Kisah Syekh Mutawalli asy-Sya'rawi Saat Menjadi Menteri Wakaf

KISAH SYEKH MUTAWALLI ASY-SYA'RAWI SAAT MENJADI MENTERI WAKAF

RUMAH-MUSLIMIN.COM - Syekh asy-Sya'rawi rahimahullah saat itu sedang mengajar di ruang kuliah di fakultas Syari'ah di Makkah, saat duta besar menelpon ke kuliah bahwa pemerintah Mesir meminta Beliau untuk pulang.

Syekh asy-Sya'rawi pun diminta datang ke kedutaan di Jeddah untuk berbicara lewat telpon di sana.

Perdana menteri, Mamduh Salim, yang bertugas untuk mengatur pembentukan kementerian berbicara lewat telpon bahwa Syekh asy-Sya'rawi dipilih untuk menjabat menteri wakaf.

Syekh asy-Sya'rawi berusaha untuk menolak dengan alasan sudah 26 tahun hidup di luar negeri....

Tapi PM tetap memaksa.

Syekh asy-Sya'rawi mengatakan bahwa susah sekali Beliau menjabat di tengah rancunya sistem pemerintahan.. Ada kementerian Wakaf juga kementerian urusan al-Azhar yang saling tumpang tindih... dst.

PM mengatakan: Pokoknya kamu pulang, catat usulan2mu, nanti aku bantu memperjuangkan.

...

Akhirnya Beliau pulang dengan tiket sendiri, Beliau menolak tiket dari duta.

Teman-teman Beliau yang datang ke bandara terpecah, ada yang mendukung Beliau untuk jadi menteri ada yang tidak.

Beliau pun mengatakan aku akan istikharah.

Besoknya, Beliau menemui PM dan berbicara panjang lebar.

Esoknya lagi, mobil PM menjemput Beliau untuk menemui Presiden demi mengambil sumpah sebagai menteri Wakaf dan urusan al-Azhar.

$ads={1}

Sumpah dibaca Syekh dari kertas, seusai membacanya Beliau pun menyebutkan "In sya Allah".. Presiden tertawa, tapi kata itu tidak disiarkan di TV dan radio.

Beliau tidak langsung ke kantor..  Sampai 10 hari demi mempelajari situasi, menteri irigrasi sempat datang ke rumah Beliau menanyai sebab ketidakhadiran Syekh asy-Sya'rawi ke kantor.

Di hari pertama datang, Beliau membuat 3 keputusan besar.. Di antaranya adalah memberhentikan kepala kantor Majlis tertinggi untuk urusan Islam.

Kepala kantor itu mulanya mendapat surat tawkil dari menteri terdahulu sehingga punya kekuatan tinggi dan merajalela sampai berani menghina menteri selanjutnya dengan kata-kata kotor.

Kepala kantor itu begitu berkuasa di kementerian sampai membuat kerajaan sendiri ditambah kedekatannya dengan para pejabat atas.

Dan Syekh asy-Sya'rawi memberhentikannya... 

Kepala kantor itu tidak tinggal diam.... Syekh asy-Sya'rawi malah dipanggil DPR untuk ditanyai tentang pemberhentian itu... Hal yang sangat aneh.

Sekretaris Syekh asy-Sya'rawi pun memberikan berkas-berkas laporan kejahatan kepala kantor itu untuk dibawa Syekh asy-Sya'rawi ke DPR.

Tapi Syekh asy-Sya'rawi menolak.

Baca juga: Kisah Sound System Masjidil Haram Tidak Jadi Bid'ah

Ketika ditanyai di DPR, Syekh menjawab bahwa "aku adalah menteri yang punya kekuasaan memberhentikan pegawaiku yang menyimpang. Sekarang kalian sendiri pernah membuat badan untuk menelitinya dan laporan kejahatannya ada di tangan kalian, apa yang telah kalian lakukan setelah laporan itu ada di tangan kalian?!".

Masalah kepala kantor itu masuk ke pengadilan.

Di tengah suasana itu, Presiden mengeluarkan keputusan agar kepala kantor itu kembali ke jabatannya.. Menunjukkan kehebatan kepala kantor itu bermain sehingga orang-orang dekat Presiden menggambarkan keistimewaannya.

Apa komentar Syekh asy-Sya'rawi saat itu ketika mengetahui keputusan aneh dari Presiden?

"Aku sebagai menteri berhak mengeluarkan pegawaiku yang diketahui menyimpang. Dan kepala negara punya wewenang yang diketahuinya dan tidak aku ketahui. Boleh jadi dia punya sebab tertentu sehingga mengeluarkan keputusannya, aku tidak punya hak menanyainya, karena dia kepala negara, dia mengetahui hal yang tidak aku ketahui, dia lebih tau maslahat negara". (hal 201)

Di hari keputusan pengadilan, kepala kantor yang bermasalah datang dengan sejumlah hewan untuk disembelih setelah keputusan keluar karena menyangka akan menang.

Tapi keputusan pengadilan secara ijma' mengatakan bahwa orang itu memang layak diberhentikan, bahkan tidak berhak memegang jabatan apapun dalam pemerintahan karena tidak punya sifat amanah.

Pengadilan telah berpihak pada Syekh asy-Sya'rawi dan Presiden Sadat pun menerima keputusan itu. Karena Pak presiden itu seorang yang cerdas, tentu tidak mau dianggap sebagai pendukung seorang yang menyimpang!

Oleh: Hilma Rosyida Ahmad

Demikian Artikel " Kisah Syekh Mutawalli asy-Sya'rawi Saat Menjadi Menteri Wakaf "

Semoga Bermanfaat

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah - 

Redaksi

Rumah Muslimin Grup adalah Media Dakwah Ahlusunnah Wal jama'ah yang berdiri pada pertengahan tahun 2017 Bermazhab Syafi'i dan berakidah Asyariyyah. Bagi sobat rumah-muslimin yang suka menulis, yuk kirimkan tulisannya ke email kami di dakwahislamiyah93@gmail.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close