Ketika Imam Ja'far ash-Shadiq Menangis

KETIKA IMAM JA'FAR ASH-SHADIQ MENANGIS

RUMAH-MUSLIMIN.COM - Meskipun Imam Abdullah al Mahdh bin Hasan al Mutsanna dan Imam Ja'far ash Shadiq bin Muhammad al Baqir berselisih terkait permasalahan baiat di Abwa, namun bukan berarti keduanya saling memusuhi.

Ketika Imam Abdullah al Mahdh meminta Imam Ja'far ash Shadiq berbaiat kepada Imam Muhammad an Nafsu az Zakiyyah, Imam Ja'far ash Shadiq sempat bertanya yang kurang lebih maknanya,

"Siapakah yang akan menolongmu dalam perkara ini, paman ?"

Imam Abdullah al Mahdh menjawab,

"Orang-orang Kufah telah mengumpulkan baiat untuk kita. Mereka akan menjadi Syiah kita dan membantu kita dalam urusan ini. "

Imam Ja'far ash Shadiq, 

"Bagaimana mungkin mereka akan menolongmu, bahkan mereka saja tidak mengetahui nasabmu (yang maknanya bahwa orang-orang Kufah sama sekali tidak mengenal Alal Bayt) dan engkau pun tidak mengetahui nasab mereka mereka ?"

Imam Ja'far ash Shadiq juga menyatakan yang kurang lebih maknanya, 

"Urusan ini (yakni Khilafah) tidak akan menjadi milikmu atau putramu. Urusan ini adalah milik As Safah, Al Manshur, dan anak-anaknya."

Baiat Abwa terjadi pada tahun 126 Hijriyah, sedangkan Bani Umayyah berhasil ditumbangkan pada tahun 132 Hijriyah.

Benar apa yang disampaikan Imam Ja'far ash Shadiq. Khilafah tidak akan menjadi milik Imam Abdullah al Mahdh maupun putranya, yakni Imam Muhammad an Nafsu az Zakiyyah. 

Bani Abbas mengkhianati Bani Alawi. Mereka membatalkan baiat secara sepihak dan malah mengangkat Abul Abbas As Safah sebagai Khalifah. 

Dan di masa-masa selanjutnya, setelah wafatnya Abul Abbas As Safah, Bani Abbas membaiat Abu Ja'far al Manshur sebagai Khalifah selanjutnya. 

$ads={1}

Dan di zaman Khalifah Al Manshur inilah Bani Abbas dan Bani Alawi mengalami perselisihan yang sangat besar.

Imam Muhammad an Nafsu az Zakiyyah dianggap sebagai musuh pemerintah dan hendak dipenggal.

Dan semua keluarga Imam Muhammad an Nafsu az Zakiyyah juga ikut dianggap sebagai musuh sehingga dihukum dan dipenjarakan.

Banyak kalangan keturunan Sayyidina Hasan yang dijeblosken ke Penjara Bani Hasyim di Baghdad.

Termasuk di antaranya adalah Imam Abdullah al Mahdh, Imam Ibrahim al Ghamri, dan Imam Hasan al Mutsallats. 

Ketiganya adalah putra Imam Hasan al Mutsanna bin Sayyidina Hasan. 

Mereka dibelenggu dari Madinah dan digiring berjalan kaki menuju Baghdad sebagai musuh negara.

Pada tahun 142 Hijriyah, Imam Ja'far ash Shadiq ketika melihat Imam Abdullah al Mahdh dan Bani Hasan digiring sambil dibelenggu, tidak mampu berbuat apa-apa. 

Dari kediamannya, Imam Ja'far ash Shadiq memandangi pamannya hendak dipenjarakan ke Baghdad sambil menangis hingga janggutnya basah, sambil bertanya,

"Di manakah orang-orang yang telah berbaiat dan berjanji akan menolong keluarga Rasulullah?

Di manakah orang-orang yang berjanji akan menjadi penolong keluarga Rasulullah?"

Imam Abdullah al Mahdh dan Imam Ibrahim al Ghamri bin Hasan al Mutsanna meninggal di penjara Bani Hasyim di Baghdad pada tahun 145 Hijriyah. 

Imam Muhammad an Nafsu az Zakiyyah dipenggal oleh Abu Ja'far al Manshur di tahun yang sama.

Dan Imam Ja'far ash Shadiq meninggal di tahun 148 Hijriyah. 

Oleh: EL Mujtaba II

Demikian Artikel " Ketika Imam Ja'far ash-Shadiq Menangis "

Semoga Bermanfaat

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah -

Redaksi

Rumah Muslimin Grup adalah Media Dakwah Ahlusunnah Wal jama'ah yang berdiri pada pertengahan tahun 2017 Bermazhab Syafi'i dan berakidah Asyariyyah. Bagi sobat rumah-muslimin yang suka menulis, yuk kirimkan tulisannya ke email kami di dakwahislamiyah93@gmail.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close