Jawaban Imam As-Suyuthi Kepada Golongan yang Anti Maulid Nabi

JAWABAN IMAM AS-SUYUTHI KEPADA GOLONGAN YANG ANTI MAULID NABI MUHAMMAD SAW

RUMAH-MUSLIMIN.COM - Maulid artinya hari kelahiran, Memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw artinya bergembira atas kelahiran Nabi Muhammad Saw dengan berkumpul bersama untuk mendengar sirah Nabawiyah, bersholawat, bersilaturahmi, doa dan makan bersama. Di mana kegiatan-kegiatan tersebut merupakan amalan-amalan sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Walaupun demikian, Ada golongan yang anti maulid/tidak suka maulid dengan mengatakan kepada mereka (yang memperingatinya) dengan istilah "pelaku bid'ah" dan lain sebagainya.

Sebenarnya, apa itu Maulid Nabi Muhammad Saw? Bagaimana pandangan ulama dahulu mengenai hal ini?

Ustadz Muhammad Rauhul Mufid membagikan pandangan ulama dahulu yaitu Imam Suyuthi terkait Maulid Nabi Muhammad Saw, berikut tulisannya:

$ads={1}

Jawaban Imam As-Suyuthi atas orang yang mempersoalkan kegembiraan saat bulan maulid padahal pada saat itu pula hari wafat nya baginda Nabi Muhammad SAW bagaimana mungkin kita bisa bahagia dengan hari lahir dan wafat nya beliau?

وقوله (مع أن الشهر الذي ولد فيه...) إلى آخره.

جوابه أن يقال: ولادته أعظم النعم علينا، ووفاته أعظم المصائب بنا، والشريعة حثت على إظهار شكر النعم، والصبر، والسكون، والكتم عند المصائب. وقد أمر الشارع بالعقيقة عند الولادة وهي إظهار شكر وفرح بالمولود، ولم يأمر عند الموت بذبح ولا بغيره، بل نهى عن النياحة، وإظهار الضجر فذلت قواعد الشرعية على أنه يحسن في هذا الشهر إظهار الفرح بولادته - صلى الله عليه وسلم - غير إظهار الحزن فيه بوفاته.

Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah Nikmat terbesar bagi kita semua, dan Wafat nya beliau adalah Musibah terbesar bagi kita semua,

Syariat islam mengajarkan kita untuk menampakkan rasa bahagia dan syukur atas Nikmat tersebut, serta sabar, menghibur diri, dan menyembunyikan kesedihan ketika mendapat musibah.

Syariat islam memerintahkan kita untuk aqiqah ketika melahirkan, ini adalah perwujudan dari rasa syukur dan bahagia dengan kelahiran, dan ketika ada orang meninggal kita tidak diperintahkan menyembelih atau selainnya,

bahkan syariat melarang meratapi dan menampakkan kesedihan kita saat ada orang meninggal.

Maka dari itu qoidah syariat ini menunjukkan atas keharusan menampakkan kebahagiaan dengan dilahirkannya Nabi Muhammad SAW pada bulan robiul awwal ini tanpa menampakkan kesedihan kita atas wafatnya beliau.

Baca juga: Bantahan Bagi Yang Mengatakan Maulid Nabi Bid'ah

Kesimpulan

Maulid Nabi merupakan sebuah peringatan untuk mengingat kembali bagaimana perjuangan Rasulullah Saw dalam menyebarkan islam, bagaimana akhlaknya, adabnya dan kisah-kisahnya. Tujuan pada acara/momen ini untuk membangkitkan rasa (mahabbah) kita kepadanya, agar kaum muslimin yang hadir di dalamnya semakin rindu, semakin mengikuti jejak Rasulullah sebagai uswatun hasanah dan menjadikan beliau sebagai idola di dunia dan akhirat. Jika melihat dari sisi hukum, maka Maulid Nabi Muhammad Saw merupakan perkara baru yang baik, sebagaimana yang dilakukan oleh Sayyidina Umar ibn Khattab untuk memushafkan Al-Qur'an, Mengumpulkan orang-orang untuk shalat tarawih berjama'ah dan lain sebagainya.

حسن المقصد في عمل المولد للإمام السيوطي

والله أعلم

Oleh: Ustadz Muhammad Rauhul Mufid

Editor: rumah-muslimin

Demikian Artikel "Jawaban Imam As-Suyuthi Kepada Golongan yang Anti Maulid Nabi Muhammad "

Semoga Bermanfaat

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah -

Redaksi

Rumah Muslimin Grup adalah Media Dakwah Ahlusunnah Wal jama'ah yang berdiri pada pertengahan tahun 2017 Bermazhab Syafi'i dan berakidah Asyariyyah. Bagi sobat rumah-muslimin yang suka menulis, yuk kirimkan tulisannya ke email kami di dakwahislamiyah93@gmail.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close