Kesaksian Mantan Teroris Pengikut Manhaj Salaf (Wahabi)

KESAKSIAN MANTAN TERORIS PENGIKUT MANHAJ SALAF (WAHABI)

RUMAH-MUSLIMIN.COM - Teroris adalah gerakan ekstrimisme yang mengancam/ melukai/ menimbulkan ketakutan dikalangan masyarakat untuk mencapai tujuannya dengan teror-teror yang meresahkan.

Wahabi merupakan salah satu kelompok yang disebut-sebut sebagai pintu masuk ajaran terorisme. Wahabi menganggap tidak ada perbedaan pandangan persoalan furuiyah dan khilafiyah, yang benar adalah pemahaman yang diyakini oleh mereka dan diluar dari golongannya adalah salah.

Sikap intoleran ini yang dapat memupukkan pemikiran-pemikiran radikal kecil sehingga jika disusupi oleh kelompok wahabi garis keras (terorisme) akan mudah untuk mengikuti gerakannya.

Berawal dari membid'ahkan, menyesatkan, memusyrikkan maka bisa jadi ia sampai ke level berikutnya yaitu tahap mengkafirkan. Inilah yang salah dan mesti diluruskan dari ajaran ini.

Fahmi Hasan Nugroho Selaku Dosen Agama Islam membagikan tulisan di akun facebooknya mengenai pengalaman temannya yang sebagai seorang salafi menjadi teroris dan kembali ke ahlusunnah wal jama'ah. Berikut cerita yang kami kutip melalui laman facebooknya:

$ads={1}

Oleh: Fahmi Hasan Nugroho

Dia adalah seorang anak muda, ceritanya merantau ke sebuah kota besar untuk hidup lebih baik. Di kota itu ia berjualan dengan gerobak keliling, dan selalu ikut kajian salafi d suatu masjid di kota tersebut.

Suatu saat ia diajak oleh seseorang untuk mengikuti kajian di tempat lain, lokasinya di sebuah rumah, yang ternyata itu menjadi pintu ia berhubungan dengan jaringan tersebut. Akhir ceritanya ia diajari untuk membuat apa yang ada di dalam foto ini, meski ia katakan belum pernah berhasil meledak karena ia keburu buron. Ia menceritakan bagaimana sekian lama ia berpindah2 kota dengan tanpa identitas hingga ujung2nya ia tertangkap juga dan menjalani hukuman. Di akhir masa hukuman tersebut barulah saya bertemu dengannya dan ia sudah berkomitmen menerima NKRI.

Apa yang saya dapat dari kisahnya?

Ia direkrut ketika mengikuti kajian salafi di suatu masjid. Kajian di masjid itu memang bukan kajian yang mengarah kepada telorisme, tapi ada sel jaringan yang melakukan perekrutan di masjid tersebut hingga ia akhirnya terbawa. Aliran kelompok yang merekrut ini juga berbeda dengan yang ada di masjid tadi karena ia menceritakan bahwa salafi yang di masjid itu juga dikritik oleh kelompok ini dan dinyatakan bukan salafi asli.

Ketika ia menyatakan komitmem kepada NKRI, ia dan keluarganya ternyata mendapatkan persekusi dari kelompok tersebut, ia bahkan dikafirkan karena keputusannya itu.

Baca juga: Persamaan Kelompok Wahabi dengan Aliran Sempalan Lainnya

Pengalaman ini dan pengalaman yang pernah saya tulis sebelumnya menegaskan bahwa varian teroris dari salafi memang eksis dan memang berakar dari sumber yang sama. Pihak salafi yang menolak eksistensi varian ini menurut saya hanyalah klaim sepihak yang memang biasa dilakukan oleh setiap varian salafi yaitu mengklaim bahwa kelompoknya adalah salafi sejati dan menyatakan pihak lain bukanlah salafi sejati.

(Sy mohon maaf kepada pihak yang meminta sy untuk tidak bercerita, tp sy memandang ini perlu untuk diceritakan agar banyak pihak yang tahu, karena banyak yang menganggap bahwa isu terorisme hanyalah "proyek" dan menafikan eksistensi pemikiran ekstrem yang ada).

Ditulis: rumah-muslimin

Demikian Artikel " Kesaksian Mantan Teroris Pengikut Manhaj Salaf (Wahabi) "

Semoga Bermanfaat

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah -

Redaksi

Rumah Muslimin Grup adalah Media Dakwah Ahlusunnah Wal jama'ah yang berdiri pada pertengahan tahun 2017 Bermazhab Syafi'i dan berakidah Asyariyyah. Bagi sobat rumah-muslimin yang suka menulis, yuk kirimkan tulisannya ke email kami di dakwahislamiyah93@gmail.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close