Ta'ridh (Ma'aridh) Nabi Muhammad dan Para Sahabat

TA'RIDH (MA'ARIDH) NABI MUHAMMAD DAN PARA SAHABAT

RUMAH-MUSLIMIN.COM - Ma'aridh atau ta'ridh kadang juga digunakan oleh Kanjeng Nabi Muhammad SAW dan para sahabat Beliau dalam situasi tertentu.

Saat kejadian hijrah secara diam-diam, Kanjeng Nabi yang ditemani Sayyidina Abu Bakar bertemu seseorang di jalan. Orang itu bertanya, "Darimana kalian?"

Khawatir jangan-jangan orang itu mata-mata kafir Quraisy, Kanjeng Nabi menjawab, "Saya dari Al-Maa' (الماء),"

Jawaban Kanjeng Nabi ini bermakna ganda. Bisa bermakna "air" yang berarti manusia tercipta dari air, seperti dawuh Gusti Allah. Bisa bermakna nama satu kabilah di daerah Yaman. Ini ta'ridh yang dilakukan Kanjeng Nabi untuk mencari keselamatan.

$ads={1}

Seperti juga dawuh-dawuh Kanjeng Nabi berikut :

لا تدخل الجنة عجوز

"Perempuan tua tidak akan masuk surga"

ونحملك على ولد البعير

"Kami pulangkan kamu dengan naik anak unta"

وفي عيني زوجك بياض

"Dan di dalam mata istrimu yang putih itu"

Kanjeng Nabi dawuh demikian kepada orang sepuh atau anak kecil dengan maksud menyenangkan hati mereka dengan satu guyonan.

Para sahabat Kanjeng Nabi juga melakukan ta'ridh.

Masih di peristiwa hijrah, Sayyidina Abu Bakar saat menemani Kanjeng Nabi, juga ditemui seseorang tak dikenal. Orang tak dikenal ini bertanya, "Bareng siapa kamu?"

Khawatir mata-mata, maka Sayyidina Abu Bakar menjawab, "Saya bareng Al Hadi,"

Jawaban Sayyidina Abu Bakar ini juga bermakna ganda. Al Hadi bisa bermakna Penunjuk jalan atau tour guide yang biasa disewa para musafir. Atau bisa bermakna yang menunjukkan jalan kepada jalan Gusti Allah, yaitu Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Hal ini dilakukan untuk mencari selamat.

Bukan cuma Kanjeng Nabi dan para sahabat Beliau SAW yang melakukan ta'ridh, para nabi terdahulu juga melakukannya.

Nabi Sulaiman direpotkan oleh pencurian angsa yang lagi marak di satu desa. Pencurinya diketahui warga desa itu sendiri.

Nabi Sulaiman pun mengumpulkan seluruh penduduk desa itu. Beliau pun dawuh, "Apa pendapat kalian andai saya tahu, ada di antara kalian yang mencuri angsa itu lewat bulu angsa yang menempel di kepalanya?"

Semua penduduk desa saling berpandangan, kecuali satu orang yang tiba-tiba meraba-raba rambut di kepalanya seperti mencari sesuatu. Nabi Sulaiman pun langsung memerintahkan pengawal untuk menangkap orang yang meraba-raba kepalanya itu.

Ternyata, dengan perkataan ta'ridh seperti itu, Nabi Sulaiman berusaha menjebak si pencuri dengan memanfaatkan psikologi seorang pencuri.

Dan masih banyak lagi cerita-cerita unik tentang ta'ridh ini. Semua menunjukkan bahwa ta'ridh itu bukan satu kebohongan dan digunakan untuk tujuan tertentu demi satu kebaikan yang nyata. Bukan mencari kekuasaan, jabatan, harta atau duniawi.

Mugi manfaat

Oleh: Fahmi Ali N H

Demikian Artikel " Ta'ridh (Ma'aridh) Nabi Muhammad dan Para Sahabat "

Semoga Bermanfaat

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah -

Redaksi

Rumah Muslimin Grup adalah Media Dakwah Ahlusunnah Wal jama'ah yang berdiri pada pertengahan tahun 2017 Bermazhab Syafi'i dan berakidah Asyariyyah. Bagi sobat rumah-muslimin yang suka menulis, yuk kirimkan tulisannya ke email kami di dakwahislamiyah93@gmail.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close