Jika Islam tidak Hadir, Busana Kebaya akan Bertelanjang Dada

JIKA ISLAM TIDAK HADIR, BUSANA KEBAYA AKAN BERTELANJANG DADA

RUMAH-MUSLIMIN.COM - Indonesia dikenal dengan keberagaman budayanya, salah satunya adalah pakaian adatnya. Pakaian adat yang terkenal dengan ciri khas kesederhanaannya yaitu Kebaya. penamaan kebaya sendiri diserap.

Menurut mas Arif Wibowo yang dikutip melalui laman facebooknya, ia menyebutkan bahwa bentuk awal dari pakaian kebaya berasal dari Kerajaan majapahit, di mana pakaian tersebut dikenakan oleh para permaisuri dan selir raja. Pakaian tersebut dipadukan dengan kembeng perempuan yang saat itu sudah ada serta penutup dada perempuan bangsawan agar terlihat lebih sopan dan dapat diterima.

" Bentuk paling awal kebaya berasal dari istana Kerajaan Majapahit yang dikenakan para permaisuri atau selir raja, sebagai sarana untuk memadukan pakaian kemben perempuan yang sudah ada–yaitu kain pembebat dan penutup dada perempuan bangsawan–menjadi lebih sopan dan dapat diterima. " Ujar dalam facebooknya.

Ia sendiri pun sempat mengkaji dari berbagai relief candi yang ada di Jawa melalui buku Busana Jawa Kuno yang di tulis oleh komunitas bambu, di dalam buku itu diulas secara lengkap mengenai busana orang jawa jaman dahulu mulai dari yang sederhana dari kalangan rakyat biasa hingga busana mewah untuk para ksatria.

$ads={1}

" Busana masyarakat Jawa sebelum kedatangan Islam, hasil kajian dari berbagai relief candi yang ada di Jawa. Buku ini lengkap mengulas busana orang Jawa kuna mulai dari yang sederhana dari kalangan rakyat jelata sampai busana mewah dari para ksatria. " lanjutnya kembali.

Dari hasil kajian yang ia peroleh, bahwa pakaian-pakaian masyarakat biasa di masa itu tidak seperti kebaya-kebaya layaknya jaman sekarang. Pakaian dikala itu mulai dari pusar sampai atas lutut, baik lelaki maupun perempuannya sama-sama bertelanjang dada.

" Kalau pakaian masyarakat biasa, yang sederhana, kain penutup mulai dari pusar sampai atas lutut, baik laki-laki maupun perempuannya telanjang dada " Ujarnya kembali.

Sedangkan dikalangan kstaria, kainnya dipanjangkan sampai atas mata kaki, keduanya pun sama-sama bertelanjang dada. Yang menjadi perbedaan mencolok antara pakaian ksatria dengan masyarakat biasa adalah perhiasan dana aksesorisnya. Untuk kalangan bangsawan sendiri berbusana dilengkapi dengan perhiasan mewah.

" Sedangkan untuk kalangan ksatria, kainnya dipanjangkan sampai atas mata kaki, tapi tetap, baik laki-laki ataupun perempuan telanjang dada. Yang menjadi perbedaan mencolok adalah perhiasan yang menjadi asesorisnya. Para bangsawan berbusana dilengkapi aneka perhiasan mewah. " sambungnya kembali.

Ia mengatakan kembali bahwa kebaya bagi masyarakat jawa saat ini sudah memasukkan etik islam dalam berbusana. Mengkonfrontasikan busana Jawa dengan Jilbab itu ahistoris, sebab kebaya sendiri adalah serapan dari kata abaya.

" Jadi, berkebaya bagi masyarakat Jawa itu sudah memasukkan etik Islam dalam berbusana. Mengkonfrontasikan busana Jawa dengan Jilbab itu ahistoris, sebab kebaya sendiri adalah serapan dari kata abaya. " Imbuhnya.

Seperti yang dilansir melalui Wikipedia dan berbagai sumber valid lainnya. Istilah kebaya sendiri berasal dari serapan kata Arab kaba atua Qaba yang artinya adalah pakaian (Triyanto (29 December 2010). "Kebaya Sebagai Trend Busana Wanita Indonesia dari Masa ke Masa").

Istilah ini juga dikaitkan dengan kata Arab abaya atau yang artinya jubah/garmen longgar. Setelah itu, istilah tersebut mulai diperkenalkan ke Nusantara melalui kata serapan dari bahasa Portugis yaitu cabaya.

Istilah "kebaya" diyakini berasal dari kata serapan Arab kaba atau qaba yang berarti "pakaian", istilah ini mungkin berhubungan dengan kata Arab abaya (bahasa Arab: عباءة‎) yang berarti jubah atau garmen longgar. Istilah tersebut kemudian diperkenalkan ke Nusantara melalui kata serapan dari bahasa Portugis, cabaya.

Baca Juga: Adat yang Menjaga Agama

Kesimpulan

Jika disaat itu islam tidak masuk, maka bisa jadi pakaian kebaya saat ini bertelanjang dada dan menyalahi kode etik nilai kesopanan. Di sini islam turut mengambil andil dalam penyempurnaan budaya yang dianggap tidak baik tersebut. Andai jika pakaian adat Indonesia saat ini masih digunakan tanpa adanya modifikasi sedikitpun. maka hari ini banyak orang yang menggunakan pakaian kebaya dengan bertelanjang dada. Islam hadir untuk menyempurnakannya agar lebih terlihat lebih sopan bukan untuk meniadakannya. itulah fakta yang perlu diketahui sebagai kita warga negara Indonesia.

Sumber: Arif Wibowo

Penulis: Rumah-Muslimin

Demikian Artikel " Jika Islam tidak Hadir, Busana Kebaya akan Bertelanjang Dada "

Semoga Bermanfaat

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jama'ah -

Redaksi

Rumah Muslimin Grup adalah Media Dakwah Ahlusunnah Wal jama'ah yang berdiri pada pertengahan tahun 2017 Bermazhab Syafi'i dan berakidah Asyariyyah. Bagi sobat rumah-muslimin yang suka menulis, yuk kirimkan tulisannya ke email kami di dakwahislamiyah93@gmail.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close