Belajar Dari Do'a Nabi Sulaiman As


BELAJAR DARI DOA NABI SULAIMAN

Bismillahir rahmanir rahiem..


حَتَّى إِذَا أَتَوْا عَلَى وَادِ النَّمْلِ قَالَتْ نَمْلَةٌ يَاأَيُّهَا النَّمْلُ ادْخُلُوا مَسَاكِنَكُمْ لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمَانُ وَجُنُودُهُ وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ. فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِنْ قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ

"Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari."

"Maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. dan ia berdoa: “Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmatMu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku, serta untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shaleh.”

Ada Tiga Pelajaran yang dapat Diambil dari Doa Nabi Sulaiman :

*1. Sebagai Manusia Kita Wajib Bersyukur atas Semua yang Diberikan oleh Allah SWT*

Bagaimana Cara Bersyukur?

A. Syukur dengan Hati. Syukur dengan hati dilakukan dengan menyadari sepenuhnya bahwa nikmat yang diperoleh semata-mata karena anugerah dan kemurahan Ilahi

B. Syukur dengan Lisan. Syukur dengan lisan adalah mengakui dengan ucapan bahwa sumber nikmat adalah Allah sembari memuji-Nya

C. Syukur dengan Perbuatan. Setiap nikmat yang diperoleh menuntut penerimanya untuk mengerahkan nikmat tersebut di jalan kebaikan.

Hal-hal yang Perlu Disyukuri

A. Kehidupan dan Kematian
كيف تكفرون بالله وكنتم أمواتا فأحياكم ثم يميتكم ثم يحييكم (البقرة : 28)

B. Hidayah Allah
ولتكبروا الله على ما هداكم ولعلكم تشكرون (البقرة : 185)

C. Ampunan Allah SWT
ثم عفونا عنكم من بعد ذلك لعلكم تشكرون (البقرة : 52)

D. Pancaindera dan Akal
وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (النحل : 78)
E. Rezeki
وَرَزَقَكُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (الأنفال : 26)

F. Sarana dan prasarana
وَهُوَ الَّذِي سَخَّرَ الْبَحْرَ لِتَأْكُلُوا مِنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا وَتَسْتَخْرِجُوا مِنْهُ حِلْيَةً تَلْبَسُونَهَا وَتَرَى الْفُلْكَ مَوَاخِرَ فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (النحل : 18)

G. Kemerdekaan
وَإِذْ قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ يَاقَوْمِ اذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ جَعَلَ فِيكُمْ أَنْبِيَاءَ وَجَعَلَكُمْ مُلُوكًا (المائدة : 20)

*2. Memohon kepada Allah SWT agar Diberi Kekuatan dalam Melaksanakan Amal Shalih dengan Mengharap Ridha Allah*

Empat Bentuk Amal Shalih:

A. Kesalehan Pribadi. Setiap Muslim harus memiliki sifat-sifat pribadi yang mulia seperti jujur, amanah, pemurah, pemaaf, tawadhu, sabar

B. Kesalehan pada Keluarga. Memperlakukan dan menjalin hubungan dengan anggota keluarganya dengan sebaik-baiknya

C. Kesalehan dengan masyarakat atau dengan orang lain di luar diri dan keluarganya

D. Berlaku baik kepada binatang dan lingkungan hidup yang merupakan bagian sangat penting dan tidak terpisah dari kehidupan kita

*3. Memohon kepada Allah SWT agar Dimasukkan ke dalam Golongan hamba-hamba yang shalih*

Ibnu Qoyyim berkata tentang keutamaan berkumpul dengan orang shalih, “Berkumpul dengan orang shalih akan mengubahmu dari enam hal ke enam hal :

A. Dari keraguan (dalam perkara agama) menjadi yakin

B. Dari sikap _riya`_ (pamer) menjadi ikhlas dalam beribadah

C. Dari lalai untuk berzikir menjadi senantiasa berzikir

D. Dari ambisius dunia menjadi cinta akhirat

E. Dari sifat sombong menjadi penuh _tawadhu'_(rendah hati)

F. Dari niat yang buruk dalam berbicara menjadi senantiasa ikhlas dalam memberi nasihat.

Kriteria Hamba yang Shalih

لَيْسُوا سَوَاءً مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ أُمَّةٌ قَائِمَةٌ يَتْلُونَ آيَاتِ اللَّهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَهُمْ يَسْجُدُونَ. يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَأُولَئِكَ مِنَ الصَّالِحِينَ

Mereka itu tidak sama; di antara ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (sembahyang). Mereka beriman kepada Allah dan hari akhir, mereka menyuruh kepada yang ma`ruf, mencegah dari yang munkar dan bersegera kepada (mengerjakan) pelbagai kebajikan; mereka itu termasuk orang-orang yang saleh. (Qs. Ali Imran : 113-114)

Ada Tujuh Kriteria Hamba yang Shalih:

A. Berlaku lurus, istiqamah, teguh pendirian, komitmen dalam meyakini dan melakukan kebenaran

B. Senantiasa membaca ayat-ayat Allah

C. Senantiasa sujud di tengah keheningan malam dengan melaksanakan shalat malam

D. Beriman kepada Allah

E. Beriman kepada Hari Akhir

F. Mengajak orang lain untuk berbuat baik dan menghindari kejahatan atau kemaksiatan

G. Bergegas melakukan kegiatan positif

( Alhabib Quraisy Baharun ) 

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholii 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

Redaksi

Rumah Muslimin Grup adalah Media Dakwah Ahlusunnah Wal jama'ah yang berdiri pada pertengahan tahun 2017 Bermazhab Syafi'i dan berakidah Asyariyyah. Bagi sobat rumah-muslimin yang suka menulis, yuk kirimkan tulisannya ke email kami di dakwahislamiyah93@gmail.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close