Tata Cara Ziarah Kubur Ke Makam Waliyullah

TATA CARA ZIARA KUBUR KE MAKAM WALIYULLAH

RUMAH-MUSLIMIN.COM - Ziarah kubur merupakan salah satu Sunnah Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam. di Indonesia sendiri, ziarah kubur merupakan salah satu agenda rutin bulanan dengan tujuan ziarah ke makam para Waliyullah/biasa yang disebut dengan Tour Ziarah.

Dalam ziarah kubur tentu ada tata cara serta adab-adab yang perlu diperhatikan. Berikut penjelasan yang disampaikan Oleh KH Cecep Herry Syarifuddin, Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrahim, Mekarsari, Cileungsi, Bogor.

A. Ketika akan berangkat ziarah:

1. Bersedekah terlebih dahulu agar diberi keamanan dan keselamatan dalam perjalannannya.

2. Membaca surat Al-Fatihah diniatkan agar perjalanannya selamat, lancar, aman, terpelihara kesehatannya, dan hasil segala maksudnya.

3. Membaca surat Al-Quraisy 3x.

4. Membaca ayat berikut 3x yaitu:

اِنَّ الَّذِيْ فَرَضَ عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لَرَٓادُّكَ اِلَى مَعَادٍ (×٣)

Innalladzii farodho ‘alaikal qur’aana laroodduka ilaa ma’aad (3X)

“Sesungguhnya Dzat yang memfardhukan al-Qur’an kepadamu, sungguh akan mengembalikanmu kepada tempat asalmu.”

B. Ketika sampai di tempat ziarah:

1. Shalat tahiyyatul masjid (penghormatan kepada kemuliaan masjid) sebanyak 2 roka’at di mesjid yang berada di area makam waliyullah yang kita ziarahi. Setelah salam langsung berdoa sebagai berikut:

اَللّٰهُمَّ اِلَيْكَ قَصَدْتُ وَ بِبَابِكَ وَقَفْتُ وَ بِجَانِبِكَ اِلْتَجَئْتُ وَ اِيَّاكَ سَئَلْتُ وَ بِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ وَ اٰلِهِ وَصَحْبِهِ تَوَسَّلْتُ وَ بِأَنْبِيَائِكَ وَ رُسُلِكَ وَ أَوْلِيَائِكَ تَشَفَّعْتُ فَاقْضِ اللّٰهُمَّ حَاجَتِيْ وَ نَفِّسْ كُرْبَتِيْ وَ مَا نَزَلَ بِيْ مِنْ حَيْرَتِيْ

Alloohumma ilaika qoshodtu, wa bibaabika waqoftu, wa bijaanibika iltaja’tu, wa iyyaaka sa’altu, wa bimuhammadin (s.a.w.) wa aalihi washohbihi tawassaltu, wa biambiyaa’ika wa rusuulika wa auliyaa’ika tasyaffa’tu. faqdhillaahumma haajatii wa naffis kurbatii wa maa nazala bii min hairotii

“Ya Allah, hanya kepada-Mu aku bermaksud, dan hanya di pintu-Mu aku berdiri (mengharap), kepada diri-Mu sajalah aku bernaung, dan hanya kepada-MU saja aku bermohon dan kepada Nabi Muhammad s.a.w., keluarganya dan para sahabatnya aku bertawassul, kepada para nabi-Mu, rasul-rasul-Mu, dan para kekasih-Mu aku memohon syafaat (pertolongan). Maka penunilah segala kebutuhanku ya Allah, lepaskanlah segalla kesulitanku,dan apa-apa yang menjadi kebingunganku.’

$ads={1}

2. Setelah itu, laksanakanlah shalat hajat 2 rakaat dengan ketentuan sebagai berikut:

• Rakaaat pertama: al-Fatihah dan al-Kaafirun (1x).

• Rakaat kedua: al-Fatihah dan al-Ikhlas, al-Falaq, dan An-Naas (1X)

Setelah salam, bersujudlah sambil bermohon kepada ALLAH SWT apa saja yang menjadi hajat/keinginan kita.

3. Kemudian mendatangi makam waliyullah yang kita maksud. Ketika tepat di depan pintunya, kita membaca lantunan salam sebagai berikut:

سَلاَمُ اللهِ يَا سَادَةْ # مِنَ الرَّحْمٰنِ يَغْشَاكُمْ

عِبَادَ اللهِ جِئْنَاكُمْ # قَصَدْنَاكُمْ طَلَبْنَاكُمْ

تُعِيْنُوْنَا تُغِيْثُوْنَا # بِهِمَّتِكُمْ وَ جَدْوَاكُمْ

فَاحْبُوْنَا وَاعْطَوْنَا # عَطَايَاكُمْ هَدَايَاكُمْ

فَلاَ خَيَّبْتُمُوْا ظَنِّيْ # فَحَاشَاكُمْ وَ حَاشَاكُمْ

سَعِدْنَا اِذْ أَتَيْنَاكُمْ # وَ فُزْنَا حِيْنَ زُرْنَاكُمْ

فَقُوْمُوْا وَاشْفَعُوْا فِيْنَا # اِلَى الرَّحْمٰنِ مَوْلاَكُمْ

عَسَى نُعْطَى عَسَى نَحْظَى# مَزَايَا مِنْ مَزَايَاكُمْ

عَسَى نَظْرَةْ عَسَى رَحْمَةْ # تَغْشَانَا وَ تَغْشَاكُمْ

سَلاَمُ اللهِ حَيَّاكُمْ # وَ عَيْنُ اللهِ تَرْعَاكُمْ

سَلاَمُ اللهِ مَوْلاَكُمْ # وَ سَلِّمْ مَا أَتَيْنَاكُمْ

عَلَى الْمُخْتَارِ شَافِعُنَا # وَ مُنْقِذُنَا وَ اِيَّاكُمْ

salaamulloohi yaa saadah # minarrohmaani yaghsyaakum

‘ibaadalloohi ji’naakum # qoshodnaakum tholabnaakum

tu’iinuunaa tughiitsuunaa # bihimmatikum wa jadwaakum

fahbuunaa wa’thounaa # ‘athooyaakum hadaayaakum

falaa khoyyabtumuu zhonnii # fahaasyaakum wahaasyaakum

sa’idnaa idz atainaakum # wafuznaa hiina zurnaakum

faquumuu wasyfa’uu fiinaa # ilarrohmaani maulaakum

‘asaa nu’thoo ‘asaa nahzhoo # mazaayaa min mazaayaakum

‘asaa nazhroh ‘asaa rohmah # taghsyaanaa wa taghsyaakum

salaamulloohi hayyaakum # wa’ainulloohi tar’aakum

salaamulloohi maulaakum # wa sallim maa atainaakum

‘alal mukhtaari syaafi’unaa # wa munqidzunaa wa iyyaakum

“Kesejahteraan dari ALLAH duhai junjungan # (tegasnya) dari Dzat Yang Maha Pengasih yang menyelimutimu (duhai kekasih ALLAH).”

“Duhai hamba-hamba ALLAH, kami datang kepadamu # kami bermaksud kepadamu, kami ngalap/mencari (berkah)mu.”

“Sudilah engkau menolong kami dan menyelamatkan kami (atas izinNya) # melalui perhatian besarmu dan kemurahan hatimu .”

“Maka cintailah kami dan berilah kami(berkahmu) # sebagai pemberianmu dan hadiah (dari)mu.”

“Maka janganlah kau kecewakan sangkaan (baik)ku # sehingga menakutkan dan mengejutkanku (dengan keacuhanmu).”

“Kami bergembira saat mendatangimu # dan kami bahagia ketika menziarahimu.”

“Maka hendaklah engkau bangkit dan memberi syafa’at(pertolongan) atas kami # (yang engkau sampaikan pinta kami) kepada Dzat Yang Maha Pengasih,Tuhanmu.”

“Semoga kami akan segera diberi (karuniaNya) dan kami memperoleh # keistimewaan-keistimewaan dari keistimewaanmu.”

“Semoga (kami mendapat) perhatian(ALLAH) dan semoga (memperoleh) rahmatNya # yang meliputi kami dan meliputimu.”

“kesejahteraan ALLAH menyelimutimu # dan pandangan (kasih sayang) ALLAH menjagamu.”

“kesejahteraan dari ALLAH, Pengurusmu # dan (ya ALLAH) limpahkanlah keselamatan pada apa-apa yang (karenanya ) kami telah mendatangimu.”

“(kesejahteraan ALLAH) atas Nabi yang terpilih yang memberi syafa’at kepada kami # dan menyelamatkan kami dan engkau.”

4. Lalu mengucapkan salam secara umum terlebih dahulu kepada orang-orang saleh yang dikuburkan di areal makam waliyullah sebagai berikut:

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِيْنَ وَ اِنَّا اِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لاَحِقُوْنَ . اَللّٰهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهُمْ وَ لاَ تَفْتِنًّا بَعْدَهُمْ وَاغْفِرْ لَنَا وَ لَهُمْ . اٰمِيْنْ

Assalaamu’alaikum daaro qoumim mu’miniin, wa innaa insyaa’alloohu bikum laahiquun. alloohumma laa tahrimnaa ajrohum walaa taftinnaa ba’dahum waghfirlanaa wa lahum.

“Kesejahteraan atas kalian, penghuni negeri akhirat dari kaum Mukminin dan sesungguhnya kami (jika ALLAH menghendaki) akan mengikuti kalian (ke alam kubur). Ya ALLAH, janganlah Engkau menghalangi kami balasan amal mereka, dan janganlah Engkau mendatangkan fitnah kepada kami sesudah (wafatnya) mereka, dan ampunilah kami dan mereka.”

Terus masuk mendekati makam waliyullah yang kita maksud sambil mengucapkan salam khusus untuknya sebagai berikut:

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ يَا وَلِيَّ اللهِ اَلْعَارِفَ بِاللهِ اَلشَّيْخَ….. ( sebut nama walinya ) صَاحِبَ هٰذِهِ الْمَقْبَرَةِ ، جِئْنَاكُمْ زَائِرِيْنَ وَعَلَى مَقَامِكُمْ وَاقِفِيْنَ وَ بِكَرَامَتِكُمْ مُتَوَسِّلِيْنَ ، لاَ تُرَدَّ عَلَيْنَا خَائِبِيْنَ اِسْتَوْدَعْنَا عِنْدَكُمْ شَهَادَةَ اَنْ لاَ اِلٰهَ اِلاَّ اللهُ وَ اَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللهِ .

assalaamu‘alaikum yaa waliyyallooh al-‘aarif billaah as-syaikh…… (sebutkan nama waliyullahnya) shoohiiba haadzihil maqbaroh, ji’naakum zaairiin, wa ‘ala maqoomikum waaqifiin, wa bikaroomatikum mutawassiliin, laa turodda ‘alainaa khooibiin, istauda’naa ‘indakum syahaadata an laa ilaaha illallooh wa anna muhammadar rosuulullooh

“Kesejahteraan atasmu, duhai kekasih ALLAH, yang makrifat kepada ALLAH, Syekh…. (sebutkan nama waliyullahnya), penghuni pekuburan ini, kami datang kepadamu dengan maksud berziarah, dan berdiri di hadapan maqom (kemuliaan martabat)mu, dan bertawassul melalui karomahmu, janganlah engkau menolak kami dalam keadaan merugi. Kami menitipkan di sisimu kesaksian bahwasanya tiada tuhan yang haq disembah kecuali ALLAH, dan bahwasanya Nabi Muhammad itu utusan ALLAH.”

5. Lantas membaca istighfar sebagai berikut:

اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِأَصْحَابِ الْحُقُوْقِ الْوَاجِبَةِ عَلَيَّ وَلِمَشَايِخِنَا وَلِأِخْوَانِنَا وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ (×۳)

astaghfirulloohal ‘azhiim lii wa li-waalidayya wa li-ashhaabil huquuqil waajibati ‘alayya wa li-masyaayikhinaa wa li-ikhwaaninaa wa li-jamii’il muslimiina wal muslimaat, wal mu’miniina wal mu’minaat al-ahyaa-i minhum wal amwaat (3x)

“Aku mohon ampun kepada ALLAH Yang Maha Agung untukku, untuk kedua orangtuaku, orang-orang yang memiliki hak yang wajib ditunaikan olehku (pembantu, karyawan), untuk guru-guru kami, saudara-saudara kami yang seiman, dan untuk semua orang-orang Muslim dan Muslimah, Mukmin dan Mukminah, yang masih hidup di antara mereka maupun yang sudah mati.” (3X)

6. Terus membaca surat at-Takatsur 3x.

7. Kemudian membaca hadhoroh-hadhoroh al-Faatihah, lalu membaca Yaa Siin dan Tahlil

8. Setelah membaca tahlil, lalu bertawassul sebagai berikut:

يَا سَيِّدِيْ يَا رَسُوْلَ اللهِ ، وَ يَا سَيِّدِيْ اَبَا بَكْرٍ وَّ عُمَرَ وَ عُثْمَانَ وَ عَلِيًّا وَ يَا سَيِّدِيْ اَلشَّيْخَ عَبْدَ الْقَادِرِ اَلْجَيْلاَنِيْ، اِنِّيْ اَتَوَسَّلُ بِكُمْ اِلَى اللهِ تَعَالَى فِيْ قَضَاءِ حَاجَتِيْ وَ يَا وَلِيَّ اللهِ اَلْعَارِفَ بِاللهِ اَلشَّيْخَ….. ( sebut nama walinya ) صَاحِبَ هٰذِهِ الْمَقْبَرَةِ اِنِّيْ أَتَوَسَّلُ بِكُمْ اِلَى اللهِ تَعَالَى فِيْ قَضَاءِ حَاجَتِيْ هٰذِهِ ……….

yaa sayyidii yaa rasuulallooh,wa yaa sayyidii abaa bakrin, wa ‘umar0 wa ‘utsmaana wa’aliyyan, wa yaa sayyidii as-syekh abdal qoodir al-jailanii. innii atawassalu bikum ilalloohi ta’aala fii qodhoo’i haajatii, wa yaa waliyyallooh, al-‘aarif billaah as-syekh…. (sebut nama waliyullohnya) …. shoohiba haadzihil maqbaroh, innii atawassalu bikum ilalloohi ta’aalaa fii qodhoo’i haajatii haadzihi…..

“Duhai junjunganku, duhai Rasulullah. Duhai junjunganku Abu Bakar, Umar, Utsman, dan ‘Ali. Duhai junjunganku Syekh Abdul Qodir al-Jailani, sesungguhnya aku bertawassul kepada Allah Ta’ala melalui (karomah)mu agar terpenuhi segala hajat/keinginanku. Duhai kekasih Allah, yang tinggi ma’rifat kepadaNya yakni Syekh…… (sebut nama waliyullohnya) …. ahli kubur ini. Sesungguhnya aku bertawassul kepada Allah Ta’ala melalui (karomah) engkau agar terpenuhinya hajatku ini yaitu…….. “

Kemudian berdo’a sendiri-sendiri apa yang menjadi maksud peziarah.

9. Setelah bertawassul, kemudian membaca:

لَهُمُ الْفَاتِحَة

Para peziarah sama-sama membaca al-Fatihah

10. Ditutup dengan do’a tawassul berikut ini:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

عِبَادَ اللهِ رِجَالَ اللهِ # أَغِيْثُوْنَا لِأَجْلِ اللهِ

وَ كُوْنُوْا عَوْنَنَا لِلّٰهِ # عَسَى نَحْظَى بِفَضْلِ اللهِ

وَ يَا أَقْطَابْ وَيَا أَنْجَابْ# وَ يَا سَادَاتْ وَ يَا أَحْبَابْ

وَ أَنْتُمْ يَا أُوْلِى الْأَلْبَابِ # تَعَالَوْا وَانْصُرُوْا لِلّٰهِ

سَئَلْنَاكُمْ سَئَلْنَاكُمْ # وَ لِلزُّلْفَى رَجَوْنَاكُمْ

وَ فِيْ أَمْرٍ قَصَدْنَاكُمْ # فَشُدُّوْا عَزْمَكُمْ لِلّٰهِ

فَيَارَبِّيْ بِسَادَاتِيْ # تَحَقَّقْ لِيْ اِشَارَتِيْ

عَسَى تَأْتِيْ بِشَارَتِيْ # وَ يَصْفُوْ وَقْتُنَا لِلّٰهِ

بِكَشْفِ الْحُجْبِ عَنْ عَيْنِيْ # وَ رَفْعِ الْبَيْنِ مِنْ بَيْنِيْ

وَطَمْسِ الْكَيْفِ وَالْأَيْنِ # بِنُوْرِ الْوَجْهِ يَا اَللهُ

صَلاَةُ اللهِ مَوْلاَنَا # عَلَى مَنْ بِالْهُدَى جَانَا

وَمَنْ بِالْحَقِّ اَوْلاَنَا # شَفِيْعِ الْخَلْقِ عِنْدَ اللهِ

لاَ اِلٰهَ اِلاَّ اللهُ لاَ اِلٰهَ اِلاَّ اللهُ # لاَ اِلٰهَ اِلاَّ اللهُ يُحْيِ الْقَلْبَ ذِكْرً اللهِ

لاَ اِلٰهَ اِلاَّ اللهُ لاَ اِلٰهَ اِلاَّ اللهُ# لاَ اِلٰهَ اِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ

bismillaahir rohmaanir rohiim

‘ibaadallooh rijaalallooh # aghiitsuunaa li ajlillaah

wakuunuu ‘aunanaa lillaah # ‘asaa nahzhoo bifadhlillaah

wa yaa aqthoob wa yaa anjaab # wa yaa saadaat wa yaa ahbaab

wa antum yaa ulil albaab # ta’alaw wanshuruu lillaah

sa’alnaakum sa’alnaakum # wa lizzulfaa rojaunaakum

wa fii amrin qoshodnaakum # fasyudduu ‘azmaakum lillaah

fa yaa robbii bi saadaatii # tahaqqoq lii isyaarootii

‘asaa ta’tii bisyaarootii # wayashfu waqtunaa lillaah

bikasyfil hujbi ‘an ‘ainii # wa rof’il baini mim bainii

wathomsil kaifi wal aini # bi nuuril wajhi yaa Allah

sholaatulloohi maulaanaa # ‘alaa man bil hudaa jaanaa

wa man bilhaqqi aulaanaa # syafii’il kholqi ‘indallooh

laa ilaaha illallooh, laa ilaaha illallooh # laa ilaaha illallooh, yuhyil qolba dzikrullooh

laa ilaaha illallooh, laa ilaaha illallooh # laa ilaaha illallooh,muhammadur rosuulullooh

“Dengan menyebut nama ALLAH Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”

“Duhai hamba-hamba ALLAH, duhai Rijaalullah (kekasih-kekasih ALLAH/malaikat) # tolonglah kami karena ALLAH.”

“Dan hendaklah kalian jadi penolong kamikarena ALLAH # semoga kami memperoleh (keberuntungan)dengan anugerah ALLAH.”

“Duhai para Aqthob (wali qutub) dan duhai para Anjab (orang-orang yang mulia di sisi ALLLAH) # duhai para junjungan, dan duhai para kekasih (ALLAH).”

“Dan kalian duhai pemilik kecerdikan # kemarilah dan tolonglah oleh kalian semua karena ALLAH.”

“Kami memohon padamu, kami memohon padamu # dan untuk kedekatan kami mengharap padamu.”

“Dan pada suatu urusan kami bermaksud padamu # maka kokohkanlah tekadmu karena ALLAH.”

“Duhai Tuhanku dengan (berkah) junjunganku # nyatakanlah/wujudkanlah isyarat/ petunjuk (yang datang pada)ku.”

“Semoga datang kabar gembira (pada)ku # dan menjernihkan waktu (kesulitan) kami karena ALLAH.”

“dengan menyingkapkan tirai (rahasia takdir) dari mataku # dan menghilangkan permusuhan di antara kami.”

“Dan menghapuskan bagaimana dan di mana # dengan cahaya Dzat-MU, ya ALLAH.”

“Rahmat ALLAH, pengurus kita # atas manusia yang terhadap petunjuk telah memutihkan/meluruskan.”

“Dan terhadap manusia yang terhadap kebenaran sangat memperhatikan kami # yang menjadi penolong bagi semua makhluk di sisi ALLAH.”

“Tiada tuhan selain ALLAH, Tiada tuhan selain ALLAH # Tiada tuhan selain ALLAH, Mengingat ALLAH dapat menghidupkan hati.”

“Tiada tuhan selain ALLAH, Tiada tuhan selain ALLAH # Tiada tuhan selain ALLAH, Nabi Muhammad utusan ALLAH.”

11. Lalu keluar dari areal makam waliyullah dengan membaca sholawat sebagai berikut:

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ

alloohumma sholli ‘alaa muhammad, alloohumma sholli ‘alaihi wa sallim

“Ya ALLAH limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad s.a.w., Ya ALLAH limpahkanlah rahmat dan keselamatan kepadanya.”

12. Untuk mempercepat terkabulnya do’a, hendaknya kita memberi penajam do’anya berupa sedekah dengan mengisi kotak amal yang ada di areal makam waliyullah atau para peminta-minta sambl diniatkan agar segala maksud dan keinginan kita segera terkabul.

13. Dianjurkan pula membawa air di botol Aqua untuk dibacakan tahlil dan rawassul di makam waliyullah.

Demikian tentang Tata Cara Ziarah Kubur di Makam Wali Allah. Wallohu A’lam bish Showaab.

Sumber : Dikutip Melalui Facebook Kyai Cecep Herry Syarifuddin

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholii 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jama'ah -

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close