Antara 20 Sifat Wajib Allah dan Trilogi Tauhid

ANTARA 20 SIFAT WAJIB ALLAH DAN TRILOGI TAUHID

Oleh : Rahmat Taufik Tambusai

1. Sifat 20 sejalan dengan pemahaman ulama salaf dalam mengenal Allah.

Inti utama mazhab salaf adalah mensucikan Allah dari sifat kekurangan, dan sifat 20 diformulasikan oleh ulama khalaf tujuannya untuk mensucikan Allah dari sifat kekurangan.

Sifat 20 disusun untuk mengkonter paham tajsim menganggap Allah punya tubuh dan tasybih menyerupakan Allah dengan makhluk.

Begitu juga sifat 20 disusun untuk membantah tuhan selain dari pada Allah, bahwa tuhan tersebut tidak layak untuk dituhankan, jika tidak memiliki minimal 20 sifat ketuhanan.

Kemudian ada yang membantah, tidak ada satu pun ulama salaf yang mengajarkan sifat 20 ? 

Jawabannya, Sama halnya dengan ulama salaf tidak pernah mengajarkan kaedah tafsir, kaidah bahasa arab, nahwu, shorof dll secara sistematis, yang menyusunnya secara sistematis ulama khalaf agar tidak salah dalam menafsirkan Al Quran.

Begitu juga disusun Sifat wajib bagi Allah agar tidak salah dalam mengenal Allah beserta sifatnya.

Dan menjauhkan umat dari paham tajsim, tasbih, muathilah meyakini Allah tidak punya sifat, isbat makna zahir menetapkan sifat bagi Allah sesuai makna zahir seperti salafi wahhabi.

Sedangkan trilogi tauhid ala wahhabi membuat pengikutnya rancu dalam mengenal Allah dan menjatuhkan mereka kepada paham tajsim dan tasbih.

Sebagai contoh, mereka mengatakan Allah duduk di arsy, Allah punya kaki yang gede, orang yang di atas gunung lebih dekat dengan Allah dari pada yang dibawah kaki gunung dll.  

Maka konsep trilogi tauhid tidak sejalan dengan pemahaman ulama salaf dalam mengenal Allah.

Baca Juga: Kenapa Aqidah Aswaja ada Mazhab Asy'ariyah, Maturidiyah dan Ahlul Hadits?

2. Konsep sifat 20 diterima oleh mayoritas ulama sepanjang masa

Seandainya konsep sifat 20 ini tidak sesuai dengan ajaran islam, pasti ulama akan menolaknya, tetapi karena sesuai dengan kaidah syariat maka dikuatkan oleh mayoritas ulama lintas Mazhab, keahlian dan kepakaran.

Jika ada yang membantah, nabi tidak pernah mengajarkan sifat 20 ?

Jawabannya, nabi juga tidak pernah mengajarkan rukun sholat, yang diurut dari pertama sampai terakhir, tetapi ulama setelah mengkaji dari hadits nabi maka disusun secara berurutan, agar memberikan kemudahan kepada orang awam untuk mengingat urutan rangkaian sholat yang wajib dilakukan.

Begitu juga dengan sifat 20 merupakan hasil pemahaman ulama terhadap ayat dan hadits nabi, kemudian dibuat secara sistematis dan simpel agar orang awam mudah mengenal Allah.

Sedangkan trilogi tauhid dari awal dicetuskan oleh ibnu taimiyah sampai hari ini, ulama lintas mazhab, keahlian dan kepakaran menolaknya, karena bertentangan dengan syariat islam.

Sebagai contoh, menganggap abu jahal dan abu lahab lebih bertauhid dari pada umat islam, menyerupakan Allah dengan nabi adam, menyatakan tangan Allah keduanya sebelah kanan dll. 

$ads={1}

3. Sifat 20 tidak ada pertentangan dengan syariat islam, terbukti dari kajian ulama sepanjang zaman.

Malahan dikuatkan oleh ulama sesuai dengan kepakarannya, ulama hadits dengan hadits nabi, ulama tafsir dengan dalil dari Al Quran, ulama bahasa dengan kaidah dan tata bahasa dll.

Kemudian ada yang membantah, Allah tidak pernah membatasi sifatnya dengan 20 sifat ?

Jawabannya, ulama pendukung konsep sifat 20 tidak pernah membatasi Allah hanya dengan 20 sifat, sebagaimana mereka tidak membatasi sifat nabi hanya dengan empat sifat.

Tetapi dengan empat sifat tersebut setidaknya wajib dipenuhi bagi yang mengaku sebagai nabi, begitu juga bagi yang mengaku sebagai tuhan maka minimal wajib memiliki 20 sifat.

Jika tidak ditetapkan sifat wajib bagi nabi, maka akan banyak yang mengaku sebagai nabi, begitu juga akan banyak mengaku sebagai tuhan.

Sifat 20 disusun oleh ulama untuk mempersempit peluang bagi yang mengaku sebagai tuhan.

Sedangkan konsep trilogi tauhid bertentangan dengan syariat islam, sehingga ulama tidak merekomendasikannya, sebagai contoh, dengan konsep trilogi tauhid menganggap orang kafir beriman dan orang mukmin sebagai Syirik dan kafir karena bertawasul dan tabarruk. 

Baca Juga: Kriteria Dakwah Berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah

4. Sifat 20 mudah dipahami orang awam dalam mengenal Allah, serta mengajar orang awam untuk menolak tuhan selain Allah.

Sebagai contoh Allah itu wujud artinya ada,  bagaimana adanya Allah, adanya Allah Qidam artinya tidak didahului oleh sesuatu apapun, jika didahului sesuatu maka tidak layak dikatakan Tuhan, bagaimana adanya Allah, Allah itu Baqo artinya kekal tidak terjadi perubahan dari awalnya sampai waktu yang tidak diketahui, jika ada mengaku sebagai tuhan tetapi yang tidak kekal, maka tidak layak dikatakan sebagai tuhan.

Bagaimana adanya Allah, Allah itu mukhakafatu lilhawadis, artinya berbeda dengan makhluknya, jika ada yang mengaku sebagai tuhan tetapi mirip, serupa, dan semisal dengan makhluk maka tidak layak dikatakan sebagai tuhan.

Sedangkan wahhabi menyerupakan Allah dengan makhluk, Allah itu punya tangan tetapi tidak sama dengan makhluk, dari ungkapan ini telah menyerupakan tangan Allah seperti tangan makhluk.

Baca Juga: Mengenal Ciri-ciri Aliran Islam yang Menyimpang (Sesat)

5. Sifat 20 merupakan benteng akidah umat islam dari dajjal di akhir zaman.

Di akhir zaman dajjal akan mengaku sebagai tuhan, bagi yang belajar sifat 20 akan meletakkan 20 sifat ini pada diri dajjal, jika ada 20 sifat ini, maka wajib menuhankannya, jika tidak ada maka dajjal bukan tuhan.

Bagi yang tidak mempelajari sifat 20 akan mudah terpengaruh dengan dajjal, karena tidak ada standar ketuhanan baginya, sedangkan dajjal sepintas memiliki kehebatan seperti tuhan.

Dajjal mampu menghidupkan dan mematikan, mampu menurunkan hujan, serta mampu mendatangkan keajaiban - keajaiban yang mirip seperti yang dilakukan tuhan.

Bagi yang mempelajari sifat 20, akan menolak dajjal sebagai tuhan, karena adanya  dajjal didahului oleh sesuatu, yaitu orangtuanya, tidak kekal karena dajjal diawali dari bayi, anak anak, remaja dan dewasa, dan tidak berbeda dengan makhluk persis seperti manusia.

Sedangkan trilogi tauhid, jangankan untuk menjadi benteng dari dajjal, malahan menggiring pemahaman penyerupaan Allah dengan makhluk, sebagai contoh mengatakan Allah duduk di atas arsy.

Duduk merupakan sifat makhluk, artinya menetap di suatu tempat, maha suci Allah dari penyerupaan dengan makhluk.

Dikhawatirkan ketika dajjal muncul, yang mengikuti paham tajsim dan tasbih akan mengatakan dajjal sebagai tuhan, akibat memahami sifat tangan, wajah, betis, kaki dll dengan makna zahir, bahasa dan hakiki.

Jika ada yang membantah sifat 20 tidak bersumber dari al Quran dan hadits tetapi dari filsafat yunani ?

Jawabannya, jika dari filsafat yunani maka orang yunani yang pertama kali beriman kepada Allah, buktinya sampai hari ini tidak ada satu pun filosof Yunani yang beriman kepada Allah.

Konsep sifat 20 merupakan metode nabi ibrahim mencari tuhan berdasarkan logika, ketika nabi ibrahim melihat bulan, matahari dan bintang inilah tuhanku, tetapi ketika yang dikatakan tuhan tersebut terjadi perubahan, bulan hilang pada saat siang datang, matahari hilang pada saat malam datang maka secara logika tidak layak tuhan kadang ada dan kadang tidak ada.

Didasari ini, muncul konsep wahdaniah tuhan wajib esa dan qiyamuhu binafsihi berdiri sendiri, Qidam tidak diawali sesuatu, Baqo tuhan harus kekal, mukhalafat lilhawadisi tuhan wajib berbeda dengan makhluk ciptaannya dan begitu seterusnya dengan sifat yang lainnya.

Pekan baru, Sabtu 20 Agustus 2022

Demikian Artikel " Antara 20 Sifat Wajib Allah dan Trilogi Tauhid "

Semoga Bermanfaat

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jama'ah -

Redaksi

Rumah Muslimin Grup adalah Media Dakwah Ahlusunnah Wal jama'ah yang berdiri pada pertengahan tahun 2017 Bermazhab Syafi'i dan berakidah Asyariyyah. Bagi sobat rumah-muslimin yang suka menulis, yuk kirimkan tulisannya ke email kami di dakwahislamiyah93@gmail.com

2 Komentar

  1. Tks admin atas tulisannya yg cukup mencerahkan. Sekedar saran kepada Admin, kenapa kita tidak bisa copas materi ini.? Pilihan Copas dimatikan. Apakah khawatir di duplikasi? Jika bisa copas tulisan ini kan bisa dishare di media social lainnya. mazhab syafii mengajari utk rela membagi ilmu kepada siapa saja tdk khawatir di duplikasi orang lain. Bukankah kita pengikut mazhab syafii ? jika membagi ilmu kepada orang lain akan membuat ilmunya makin barokah. Demikian saran saya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terkait tulisan kenapa tidak bisa di copy-paste, Sebelumnya artikel kami dapat di copas, namun dikarenakan artikel-artikel kami (2 bulan lalu) di copas oleh oknum tertentu dan membuat artikel-artikel kami terdeteksi sebagai duplikasi konten dan membuat nilai website kami menurun di mata google. Oleh sebab itu kami memproteksi situs kami dengan script anti copas.

      Jika ingin menyebarkan tulisan di atas bisa ditulis ulang, screen shoot ataupun dengan google lens.

      Demikian saudaraku...

      Semoga dapat mengerti

      Barakallahu fiik...

      Hapus
Lebih baru Lebih lama
close