Doa Faqih Muqaddam: Bacaan, Manfaat, Cara Mengamalkannya

DOA FAQIH MUQADDAM: BACAAN, MANFAAT, CARA MENGAMALKANNYA

RUMAH-MUSLIMIN.COM - Halo sobat rumah-muslimin, pada kesempatan kali ini kami akan membagikan informasi mengenai Doa Al-Imam Al-Faqih Muqaddam Muhammad bin ‘Ali Ba’Alawiy atau yang dikenal Doa Faqih Muqqadam. Doa ini sering diamalkan oleh para habaib dan ulama saat acara istighosah dan munajat kubro. 

Faidah (Manfaat) Doa Faqih Muqaddam

Adapun isi kandungan dari doa Sayyidina Faqih Muqqadam yaitu: 

1. Terhindar dari keburukan-keburukan

2. Mendekati kebaikan-kebaikan

3. Orang yang sedang bersedih (berduka) menjadi bahagia

4. Orang yang lalai beribadah menjadi taat beribadah kepada Allah

5. Meminta pertolongan kepada Allah agar menjadi taqwa melalui agama ini

6. Memohon rahmat dan ampunan Allah

7. Dan manfaat lainnya

Cara Mengamalkan Doa Sayyidina Faqih Muqaddam

Doa ini dapat diamalkan seusai shalat fardhu. Sebab isi kandungan doa ini cukup bagus dan bisa ditambah dengan doa sholat lainnya.

Mengenal Sayyidina Faqih Muqaddam

Al-Faqih Muqaddam, julukan yang diberikan kepada Sayyidina Muhammad bin Ali bin Muhammad Shohib Marbath, merupakan sosok yang sangat penting dalam sejarah Tarekat Alawiyyin di Indonesia. Beliau adalah pendiri tarekat tersebut dan leluhur dari keturunan Alawiyyin yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Lahir di Tarim, Hadramaut, Yaman Selatan pada tahun 574 H/1176 M, Al-Faqih Muqaddam memiliki silsilah yang sangat mulia. Ia adalah keturunan langsung dari Imam Husain RA, suami dari Sayyidina Fatimah putri Rasulullah SAW. Silsilahnya mencakup banyak tokoh agung seperti Imam Ja'far As-Shodiq, Imam Muhammad Al-Baqir, dan Imam Ali Zaenal Abidin.

Al-Faqih Muqaddam menikah dengan Sayyidah Zainab binti Ahmad bin Muhammad Shohib Marbath dan dikaruniai beberapa orang anak, di antaranya Sayyid Alwi Al-Ghuyur, Sayyid Abdullah, Sayyid Abdurrahman, Sayyid Ali, dan Sayyid Ahmad. Keluarga ini memainkan peran penting dalam mempertahankan dan menyebarkan ajaran Tarekat Alawiyyin di Indonesia.

Selama hidupnya, Al-Faqih Muqaddam memiliki banyak guru yang mengajarkan ilmu kepadanya. Beberapa di antaranya adalah Syech Abdullah bin Abdurrahman Ba'ubayd, Al-Qodhy Ahmad bin Muhammad Ba'isa, dan Imam As-Syech Ali bin Ahmad bin Salim Bamarwan. Para guru ini memberikan pengajaran dan bimbingan dalam bidang fikih dan tasawuf kepada Al-Faqih Muqaddam.

Gelar Al-Faqih Muqaddam diberikan kepada Sayyidina Muhammad Ali bin Muhammad Shohib Marbath karena keutamaan ilmu yang dimilikinya, terutama dalam bidang fikih dan tasawuf. Beliau adalah pelopor dan imam bagi kaum "Mutasawwifin" di Tarim, Hadramaut. Bahkan, beliau merupakan orang pertama yang disebut sebagai Syech oleh kaum sufi di Hadramaut.

Dalam dunia tasawuf, setiap wali sufi memiliki "Khirqah" yang berbeda-beda. Khirqah ini merupakan simbol dari persahabatan, ta'addub, dan takhalluq. Khirqah para wali memiliki nilai prestise tinggi bagi masing-masing wali tersebut. Begitu pula dengan Khirqah Sayyidina Al-Faqih Muqaddam, yang memiliki nilai keistimewaan yang melampaui pemikiran orang-orang yang dianggap sebagai "Ahli Al-Khawwash" oleh kaum sufi.

Khirqah yang diterima oleh Al-Faqih Muqaddam adalah Khirqah "Imamah Qutb Al-Kubra", yang merupakan simbol dari pangkat kepemimpinan tertinggi bagi para wali pada masa itu. Khirqah ini diterima langsung dari Syech Imam Qutb Al-Kubra Syu'aib bin Abu Al-Husain At-Tilamisany Al-Maghriby (Abu Madyan).

Dengan segala pengalaman dan pengetahuan yang dimilikinya, Al-Faqih Muqaddam telah memberikan kontribusi besar dalam perkembangan tasawuf di Indonesia. Ajaran dan warisan beliau masih terus hidup dan dihormati oleh para pengikutnya hingga saat ini.

Melalui kepemimpinan dan keteladanan beliau, Al-Faqih Muqaddam telah menginspirasi banyak orang untuk mengejar kehidupan spiritual yang lebih baik. Beliau merupakan sosok yang patut dijadikan teladan dalam menjalankan ajaran agama dengan penuh kasih sayang dan kebijaksanaan.

$ads={1}

Doa Sayyidina Faqih Muqaddam Arab dan Terjemahan

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

اَللَّهُمَّ انْـقُلْنَا وَالْمُسْلِمِيْنَ مِنَ الشَّقَاوَةِ اِلَى السَّعَادَةِ, وَمِنَ النَّارِ اِلَى الْجَـنَّةِ, وَمِنَ الْعَذَابِ اِلَى الرَّحْمَةِ, وَمِنَ الذُّ نُوْبِ اِلَى الْمَغْفِرَةِ, وَمِنَ اْلاِسَاءَةِ اِلَى اْلاِ حْسَانِ, وَمِنَ الْخَوْفِ اِلَى اْلاَ مَانِ, وَمِنَ اْلفَقْرِ اِلَى اْلغِنَى, وَ مِنَ الذُّلِّ اِلَى الْعِزِّ, وَمِنَ اْلاِ هَانَةِ اِلَى اْلكَرَا مَةِ, وَمِنَ الضِّيْقِ اِلَى السَّعَةِ,

وَمِنَ الشَّرِّ اِلَى الْخَيْرِ, وَمِنَ اْلعُسْرِ اِلَى اْليُسْرِ, وَمِنَ اْلاِدْبَارِ اِلَى اْلاِقْبَالِ, وَمِنَ السُّقْمِ اِلَى الصِّحَّةِ, وَمِنَ السُّخْطِ اِلَى الرِّضَى, وَمِنَ اْلغَفْلَةِ اِلَى اْلعِبَادَةِ, وَمِنَ اْلفَتْرَةِ اِلَى اْلاِجْتِهَادِ, وَمِنَ الْخِذْ لاَنِ اِلَى التَّوْفِيْقِ, وَمِنَ اْلبِدْعَةِ اِلَى السُّنَّةِ, وَمِنَ اْلجَوْرِ اِلَى اْلعَدْلِ

اَللَّهُمَّ اَعِنَّا عَلَى دِيْنِنَا بِا لدُّنْيَا, وَعَلَى الدُّنْيَا بِالتَّقْوَى, وَعَلَى التَّقْوَى بِالْعَمَلِ, وَعَلَى اْلعَمَلِ بِالتَّوْفِيْقِ, وَعَلَى جَمِيْعِ ذَالِكَ بِلُطْفِكَ الْمُفْضِى اِلَى رِضَاكَ الْمُنْهِى اِلَى جَنَّتِكَ الْمَصْحُوْبِ ذَالِكَ بِالنَّظَرِ اِلَى وَجْهِكَ اْلَكَرِيْمِ.

يَا اَللهُ يَا اَللهُ يَا اَللهُ, يَا رَبَّاهُ يَا رَبَّاهُ يَا رَبَّاهُ, يَاغَوْثَاهُ يَاغَوْثَاهُ يَاغَوْثَاهُ, يَااَكْرَمَ اْلاَكْرَمِيْنَ يَارَحْمَنُ يَارَحِيْمُ يَاذَالْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ يَاذَالْمَوَاهِبِ اْلعِظَامِ.

اَسْتَغْفِرُ اللهَ اْلعَظِيْمَ اَلَّذِى لآاِلَهَ اِلاَّ هُوَ اْلحَيُّ اْلقَيُّوْمُ وَاَتُوْبُ اِلَيْهِ.

اَللَّهُمَّ اِنِّى أَسْأَلُكَ التَّوْفِيْقَ لِمَحَابِّكَ مِنَ اْلأَعْمَالِ, وَصِدْقَ التَّوَكُّلِ عَلَيْكَ, وَحُسْنَ الظَّنِّ بِكَ, وَالْغُنْيَةَ عَمَّنْ سِوَاكَ, اِلَهِى يَا لَطِيْفُ يَارَزَّاقُ يَا وَدُوْدُ يَاقَوِيُّ يَامَتِيْنُ, أَسْأَلُكَ تَأَهُّلاً بِكَ, وَاسْتِغْرَاقًا فِيْكَ, وَلُطْفًا شَامِلاً مِنْ لَدُنْكَ, وَرِزْقًا وَاسِعًا هَِنيْئًا مَرِيْئًا, وَسِنًّا طَوِيْلاً وَعَمَلاً صَالِحًا, فِى اْلاِيْمَانِ وَاْليَقِيْنِ, وَمُلاَزَمَةً فِى الْحَقِّ وَالدِّيْنِ, وَعِزًّا وَشَرَفًا يَبْقَى وَيَتَأَبَّدُ, لاَيَشُوْ بُهُ تَكَبُّرٌ وَلاَعُتُوٌّ وَلاَ فَسَادٌ, إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ.

وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ.

Artinya: Wahai ALLAH, Pindahkanlah kami dan orang-orang Muslim dari kedukaan kepada kebahagiaan, dari neraka kepada Syurga, dari azab kepada Rahmat, dari dosa kepada Ampunan, dari berbuat keburukan kepada berbuat kebajikan, dari takut kepada rasa aman, dari faqir kepada kaya, dari kehinaan kepada kemuliaan, dari kesempitan kepada kelapangan...

Dari kejahatan kepada kebaikan, dari kesulitan kepada kemudahan, dari berpaling kepada menghadap bersungguh-sungguh, dari penyakit kepada kesihatan, dari Kemurkaan kepada Keredhaan, dari kelalaian kepada `ibadah, dari keengganan kepada kesungguhan, dari terhalang kepada Tertolong, dari bid`ah kepada sunnah, dari ketidakadilan kepada keadilan...

Wahai ALLAH, Tolonglah kami atas Agama kami dengan dunia, dan pada dunia kami dengan ketaqwaan, dan pada ketaqwaan kami dengan amal, dan pada amal kami dengan Pertolongan, dan pada semuanya itu dengan KelembutanMU yang mendatangkan KeredhaanMU, yang menghantarkan ke SyurgaMU, yang disertai dengan memandang DzatMU yang Mulia...

Wahai ALLAH, wahai ALLAH, wahai ALLAH, wahai Tuhanku, wahai Tuhanku, wahai Tuhanku, wahai Penolongku, wahai Penolongku, wahai Penolongku. Wahai Dzat yang Paling Mulia di antara yang mulia, wahai yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, wahai yang Maha Memiliki Keagungan dan Kemuliaan. Wahai yang Maha Memiliki segala Pemberian yang Agung...

Aku memohon Ampun kepada ALLAH yang Maha Agung, yang tiada Tuhan Selain DIA,

yang Maha Hidup dan Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepadaNYA...

Wahai ALLAH, aku memohon Taufiq kepadaMU untuk dapat melakukan perbuatan-perbuatan yang Engkau Cintai, tawakkal yang benar terhadapMU dan baik sangkaku kepadaMU dan tidak bergantung kepada selainMU...

Tuhanku, wahai Dzat yang Maha Lembut, wahai Dzat yang Maha Pemberi rezki, yang Maha Pengasih, yang Maha Kuat, yang Maha Kukuh, aku memohon kepadaMU penghambaan semata kepadaMU, tenggelam dalam `ibadahMU, Kelembutan yang sempurna dari SisiMU dan rezki yang luas, yang menyenangkan dan sejahtera, umur yang panjang dan amal perbuatan yang shalih dengan penuh keimanan dan keyakinan, senantiasa berpegang dengan kebenaran dan Agama, keagungan dan kemuliaan yang tiada batas dan tiada akhir, yang tidak dinodai oleh kesombongan, tidak pula keangkuhan dan tidak pula kerosakan. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Dekat...

Gambar Doa Sayyidina Faqih Muqaddam



Demikian Artikel " Doa Faqih Muqaddam: Bacaan, Manfaat, Cara Mengamalkannya "

Semoga Bermanfaat

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah - 

Redaksi

Rumah Muslimin Grup adalah Media Dakwah Ahlusunnah Wal jama'ah yang berdiri pada pertengahan tahun 2017 Bermazhab Syafi'i dan berakidah Asyariyyah. Bagi sobat rumah-muslimin yang suka menulis, yuk kirimkan tulisannya ke email kami di dakwahislamiyah93@gmail.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close