Sadat Al Asyraf Idrisiyah dan Keturunannya

SADAT AL ASYRAF IDRISIYAH DAN KETURUNANNYA

RUMAH-MUSLIMIN.COM - Para Sadat Idrisiyah atau Adarisah merupakan para keturunan Rasulullah shallallahu'alaihi wa 'ala alihi wa sallam yang nasabnya bersambung kepada Imam Idris bin 'Abdullah al Mahdh al Kamil bin Hasan al Mutsanna bin Hasan bin Ali bin Abi Thalib.

Imam Idris bin Abdullah lahir pada tahun 127 Hijriyah. Ibunya adalah 'Atikah binti 'Abdul Malik bin Harits al Makhzumi. Sebagai gambaran umur, beliau sebaya dengan Imam Musa al Kazhim yang lahir pada tahun 128 Hijriyah.

Imam Idris bin Abdullah biasa disebut dengan Idris al Awwal. Beliau ikut serta membersamai Imam Husein Syahid Fakh bin 'Ali al 'Abid bin Hasan al Mutsallats bin Hasan al Mutsanna bin Hasan bin Ali bin Abi Thalib dalam gerakan Zaidiyah pada tahun 169 Hijriyah.

Yang mana itu merupakan tahun terakhir perlawanan Bani Hasan al Mutsanna Hijaz terhadap Bani Abbasiyah. Karena setelah itu, seluruh keturunan Hasan al Mutsanna eksodus ke luar Hijaz untuk menyelamatkan diri dari penangkapan oleh Bani Abbas.

Setelah Pertempuran Wadi Fakh 169 Hijriyah, Bani Hasan al Mutsanna mengalami kekalahan telak. Idris al Awwal melakukan pelarian ke berbagai daerah bersama pengikut setianya bernama Rasyid. Mereka berdua menyamar sebagai musafir tua dengan baju compang-camping. Idris al Awwal menyamar sebagai budak Rasyid.

$ads={1}

Berawal dari Makkah kemudian menuju Yanbu', lalu ke Nubia, lalu ke Mesir, lalu ke Qayrawan (Tunisia), lalu ke Thonjah (Tanger) dan berakhir ke Fez. Di Fez inilah, Idris al Awwal babat alas membuka kota.

Sebagaimana Rasulullah ketika hijrah ke Madinah disambut kaum Anshar, maka Idris al Awwal saat membuka kota Fez disambut oleh kaum Berber. Kaum Berber inilah yang paling banyak membantu Idris al Awwal di Fez dan menjadi pengikut setianya yang paling utama.

Di Fez inilah pada tahun 172 Hijriyah, Imam Idris bin 'Abdullah al 'Alawi dibaiat sebagai Sulthan di Maghrib al Aqsha. dan berdirilah Daulah Idrisiyah. Imam Idris al Awwal memerintah di Maghrib al Aqsha selama 5 tahun.

Pada tahun 177 Hijriyah, beliau wafat dengan meninggalkan seorang istri yang tengah hamil. beberapa bulan kemudian, seorang bayi laki-laki lahir dari istri Imam Idris al Awwal. bayi itu dinamai dengan nama yang sama dengan ayahnya, Idris bin Idris. lebih dikenal dengan sebutan Idris ats Tsani.

Baca juga: Sejarah Marga Al Habsyi dan Keturunannya

Idris ats Tsani setelah menginjak usia 11 tahun dibaiat oleh para pengikut Imam Idris al Awwal. dan dialah yang kini memerintah Maghrib al Aqsha sebagai Sulthan Idris al Azhar.

Imam Idris al Awwal adalah Pembuka Kota Fez, sedangkan Imam Idris al Azhar bin Idris al Awwal adalah Pembangun Kota Fez. di bawah kepemimpinan Imam Idris al Azhar, kota Fez menjadi kota besar dan maju. Baik di bidang keagamaan, militer, maupun ekonomi.

Imam Idris ats Tsani al Azhar memiliki 12 putra. Yang mana nama-nama keduabelas anaknya tersebut dikumpulkan dalam bait syair.

ﺃﺑﻨﺎﺀ ﺇﺩﺭﻳﺲ ﺍﻟﺜﺎﻧﻲ ﺍﻟﻮﻟﻲ * * * ﻣﺤﻤﺪ ﺃﺣﻤﺪ ﺍﻟﻘﺎﺳﻢ ﻋﻠﻲ

ﺣﻤﺰﺓ ﺩﺍﻭﺩ ﻭﻳﺤﻴﻰ ﻋﻤﺮُ * * * ﺇﺩﺭﻳﺲ ﻋﺒﺪﺍﻟﻠﻪ ﻋﻴﺴﻰ ﺟﻌﻔﺮُ

Keduabelas anak Imam Idris ats Tsani ini, sebagiannya menurunkan Sadat Adarisah yang jumlahnya sangat banyak di berbagai penjuru dunia. Dan sebagian yang lain terputus keturunannya.

Mereka adalah Muhammad, Ahmad, Qasim, Ali, Hamzah, Daud, Yahya, Umar, Idris, Abdullah, Isa, dan Ja'far. Marga-marga yang berasal dari putra-putra Imam Idris al Azhar jumlahnya sangat banyak.

Maka saya hanya akan menyebutkan marga yang familiar di telinga orang Indonesia saja.

Baca juga: Misteri Hilangnya Jejak Para Sadat Madinah

1. Muhammad bin Idris bin Idris

Imam Muhammad bin Idris adalah anak tertua Imam Idris al Azhar. Sepeninggal Imam Idris al Azhar, dialah yang menggantikan posisi Sulthan di Maghrib al Aqsha.

Keturunan Imam Muhammad bin Idris bin Idris disebut dengan Asy Syurafa Al Muhammadiyyun.

Mereka di antaranya adalah Bani Maghrawi, Bani Maimun, Bani Zikri, Bani Ibnu Shalih, dan yang paling sering kita dengar adalah para Sadat dengan marga Ath Thayyib, Al Hasni (para habaib keturunan Sayyid Yusuf bin 'Abid), dan al Kattani.

Tokoh yang terkenal dari Asy Syurafa Al Muhammadiyyun di antaranya adalah Syaikh 'Abdussalam bin Masyisy (guru Imam Syadzili), Syaikh Ahmad bin Idris (Muassis Thariqah Idrisiyah), Al Hafizh As Sayyid 'Abdul Hayy al Kattani, dan Grand Syaikh Al Azhar Sayyid Ahmad ath Thayyib.

2. Ahmad bin Idris bin Idris

Keturunan beliau yang paling sering kita dengar namanya adalah yang bermarga At Tazi dan Ad Darqawi.

Shalawat Taziyah atau lebih terkenal dengan sebutan Shalawat Nariyah adalah Shalawat yang redaksinya berasal dari salah seorang Sayyid keturunan Imam Ahmad bin Idris bin Idris dari marga At Tazi.

Sebagian pendapat mengatakan bahwa penyusunnya adalah Sayyid Ibrahim at Tazi ada yang mengatakan Sayyid Ahmad at Tazi.

$ads={2}

3. Qasim bin Idris bin Idris

Daulah Idrisiyah di akhir-akhir masanya berada di bawah kepemimpinan keturunan dari Qasim bin Idris bin Idris.

Tepatnya adalah Sulthan Qasim (gelarnya Qasim Kanun) bin Muhammad (gelarnya Bakmani) bin Qasim bin Idris bin Idris.

Qasim Kanun merupakan Sulthan Idrisiyah pertama yang ibukotanya tidak berada di Fez, karena saat itu Fez telah dikuasai Daulah Bani Fatimiyah.

Setelahnya, kedudukan Sulthan berpindah ke anaknya, Ahmad bin Qasim Kanun, lalu berpindah ke Hasan bin Qasim Kanun.

Hasan bin Qasim Kanun inilah raja terakhir Daulah Idrisiyah.

Keturunan Qasim bin Idris bin Idris yang paling sering kita dengar namanya adalah Marga Al Fasi.

4. Ali bin Idris bin Idris

Marga dari keturunan beliau jumlahnya sangat banyak. Akan tetapi tidak masyhur terdengar namanya di Indonesia.

5. Hamzah bin Idris bin Idris

Keturunan Imam Hamzah bin Idris bin Idris yang paling terkenal namanya terdengar di Indonesia adalah Marga Al Hujuji dan Al Biqali.

Tokoh terkenal yang berasal dari keturunan Imam Hamzah bin Idris antara lain Syaikh Ibnu 'Ajibah dan Syaikh Muhammad al Biqali.

6. Daud bin Idris bin Idris

Marga keturunan Imam Daud bin Idris bin Idris yang paling sering kita dengar adalah Marga Al Bin Shiddiq atau lebih terkenal dengan sebutan Marga Al Ghumari.

Tokoh terkenalnya tentu saja sudah familiar.

Yakni di antaranya adalah Al Hafizh As Sayyid Ahmad bin Muhammad bin al Shiddiq al Ghumari, Al Muhaddits As Sayyid 'Abdullah al Ghumari, Al Muhaddits As Sayyid 'Abdul 'Aziz al Ghumari, dan yang masih ada saat ini adalah Sayyid 'Abdul Mun'im bin 'Abdul 'Aziz al Ghumari.

7. Yahya bin Idris bin Idris

Marga dari keturunan beliau jumlahnya sangat banyak. Akan tetapi tidak masyhur terdengar namanya di Indonesia.

8. Umar bin Idris bin Idris

Keturunan Imam Umar bin Idris bin Idris yang namanya terkenal adalah Marga As Sanusi. Tokoh-tokoh besar yang berasal dari keturunan Imam Umar bin Idris dalah Syaikh Abul Hasan Ali Asy Syadzily dan Syaikh Muhammad bin Ali as Sanusi (Pendiri Thariqah Sanusiyah). 

Tokoh modern dari keturunan Imam Umar bin Idris adalah Raja Idris I dari Libya.

9. Idris bin Idris bin Idris

Tidak berlanjut keturunan beliau.

10. Abdullah bin Idris bin Idris

Keturunannya yang paling sering kita dengar adalah Marga Al Amghari dan At Talidi.

Di antara tokoh terkenalnya adalah Mursyid 'Am Thariqah Darqawiyah Sayyid Muhammad bin Al Habib bin Shiddiq al Amghari dan Al Muhaddits 'Abdullah bin 'Abdul Qadir at Talidi.

11. Isa bin Idris bin Idris

Di antara keturunan Imam Isa bin Idris bin Idris yang namanya terkenal di Indonesia adalah Abuya Sayyid Muhammad bin 'Alawi al Maliki.

Selain itu, Ulama Sufi terkenal bernama Syaikh Abdul Aziz bin Mas'ud ad Dabagh juga merupakan keturunan Imam Isa bin Idris ini.

12. Ja'far bin Idris bin Idris

Keturunan Imam Ja'far bin Idris bin Idris yang terkenal sampai ke Indonesia adalah marga Alu Khalifah.

Tokoh yang terkenal di antaranya adalah Al Muhaddits As Sayyid Ibrahim bin Abdullah al Khalifah al Idrisi al Hasani.

Itulah beberapa keturunan Imam Idris al Azhar bin Idris al Awwal yang saya ketahui.

Bagi yang tau lebih lengkapnya, bisa menambahkannya di komentar.

اللهم صل وسلم على نبينا محمد وعلى آل نبينا محمد

Keterangan Gambar Dari kiri ke kanan:

1. Grand Syaikh Al Azhar Sayyid Ahmad bin Muhammad ath Thayyib (keturunan Maulay Muhammad bin Idris bin Idris)

2. Al Hafizh As Sayyid 'Abdul Hayy bin 'Abdul Kabir al Kattani (keturunan Maulay Muhammad bin Idris bin Idris)

3. Sayyid Idris bin Muhammad al Fasi al Fihri, Ulama Universitas Qarawiyyun (keturunan Maulay Qasim bin Idris bin Idris)

4. Sayyid Muhammad bin Muhammad bin 'Abdul Hadi al Biqali, Mursyid Thariqah Darqawiyah (keturunan Maulay Hamzah bin Idris bin Idris)

5. Al Hafizh As Sayyid Ahmad bin Muhammad bin al Shiddiq al Ghumari (keturunan Maulay Daud bin Idris bin Idris)

6. Al Muhaddits As Sayyid 'Abdullah bin 'Abdul Qadir at Talidi (keturunan Maulay 'Abdullah bin Idris bin Idris)

7. Raja Idris I as Sanusi dari Libya (keturunan Maulay Umar bin Idris bin Idris)

8. Al Muhaddits As Sayyid Muhammad bin 'Alawi al Maliki (keturunan Maulay Isa bin Idris bin Idris)

9. Al Muhaddits As Sayyid 'Abdullah bin Muhammad bin al Shiddiq al Ghumari (keturunan Maulay Daud bin Idris bin Idris)

10. Al Muhaddits As Sayyid Ibrahim bin 'Abdullah al Khalifah al Ahsai (keturunan Maulay Ja'far bin Idris bin Idris)

Oleh: EL Mujtaba

Demikian Artikel " Sadat Al Asyraf Idrisiyah dan Keturunannya "

Semoga Bermanfaat

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah -

Redaksi

Rumah Muslimin Grup adalah Media Dakwah Ahlusunnah Wal jama'ah yang berdiri pada pertengahan tahun 2017 Bermazhab Syafi'i dan berakidah Asyariyyah. Bagi sobat rumah-muslimin yang suka menulis, yuk kirimkan tulisannya ke email kami di dakwahislamiyah93@gmail.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close