Kisah Presiden Yaman Berkunjung ke Darul Musthafa

KISAH PRESIDEN YAMAN BERKUNJUNG KE DARUL MUSTHAFA

RUMAH-MUSLIMIN.COM - Suatu ketika Presiden Republik Yaman berkunjung ke Darul Musthafa, sebuah lembaga pendidikan yang berkedudukan di kota Tarim, Hadramaut Yaman. Yang diasuh oleh guru mulia Al Habib Umar bin Hafidh.

Kunjungan presiden Yaman ke Darul Musthafa disambut hangat oleh Habib Umar bin Hafidh, dan diperlakukan istimewa dibanding tamu-tamunya yang lain.

Sehingga hal tersbut membuat salah seorang santri bertanya-tanya kemudian mengadu kepada AlHabib Ali AlJifri .
“Wahai Habib Ali.. aku punya permasalahan yang ingin aku diskusikan dengan mu”

“Baik.. sampaikan permasalahan mu” Jawab Habib Ali

“Yang aku ketahui akhlak para salaf(ulama terdahulu) mereka keras dan tegas serta menjauh dari pemimpin pemerintahan atau raja, namun Habib Umar menyambut kedatangan presiden Yaman dengan penuh hangat, dan diperlakukan secara istimewa, mengapa demikian?”
$ads={1}

Habib Ali menjawab “Jika itu permasalahan mu, tanyakan langsung kepada guru mu (red;Habib Umar bin Hafidh). Jika kamu mendapatakan jawaban yang tidak memuaskan keluar dari lisan Habib Umar, maka silahkan cari guru yang lain”

Mendengar jawaban tersebut, santri tersebut bergegas mencari kesempatan untuk bertemu menanyakan permasalahannya kepada Habib Umar bin Hafidh.

Beberapa hari kemudian santri tersebut datang kepada AlHabib Ali AlJifri dan menceritakan bahwa ia telah mendapatkan jawaban langsung dari lisan Habib Umar.

Jawaban Habib Umar sangat singkat padat dan terangkum dalam dua kalimat “Arraiiss mad’u” yang artinya “Presiden juga merupakan objek dakwah”

Ya begitulah dakwah yang sesungguhnya, dakwah tidak terbatas. Tidak mengenal suku, ras, bahkan mereka yang berbeda agama dengan kita juga merupakan target dakwah.

Mungkin tidak setiap orang bisa berdakwah berhadapan langsung kepada presiden, namun ada hal yang bisa diperbuat oleh setiap individu kita. Yaitu dengan DOA.

Al Imam Qadhi Iyadh berkata “Jika aku memiliki doa yang pasti dikabul oleh Allah, pasti aku akan doakan kebaikan untuk para pemimpin negeri, karena kebaikan pemimpin juga merupakan kebaikan negeri”

Kesimpulan

Kisah ini memberi pelajaran berharga tentang keluasan pandangan para ulama sejati dalam berdakwah. Mereka tidak memandang status sosial sebagai penghalang atau alasan untuk bersikap eksklusif. Justru, semakin tinggi posisi seseorang, semakin besar pula dampak jika ia mendapatkan hidayah.

Dakwah bukan sekadar menyampaikan, tapi juga mendekatkan. Bukan memusuhi, tapi merangkul. Bahkan kepada para pemimpin, yang sering kali dijadikan sasaran kritik, para ulama seperti Habib Umar memilih jalur kasih sayang dan pendekatan yang santun.

Dan bagi kita, umat awam, jika belum mampu mendakwahi secara langsung, maka minimal kita bisa menyumbang peran dalam bentuk doa. Doa yang tulus untuk kebaikan para pemimpin, agar mereka mendapatkan taufik dan hidayah, sehingga negeri ini pun ikut merasakan keberkahan.

Karena ketika pemimpin baik, maka rakyat pun ikut dalam kebaikan.

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholi 'ala sayyidina Muhammad nabiyil umiyi wa 'alihi wa shohbihi wa salim

Demikian Artikel " Kisah Presiden Yaman Berkunjung ke Darul Musthafa "

Semoga Bermanfaat

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah-

Redaksi

Rumah Muslimin Grup adalah Media Dakwah Ahlusunnah Wal jama'ah yang berdiri pada pertengahan tahun 2017 Bermazhab Syafi'i dan berakidah Asyariyyah. Bagi sobat rumah-muslimin yang suka menulis, yuk kirimkan tulisannya ke email kami di dakwahislamiyah93@gmail.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close