالشرعي ما يحفظ الحروف من تغيير المبني و إفساد المعنى فيأثم تاركه والصناعي فيما ذكره العلماء في كتب التجويد كالإدغام والإخفاء والإقلاب والترقيق والتفخيم فلا يأثم تاركه على اختيار المتأخرين . نهاية القول المفيد : ص : ٢٤

1. Wajib Syar'i, yaitu kewajiban tajwid yang akan berdosa ketika tidak dilakukan, antara lain menjaga hak-hak huruf dari perubahan makna.

2. Wajib shona'i, yaitu kewajiban tahsiniyat, artinya hanya kewajiban estetika keindahan tajwid, yang tidak berdosa ketika ditinggalkan, seperti ikhfa', iqlab, idghom dll.

Adapun soal Qof dibaca Goff, seperti lafadz mustagim itu sama seperti 'ain dibaca ngain, ngan ngamta ngalaihimnya orang jawa, dan ini hanya makruh saja, tidak sampai membatalkan sholat, ataupun berdosa..

Wallahu a'lam bisshowab

Oleh: Gus Tsabit Abi Fadhil

Demikian Artikel " Bacaan Al-Qur'an Habib Umar Tidak Fasih, Benarkah Demikian? "

Semoga Bermanfaat

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah -

Redaksi

Rumah Muslimin Grup adalah Media Dakwah Ahlusunnah Wal jama'ah yang berdiri pada pertengahan tahun 2017 Bermazhab Syafi'i dan berakidah Asyariyyah. Bagi sobat rumah-muslimin yang suka menulis, yuk kirimkan tulisannya ke email kami di dakwahislamiyah93@gmail.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close