Tidak Ada Yang Boleh Diikuti, Kecuali Yang Maksum (Nabi SAW)

TIDAK ADA YANG BOLEH DIIKUTI, KECUALI YANG MAKSUM (NABI SAW)

RUMAH-MUSLIMIN.COM - Tidak ada yang boleh diikuti kecuali yang maksum (nabi), karena yang maksum tidak berbuat salah. Atau ikutilah orang-orang yang disaksikan kemuliaannya, karena orang yang diakui keadilannya adalah orang yang adil.

Nabi SAW telah memberikan kesaksian bahwa sebaik-baik generasi adalah generasi beliau, kemudian generasi berikutnya, kemudian generasi berikutnya. Maka berlakulah kemuliaan mereka sebagaimana urutan tersebut.

Akan tetapi para sahabat berpencar-pencar ke berbagai daerah. Dan masing-masing mereka memiliki ilmu yang tidak ada pada yang lain, sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam Malik.  Bisa jadi ada sahabat yang membawa dalil yang telah dinasakhkan dan sahabat lain yang membawa nasikhnya. Bisa jadi ada sahabat yang membawa dalil yang mutlak dan sahabat lain yang membawa muqayidnya. Bisa jadi ada yang membawa dalil yang umum dan sahabat lain yang membawa mukhassisnya. Sebagaimana yang banyak didapati.

Baca Juga : 

Tujuh Do'a Penenang Hati Untuk Menghilangkan Stres, Sedih, Dan Gelisah

IJAZAH KEHAMILAN

Bersabar Terhadap Gangguan Oleh Al Habib Umar bin Hafidz

Maka mestilah kita berpindah ke generasi setelah mereka (tabi'in). Karena generasi berikutnya lah yang mengumpulkan ilmu yang terpisah-pisah itu lalu mencermati riwayat-riwayatnya. Akan tetapi generasi ini belum menjelaskan fikihnya secara menyeluruh, meskipun sudah ada pembahasan fikih di generasi ini.

$ads={1}

Maka mestilah kita berpindah ke generasi yang ketiga (tabi' tabi'in). Karena merekalah yang telah mengumpulkan ilmu itu, menelitinya dan bertafakuh di sana. Maka sempurnalah ilmu itu dari sisi hapalan, penelitian dan fikihnya. Tidak ada lagi pilihan bagi kita kecuali beramal dengan apa yang telah mereka istinbatkan dan menerima apa yang mereka ta'shilkan dan pedomani.

Di setiap cabang ilmu di generasi ini memiliki para imamnya yang sudah masyhur kemuliaan mereka, seperti Imam Malik, Syafi'i, Ahmad dan Abu Hanifah di bidang fikih.

Seperti Junaid, Ma'ruf dan Bisyir di bidang tasawuf.

Juga seperti al-Muhasibi di bidang tasawuf, dan di bidang akidah, karena ia adalah orang pertama yang berbicara tentang menetapkan sifat sebagaimana disebutkan oleh Ibnul Atsir. Wallahu a'lam

Syekh Zarruq

Oleh : Ustadz Khalilur Rahman

Sumber : dikutip melalui laman facebooknya

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholii 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jama'ah - 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close