Bukti Bahwa Imam Nawawi Beraqidah Asy'ariyah

Bukti Bahwa Imam Nawawi Berakidah Asy'ariyah

BUKTI BAHWA IMAM NAWAWI BERAQIDAH ASY'ARIYAH

RUMAH-MUSLIMIN.COM - Imam Nawawi adalah seorang ulama Islam terkenal dari abad ke-13 Masehi. Nama lengkapnya adalah Abu Zakaria Yahya bin Sharaf an-Nawawi. Ia lahir pada tahun 1233 di desa Nawa di dekat kota Damaskus, Suriah, dan wafat pada tahun 1277 di Nawa pada usia 44 tahun. Dalam dunia Islam, dia dihormati sebagai salah satu cendekiawan dan penulis paling penting dalam sejarah Islam.

Imam Nawawi dikenal karena sumbangsihnya dalam bidang hadis, fiqih (hukum Islam), dan akhlak (etika). Salah satu karya terkenalnya adalah "Al-Arba'in an-Nawawiyyah" atau "Empat Puluh Hadis Nawawi," yang merupakan koleksi empat puluh hadis Nabi Muhammad SAW yang dianggap penting dan fundamental bagi umat Islam. Karya ini menjadi sangat populer dan dipelajari secara luas di kalangan umat Islam di seluruh dunia.

Selain itu, Imam Nawawi juga menulis banyak buku dan risalah dalam bidang fiqih dan akhlak. Beberapa di antaranya adalah "Riyadhus Shalihin" (Taman Orang-Orang Saleh), sebuah kumpulan hadis dan petunjuk moral yang sangat berharga, dan "Al-Minhaj" dalam bidang fiqih, yang telah dianggap sebagai salah satu karya terpenting dalam hukum Islam Syafi'i.

Keseluruhan warisannya telah membantu membentuk pemahaman dan praktik keagamaan di seluruh dunia Islam dan membuatnya dihormati sebagai seorang tokoh berpengaruh dalam sejarah intelektual Islam.

Akidah Imam Nawawi

Aqidah Imam Nawawi

Kelompok Wahabi tak henti-hentinya menyebarkan informasi palsu dengan berbagai spekulasi serta cocoklogi jika Imam Nawawi bukanlah berakidah Asy'ariyah. Hal ini dilandasi karena mereka tidak terima bahwa nyatanya Imam Nawawi berakidah asy'ariyah, Padahal jumhur ulama sepakat terkait hal ini.

Kyai Abdul Wahab Ahmad melalui akun facebooknya memberikan penjelasan secara kompleks bahwa Imam Nawawi Berakidah Asy'ariyah tulen, berikut isinya: 

Sebenarnya fakta bahwa Imam Nawawi adalah seorang Asy'ari adalah pengetahuan umum. Berbagai penjelasan beliau tentang akidah adalah penjelasan yang sesuai dengan mazhab Ahlusunnah wal Jama'ah al-Asy'ariyah. Saya menulis ini hanya untuk mereka yang tidak sempat membaca secara utuh pemikiran imam besar ini, untuk pelajar serba instan yang ingin mendapat kutipan singkat yang membuktikan bahwa beliau seorang Asy'ari tanpa bersusah payah membaca panjang lebar dan untuk mereka yang kekurangan tokoh rujukan hingga Imam Nawawi pun diklaim seakidah dengan mereka padahal akidah an-Nawawi secara frontal menentang mereka.

Baca juga: Imam Nawawi, Ulama Asy'ariyah yang Tak Bisa Disesatkan Wahabi

Imam Nawawi berkata tentang tiga orang pembela mazhab Hadis dan sunnah yang hidup semasa sebagai berikut:

وكان الأستاذ أحد الثلاثة الذين اجتمعوا فى عصر واحد على نصر مذهب الحديث والسنة فى المسائل الكلامية، القائمين بنصرة مذهب الشيخ أبى الحسن الأشعرى، وهم الأستاذ أبو إسحاق الإسفراينى، والقاضى أبو بكر الباقلانى، والإمام أبو بكر بن فورك

"Ustadz Abu Ishaq adalah salah satu dari tiga orang yang berkumpul dalam satu masa untuk menolong mazhab hadis dan sunnah dalam masalah-masalah kalamiyah, yang aktif menolong mazhab Syaikh Abul Hasan al-Asy'ari, yaitu: Ustadz Abu Ishaq al-Isfirayini, Qadli Abu Bakr al-Baqillani dan Imam Abu Bakr Ibnu Furak" (An-Nawawi, Tahdzib al-Asma' wal-Lughat, II, 170)

Fokus pada kalimat menolong mazhab hadis dan sunnah yang diterangkan kemudian sebagai mazhab Syaikh Abul Hasan al-Asy'ari. Ketiga imam yang disebutkan adalah para imam Madrasah Asy'ariyah yang sangat terkenal.

Kemudian, ia berkata tentang akidah "para imam kita" yang berarti imamnya beliau sendiri dan imam kita semua dari kalangan mutakallimin, dalam persoalan rukyatullah sebagai berikut:

وَقَدْ قَرَّرَ أَئِمَّتُنَا الْمُتَكَلِّمُونَ ذَلِكَ بِدَلَائِلِهِ الْجَلِيَّةِ وَلَا يَلْزَمُ مِنْ رُؤْيَةِ اللَّهِ تَعَالَى إِثْبَاتُ جِهَةٍ تَعَالَى عَنْ ذَلِكَ بَلْ يَرَاهُ الْمُؤْمِنُونَ لَا فِي جِهَةٍ كَمَا يَعْلَمُونَهُ لَا فِي جِهَةٍ

"Para imam kita yang ahli kalam telah menetapkan hal itu (konsep rukyatullah tanpa kaifiyah) dengan dalil-dalilnya yang jelas. Dan, melihat Allah tidak mengharuskan penetapan arah, Allah maha suci dari hal tersebut, akan tetapi kaum mukmin melihat Allah tanpa arah sebagaimana mereka mengetahuinya tanpa arah." (an-Nawawi, Syarh an-Nawawi 'ala Muslim, III, 16)

Rukyatullah tanpa kaifiyah dan tanpa arah jelas merupakan ajaran para Imam Asy'ariyyah yang beliau sebut sebagai para imam kita yang ahli kalam (mutakallimin). Ini adalah bukti bahwa an-Nawawi mempunyai imam dalam hal ilmu kalam, yang tak lain adalah ilmu kalam Asy'ariyah. Di tempat lain, ia berkata serupa itu sebagai berikut:

وَقَدْ قَرَّرَ أَئِمَّتُنَا مِنَ الْمُتَكَلِّمِينَ ذَلِكَ أَحْسَنَ تَقْرِيرٍ بِدَلَائِلِهِمُ الْقَطْعِيَّةِ السَّمْعِيَّةِ وَالْعَقْلِيَّةِ 

"Para imam kita dari kalangan mutakallimin telah menetapkan hal itu (keberadaan takdir) dengan dalil-dalil yang pasti, yang bersifat nukilan dan yang rasional." ((an-Nawawi, Syarh an-Nawawi 'ala Muslim, I, 155)

$ads={1}

Fokus pada kata "para imam kita dari kalangan mutakallimin" dan penggunaan dalil rasional yang digunakan. Ini membuktikan bahwa akidah beliau memakai dalil-dalil rasional di samping dalil nukilan, dan ini adalah ajaran madrasah Asy'ariyah sehingga madrasah ini tidak lekang oleh waktu. 

Tidak perlu kaget ketika Imam Nawawi mendukung ilmu kalam sebab bagi beliau ilmu kalam adalah ilmu tauhid itu sendiri. Ia berkata:

وَأَمَّا التَّوْحِيدُ فَلَهُ كُتُبٌ مُسْتَقِلَّةٌ وَهُوَ عِلْمُ الْكَلَامِ

"Ada pun tauhid, maka ia mempunyai kitab-kitab tersendiri, yaitu ilmu kalam" (an-Nawawi, al-Majmu', I, 80)

Bila masih kurang jelas tentang siapa yang disebut imam oleh beliau, silakan simak pernyataannya berikut:

 ومن المشهودين بكثرة التصنيف أمامنا الامام ابو عبد الله محمد بن إدريس الشافعي والإمام أبو الحسن الأشعري رضي الله تعالى عنهما

بستان العارفين للنووي: ‏٧٩ 

"Yang disaksikan banyak karangannya adalah imam kita; Imam Abu Abdillah Muhammad bin Idris asy-Syafi'i dan Imam Abul Hasan al-Asy'ari, semoga Allah meridhai keduanya". (an-Nawawi, Bustan al-Arifin, I, 79)

Dalam pujiannya terhadap ulama yang banyak karangannya, Imam Nawawi menyebut dua contoh kongkrit yang sama-sama menjadi pendiri mazhab, satu adalah mazhab fikih dan satunya lagi adalah mazhab akidah, yakni Imam Syafi'i dan Imam Asy'ari. Ini juga bukti bahwa dalam hal fikih beliau seorang Syafi'i dan dalam hal akidah seorang Asy'ari.

Sedikit nukilan ini sudah cukup bagi mereka yang objektif. Bila ingin menyeluruh, dapat dilihat ajaran-ajaran an-Nawawi tentang akidah yang semuanya cocok dengan Asy'ariyah. Bahkan adz-Dzahabi yang non-Asy'ari pun menyebut an-Nawawi sebagai orang yang terkenal sangat Asy'ari, sebagai berikut:

 والنووي رجل أشعري العقيدة معروف بذلك، يبدع من خالفه ويبالغ في التغليظ عليه

"an-Nawawi adalah seorang lelaki yang berakidah Asy'ari dan dikenal dengan hal itu. Ia membid'ahkan orang yang menentangnya dan berlebihan dalam memvonis berat atasnya." (adz-Dzahabi, Tarikh al-Islam, XV, 332)  

Semoga bermanfaat.

Oleh: Kyai Abdul Wahab Ahmad

Demikian Artikel " Bukti Bahwa Imam Nawawi Beraqidah Asy'ariyah "

Semoga Bermanfaat

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah -

Redaksi

Rumah Muslimin Grup adalah Media Dakwah Ahlusunnah Wal jama'ah yang berdiri pada pertengahan tahun 2017 Bermazhab Syafi'i dan berakidah Asyariyyah. Bagi sobat rumah-muslimin yang suka menulis, yuk kirimkan tulisannya ke email kami di dakwahislamiyah93@gmail.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close