Berdoa dan Minta kepada Allah Semaksimal Mungkin

BERDOA DAN MINTA KEPADA ALLAH SEMAKSIMAL MUNGKIN

RUMAH-MUSLIMIN.COM - Jika kita minta seratus ribu kepada Allah, mudah nggak bagi Allah untuk memberikannya? Mudah!!

Jika kita minta satu juta kepada Allah, mudah tidak bagi Allah? Mudah!!

Jika sama sama mudah mengapa puas memohon yang sedikit?

Jika mudah saja bagi Allah agar menjadikan kita se-alim dan se-faqih para ulama hebat kita, seperti syeikh Ali Jum'ah, syeikh Sya'rowi, syeikh al Buthi, syeikh Ahmad Thoyyib, syeikh Nuruddin Itr, dan para ulama-ulama cemerlang yang lain, mengapa kita puas dengan memohon untuk menjadi orang yang biasa-biasa?

Imam Suyuthi dahulu pernah berdoa ketika beliau minum air Zam Zam agar Allah menjadikannya seperti Imam al Bulqini dalam fiqih dan Imam Ibnu Hajar al Asqolani dalam hadits, kemudian Allah kabulkan doanya.

Imam Suyuthi pernah bercerita, bahwa dahulu Imam Ibnu Hajar juga ketika minum air Zam-Zam  pernah berdoa kepada Allah agar dikaruniai hafalan yang kuat seperti Imam adz Dzahabi, kemudian Allah kabulkan.

Umar bin Abdil Aziz dahulu pernah memiliki ambisi dan cita cita yang tinggi, tidak tanggung tanggung, beliau ingin menjadi kholifah kaum muslimin di Dinasti Umayyah saat itu, padahal jika dilihat dari nasab kekhilafahan, Umar bin Abdul Aziz nyaris tidak memiliki peluang untuk itu, tapi tekad dan semangatnya yang tinggi mengantarkan beliau mampu menduduki singgasana khalifah.

Kita bercermin dari mereka bahwa orang-orang hebat itu membenci perkara rendahan, selama mereka mampu mewujudkan yang lebih. Bukannya ini yang Nabi ajarkan?

$ads={1}

Nabi Saw. bersabda,

إن الله يحب معالي الأمور و أشرافها، و يكره سفسافها.

Allah mencintai perkara-perkara yang tinggi dan membenci hal hal rendahan nan hina. (Hr. Thabroni)

Bahkan ketika kita berdoa, nabi mengajarkan agar meminta surga yang paling tinggi dan paling lux, yakni surga FirdausNya. Ini semua agar kita memiliki tekad, optimisme, dan semangat juang yang tinggi..

Jika Allah yang Maha Mampu bisa memasukkan kita ke setiap tingkatan surga dengan izinNya, mengapa kita tidak meminta tingkatan yang tertinggi?

Imam Nawawi dalam muqoddimah Majmu'nya pernah menjelaskan bahwa diantara adab penuntut ilmu itu;

"و أن يكون همته عالية، فلا يرضى باليسير مع إمكان الكثير". 

[مقدمة المجموع، ص : ٩٥]

"Hendaknya penuntut ilmu itu memiliki semangat yang tinggi, jangan sampai ia ridho dengan hal yang sedikit sedangkan ia mampu meraup hal yang banyak"

Di masa-masa muda ini, matan matan dari berbagai fan ilmu insya Allah masih mudah kita hafalkan  dan pelajaran pelajaran yang rumit juga insya Allah masih bisa kita pahami apalagi yang mudahnya, bi 'aunillah, karena saat ini otak kita masih bersih, badan kita masih bugar dan pikiran belum bercabang, seharusnya jangan sampai kita puas dan ridho sebelum bisa merealisasikan itu semua. Karena kenapa?, karena kita masih mampu. 

Jika di zaman serba canggih saat ini, kita bisa mengakses video kajian para ulama kita dalam berbagai disiplin ilmu dengan mudah, seharusnya kita jangan sampai ridho dan puas sebelum kita bisa maksimalkan itu semua. Karena saat ini kita mampu.

Jika di zaman keterbukaan informasi saat ini, kita bisa mendapatkan ilmu gratis setiap harinya dan bahkan kitab kitab penting para ulama kita dengan format PDF yang murah meriah dengan mudah, seharusnya jangan sampai kita ridho pada diri ini sebelum bisa memaksimalkan itu semua. Kenapa?, karena saat ini kita mampu..

Apalagi ia punya duit banyak..

Jangankan dalam bentuk PDF, dalam bentuk fisik pun masih bisa terjangkau. 

Imam Nawawi mengatakan,

و ليس بعاقل من أمكنه درجة ورثة الأنبياء ثم فوتها..

[مقدمة المجموع، ص : ٩٤]

"Bukanlah orang yang berakal, dia yang memiliki potensi dan peluang untuk bisa sampai pada derajat ahli waris para nabi (para ulama) kemudian ia menyia nyiakannya".

Teman teman yang tinggal di tengah para ulama, -lebih lebih yang sekarang ada di Azhar, yang lagi mondok, dan yang lagi belajar saat ini di mana pun berada, jangan sia-siakan posisi yang Allah telah berikan ini.

$ads={2}

Hidup ini sekali..

Jadi tidak boleh sederhana.

Hidup ini harus hebat, berkualitas, sukses, kuat dan bermanfaat.

Yang sederhana itu hanya sikap..

Tapi pikiran harus cemerlang, otak mesti berisi, mental harus tangguh, dan hati harus selalu terhubung dengan sang pencipta.

Semoga sukses selalu..

Darrasah, 2 Juli 2020

Oleh: Amru Hamdany

Demikian Artikel " Berdoa dan Minta kepada Allah Semaksimal Mungkin"

Semoga Bermanfaat

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jama'ah -

Redaksi

Rumah Muslimin Grup adalah Media Dakwah Ahlusunnah Wal jama'ah yang berdiri pada pertengahan tahun 2017 Bermazhab Syafi'i dan berakidah Asyariyyah. Bagi sobat rumah-muslimin yang suka menulis, yuk kirimkan tulisannya ke email kami di dakwahislamiyah93@gmail.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close