WAHAI RASULULLAH, MENGAPA ENGKAU MENANGIS?


WAHAI RASULULLAH, MENGAPA ENGKAU MENANGIS?

Pada suatu hari Rasulullah SAW ditemui oleh malaikat Jibril. 
Rasul bertanya “Ada apa wahai Jibril?”.

Jibril menjawab, “Wahai Muhammad, sesungguhnya hari ini Allah SWT sedang mengobarkan nyala api Neraka dan seluruh Malaikat amat ketakutan, mereka tidak tahu harus bagaimana,

Untung aku ingat bahwa engkau adalah sumber cinta dan sayang Allah SWT kepada alam semesta. Dengan alasan itu aku ke sini, bertabaruk (mengambil berkah) dengan cinta Allah kepada dirimu".

Rasulullah SAW terdiam beberapa saat. Kemudian bertanya lagi, “Wahai Jibril, ceritakan padaku bagaimanakah neraka itu sesungguhnya”.

Jibril menjawab “Wahai Muhammad, Neraka itu bagaikan lubang-lubang yang terdiri dari 7 tingkat. Jarak antara satu lubang dengan yang lain ialah perjalanan 70 tahun. Lubang yang paling bawah adalah yang paling panas".

Nabi SAW meneruskan pertanyaannya, "Lalu siapakah penghuni lubang-lubang neraka itu wahai Jibril?”.

Jibril menjawab, “Lubang yang paling bawah diciptakan untuk orang orang munafik, lubang berikutnya untuk penyembah berhala, lalu untuk penyembah bintang dan matahari".

Jibril terus menerangkan penghuni tingkatan neraka hingga lubang yang ke 5 tempatnya umat Yahudi dan yang ke 6 dihuni oleh umat Nasrani. Setelah menjelaskan penghuni 6 tingkatan Neraka, Jibril diam cukup lama.

Rasulullah SAW penasaran dan bertanya kembali, “Wahai Jibril, siapakah penghuni neraka yang ke 7?”. 
Jibril diam saja tidak menjawab.

Rasulullah SAW mengulangi pertanyaannya, tapi Jibril tetap diam.
Rasulullah SAW tambah penasaran dan mendesak jibril agar dijawab pertanyaannya.

Akhirnya Jibril pun berkata, “Umatmu wahai Muhammad, mereka itu para pelaku dosa besar di kalangan umatmu yang dimana sampai mereka mati belum sempat bertaubat".

Mendengar jawaban Jibril, Rasulullah SAW langsung jatuh pingsan. Jibril merangkulnya dan meletakkan tubuh baginda di atas pangkuannya.

Tak berapa lama Rasulullah SAW sadar dan langsung menangis bersimbah air mata, dengan terisak-isak Rasulullah SAW mempertegas pertanyaannya, “Wahai Jibril, apakah benar ada diantara umatku yg masuk neraka?”.

Jibril menjawab, “Benar wahai Muhammad, pelaku dosa besar di antara umatmu yang belum bertaubat".

Setelah itu Rasulullah SAW langsung menghadap kiblat dan sujud kepada Allah SWT dalam isak tangisnya.

Sesekali dengan suara pelan beliau membisikkan kata-kata "Ummati ya Rabb, ummati, ummati, ummati...."

Beliau SAW tidak mengangkat kepalanya dalam keadaan seperti itu selamat 3 hari 3 malam kecuali setiap Bilal bin Rabah mengumandangkan adzan, barulah beliau bangkit untuk menjadi imam dan setelah itu kembali sujud lagi.

Pada hari ke 3, Abu Bakar ra menyadari hal ini, beliau mengetuk pintu Rasulullah SAW dan mengucapkan salam 3 kali, namun tidak terdengar jawaban.

Abu Bakar ra sedih dan berseru di depan pintu Nabi SAW, “ Apakah ada jalan untuk masuk ke rumah Rasulullah”. Tetap tidak ada jawaban.

Lalu beliau menangis dan melangkah pulang
Di jalan beliau bertemu sahabat Umar ra, “Mengapa engkau menangis wahai Abu Bakar?”.

Abu Bakar ra menceritakan keadaan Rasulullah SAW. Maka Umar ra pun melangkah menuju rumah Nabi SAW dan terjadilah hal yang sama. Umar pun pulang dan menangis.

Di jalan beliau bertemu Salman Al Farisi ra. Dengan terisak-isak Umar ra bercerita kepada Salman ra hingga membuat dia amat sedih, namun dia tidak berani mengulangi hal yang sama.

Salman melangkah menuju rumah Fatimah ra dan menceritakan hal itu.

Setengah berlari Fatimah ra menuju rumah Ayahnya SAW dan mengetuk pintu sambil mengucapkan salam.

Mendengar suara lembut putri tercinta, sejuklah dada Nabi SAW. Rasullah SAW bangkit dari sujud dan membuka pintu.

Alangkah terkejutnya Fatimah ra melihat beliau yang amat kurus dan pucat.

Fatimah memeluk beliau saw lalu menangis. “Wahai ayahanda, apa yang terjadi? mengapa engkau amat sedih seperti ini?”.

Rasulullah SAW kembali menangis dan berkata dengan suara lirih, “Wahai Fatimah, belahan jiwaku, bagaimana mungkin aku tidak sedih sedangkan Jibril mengatakan akan ada kelak umatku yang akan masuk neraka".

Subhanallah..
Begitu besarnya Cinta Nabi Muhammad SAW kepada kita.

SIAPA SAJA YANG MENDAPAT SYAFAAT???

Berikut Kisah Mimpi Kholifah Abu Bakar Bertemu Baginda Nabi Saw

Suatu malam Khalifah Abu Bakar Asshiddiq (Radliyallahu ‘Anhu) bermimpi dalam tidurnya. Saat itu beliau menangis di mimpinya itu. Sehingga tangisannya hingga terdengar keluar rumahnya. 
Kebetulan Sayyidina Umar bin Khatthab (Radliyallahu ‘Anhu) sedang lewat mendengar tangisannya dan mengetuk pintu rumah beliau. Khalifah Abu Bakar Membuka pintu dengan air mata yang masih berlinang. 
Setelah itu Sayyidina Umar bertanya: “Mengapa engkau menangis ?”. 
Lalu Khalifah Abu Bakar mejawab: “Kumpulkanlah para sahabat ada hal penting yang wajib aku sampaikan.”

Sayyidina Umar mengumpulkan seluruh sahabat, setelah itu Khalifah Abu Bakar bercerita: "Sungguh aku bermimpi hari kiamat dan aku melihat banyak orang dengan wajah bersinar diatas mimbar-mimbar yang terbuat dari cahaya. 
Aku bertanya kepada malaikat: "siapa gerangan mereka?". 
"Mereka para nabi-nabi terdahulu sedang menunggu Nabi Muhammad (shallahu 'alaihi wa sallam), karena syafaat berada ditangan dia." Jawab malaikat.

"Lalu di mana nabi saw sekarang?, Tolong bawa aku makan, aku pelayan dan sahabatnya." 
Lalu malaikat membawa aku menuju Nabi Muhammad (shallahu 'alaihi wa sallam).

Setelah itu aku melihat Nabi sedang berada di depan 'Arsy dengan menengadahkan tangan kanan dan tangan kirinya ke pintu neraka untuk menutupnya (juga tidak terbuka) dan berdoa: "ilaahiy ummatiy, ilaahiy ummati, ilaahiy ummati (Tuhanku selamatkanlah umatku), di antara mereka ada Ulama, Orang Sholeh, Jama'ah Haji dan Umroh dan Orang-orang yang berjihad di jalan-Mu. "

Setelah itu terdengar suara panggil: "Yaa Muhammad, apa yang menyebut golongan yang ta'at dan pun tak menyebut golongan yang lain, coba sebutkanlah orang-orang dhalim, pemabuk, pezina dan pemakan riba dari mereka."

Nabi bersabda: "Yaa tuhanku, mereka ada juga seperti yang Engkau firmankan, akan di antara mereka tak ada seorangpun yang menyekutukan-Mu, tak menyembah selain-Mu, tak menyebut-Mu miliki putera dan mereka tak menyimpang dari tauhid ke-Mu. "
"Maka terimalah syafa'atku untuk mereka, kasihanilah tangisanku untuk mereka dan jadikanlah kesedihanku ini kebahagiaan untuk mereka."

(Mendengar munajatnya) Aku mengatakan kepada Nabi (shallahu 'alaihi wa sallam): "Kasihanilah dirimu juga wahai Nabi .. !!!"

Dia Nabi menjawab: "Yaa Aba Bakr, aku bersimpuh di hadapan Tuhanku agar aku lolos mensyafaati semua umatku."

Dan saat Nabi akan melanjutkan sabdanya engkau membangunkanku dengan ketukan pintu wahai Umar. (Jadi aku tak tahu apakah sebagian atau seluruhnya).

Tiba-tiba terdengar suara menggema dari dalam rumah: "Tuhanku mengizinkan aku mensyafaati seluruh umatku, Tuhanku mengijinkan aku mensyafaati seluruh umatku, Tuhanku mengijinkan aku mensyafaati seluruh umatku wahai Aba Bakr."

Mendengar suara itu Khalifah Abu Bakar (Radliyallahu 'Anhu) dan Sahabat Umar (Radliyallahu' Anhu) mengatakan lega: "Alhamdulillaah ... !!!"

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholii 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

Redaksi

Rumah Muslimin Grup adalah Media Dakwah Ahlusunnah Wal jama'ah yang berdiri pada pertengahan tahun 2017 Bermazhab Syafi'i dan berakidah Asyariyyah. Bagi sobat rumah-muslimin yang suka menulis, yuk kirimkan tulisannya ke email kami di dakwahislamiyah93@gmail.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close