Bolehkah Mendoakan Kejelekan Pemerintah Karena Kebijakannya?

BOLEHKAH MENDOAKAN KEJELEKAN PEMERINTAH KARENA KEBIJAKANNYA?

RUMAH-MUSLIMIN.COM - Para ulama ahlus sunnah sepakat bahwa hukum asalnya, yang disyariatkan adalah mendoakan kebaikan kepada penguasa kaum Muslimin, bahkan sekalipun penguasa tersebut zalim. Al-Imam Nawawi rahimahullah dalam kitabnya "al-Majmu" (4/391, via alukah) berkata :

الدُّعاءُ لأئمة المسلمين وولاة أُمورهم بالصلاح والإعانة على الحقِّ والقيام بالعدل ونحو ذلك، ولجيوش الإسلام، فمستحبٌ بالاتفاق

"Mendoakan penguasa kaum Muslimin dan ulil amri dengan kebaikan, agar ditolong dalam menegakkan kebenaran dan keadilan dan yang semisal dengannya, begitu juga kepada panglima tentaranya, maka ini DIANJURKAN berdasarkan KESEPAKATAN para ulama."

Para ulama kita juga melarang keras untuk mendoakan kejelekan kepada penguasa, al-Imam Barbahari rahimahullah dalam kitab monumentalnya "Syarhus Sunnah" memiliki ucapan yang kemudian dijadikan standar oleh para ulama dalam menilai ke-ahlus sunnah-an seseorang :

إذا رأيتَ الرَّجلَ يدعوا على السلطان، فاعلم أنه صاحب هوى، وإذا رأيتَ الرجلَ يدعو للسلطان بالصلاح، فاعلم أنه صاحبُ سُنَّةٍ إن شاء اللهُ تعالى.

"Jika engkau melihat seseorang mendoakan kejelekan kepada penguasanya, maka ketahuilah bahwa ia adalah pengikut hawa nafsu dan jika engkau melihat seseorang mendoakan kebaikan kepada penguasanya, maka ketahuilah bahwa ia adalah pengikut Sunnah, insya Allah."

Kemudian al-Imam mengatakan :

فأُمرنا أن ندعو لهم بالصلاح، ولم نُؤمر أن ندعو عليهم وإن ظلموا وإن جاروا، لأن ظلمهم وجورهم على أنفسهم، وصلاحهم لأنفسهم وللمسلمين

"Karena kita diperintahkan untuk mendoakan kebaikan kepada mereka, kita tidak diperintahkan untuk mendoakan kejelekan kepada mereka, sekalipun para penguasa itu ZALIM dan JAHAT, karena kezaliman dan kejahatannya akan kembali kepada diri mereka sendiri, sedangkan kebaikannya akan kembali kepada diri mereka dan juga kepada kaum Muslimin."

DR. Abdul Majid bin Shâlih al-Manshur dalam sebuah artikel yang beliau tulis terkait mendoakan kejelekan kepada orang kafir dan muslim yang zalim, ketika membahas terkait yang berbuat zalim tersebut adalah seorang penguasa, maka beliau memberikan ulasan yang cukup penting dalam masalah ini (hal. 45), kata beliau hafizhahullah :

هذه النصوص من أهـل العلـم تبـين أن مـسألة الـدعاء لهـم أو الـدعاء علـيهم إنمـا هـي من مباحث العقيدة والأصول وليست من مسائل الفروع ،وهذا الفرق بين الدعاء على فـرد

اظــالم مــن أفــراد النــاس وبــين الحــاكم

"Ucapan-ucapan para ulama ini menjadi jelas bahwa permasalahan mendoakan kebaikan atau mendoakan kejelekan kepada para penguasa adalah itu menjadi ranahnya perkara AKIDAH dan landasan POKOK, bukan sekedar permasalahan FURU' (FIQHIYYAH) dan dari sini dibedakan antara mendoakan kejelekan kepada muslim biasa yang zalim dengan penguasa Muslim (yang zalim)."

Kemudian kriteria seorang itu dicap sebagai pengikut hawa nafsu ketika mendoakan kejelekan kepada penguasa, sekalipun penguasa itu zalim, adalah ketika ada 2 unsur yang terpenuhi kepadanya, sebagaimana dijelaskan oleh asy-Syaikh sebagai berikut :

الأول: الــدعاء علــيهم لأجــل مــا وقــع  منهم مــن ظلــم أو خطــأ علــى عمــوم النــاس أو لسوء سياستهم.

1. Mendoakan kejelekannya itu, dilandasi oleh apa yang berasal dari kezaliman atau kesalahan atau kebijakan politik yang buruk dari penguasa, yang berefek kepada keumuman rakyatnya. 

الثاني : الدعاء عليهم جهراً امام الناس في المنابر والمـساجد والمجـامع ونحـو ذلـك ،لما يترتب على الأمرين من إثارة للفتنة وتأليب العامة على السلطان ،وخروجهم عليه. 

2. Mendoakan kejelekan kepada mereka secara terang-terangan di atas mimbar, di masjid-masjid, tempat perkumpulan dan yang semisalnya, yang mana ini bisa menyebabkan kepada 2 perkara, yaitu timbulnya fitnah dan memprovokasi rakyat untuk membangkang dan memberontak kepada penguasanya. 

Oleh sebab itu, para ulama kita melarang seseorang untuk mendoakan kejelekan kepada penguasa secara terbuka akibat respon dari kebijakan yang buruk atau kezaliman penguasa terhadap rakyatnya dan orang yang melakukannya berarti telah melanggar salah satu dari pokok-pokok ahlus sunnah yang harus diyakini. 

Oleh: Abu Sa'id Neno Triyono

Demikian Artikel " Bolehkah Mendoakan Kejelekan Pemerintah Karena Kebijakannya? "

Semoga Bermanfaat

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jama'ah -

Redaksi

Rumah Muslimin Grup adalah Media Dakwah Ahlusunnah Wal jama'ah yang berdiri pada pertengahan tahun 2017 Bermazhab Syafi'i dan berakidah Asyariyyah. Bagi sobat rumah-muslimin yang suka menulis, yuk kirimkan tulisannya ke email kami di dakwahislamiyah93@gmail.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close