Dzurriyat Wali Songo dan Ba'alawi Mesti Saling Belajar dan Tabayyun

DZURRIYAT WALI SONGO DAN BA'ALAWI MESTI SALING BELAJAR DAN TABAYYUN

RUMAH-MUSLIMIN.COM - Konflik internal antara dzurriyat wali songo dengan dzurriyat ba'alawi hingga saat ini masih terus berlanjut, khususnya muhibbin di masing-masing kubu. Perseteruan ini sebenarnya bukanlah yang pertama kali, dahulu hal ini juga pernah terjadi namun telah diakhiri dengan sikap tasamuh (toleransi) asbab adanya iktilaf.

Di tengah-tengah konflik yang terjadi, ada salah satu dzurriyat wali songo yaitu Raden Ayu Linawati yang menjadi penengah diantara kedua kubu. Beliau merupakan peneliti, ahli nasab dan penulis buku-buku nasab "Ranji Sarkub dan Ranji Walisongo."

Setiap hari beliau terus memberikan sanggahan-sanggahan atas serangan yang ditujukan kedua kelompok (red. baalawy/walisongo), hal ini dilakukan untuk membela datuk-datuknya yang berada di jalur ba'alawy dan wali songo yakni Imam Ahmad al-Muhajir.

Baca juga: Kesalahan Terbesar Pengikut Imaduddin

Beliau mengatakan bahwa rentang kedatangan antara wali songo dengan ba'alawi yaitu 1000 tahun lebih. Oleh sebab itu para habaib tidak mengerti sejarah dzurriyat wali songo yang sebenarnya.

"Jeda kedatangan para habaib dari yaman dan leluhur wali songo adalah hampir 1000 tahun lebih, jadi bagaimana mungkin para habaib memahami sejarah leluhur kami?" Ujar dalam status facebooknya.

Raden Ayu Linawati menjelaskan bahwa jumlah dzurriyat wali songo saat ini berjumlah puluhan juta yang tersebar diberbagai belahan dunia dan keturunan Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam bukan hanya dari jalur habaib saja. Hal ini mesti disikapi dengan saling menghormati satu sama lain agar tidak terjadi kegaduhan dan perpecahan seperti saat ini.

$ads={1}

" Wali songo dan dzurriyatnya yang berjumlah puluhan juta jiwa juga keturunan Nabi Muhammad Saw bukan hanya habaib saja, maka harus saling menghormati di negeri yang indah ini agar tidak terjadi kegaduhan seperti sekarang ini." lanjutnya.

Di akhir statusnya ia mengutip salah satu dawuh KH. Maimoen Zubair untuk mengajak mencintai Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husein beserta keturunannnya.

"Kewajiban umat islam itu mahabbah (mencintai) pada Sayyidina hasan dan sayyidina husain (Ahlul bait) / Semua keturunan Nabi Muhammad Saw)." tutupnya.

Baca juga: Polemik Nasab Habib Ba Alawi: Terbukti Keturunan Nabi Muhammad

Kesimpulan

Sebenarnya perlu adanya proses tabayyun dan belajar dari oknum kedua belah pihak ini. Yang membatalkan nasab ba'alawy belajar ke Dzurriyat Ba'alawy, yang membatalkan Nasab Walisongo belajar ke Dzurriyat walisongo, Sesederhana itu. Hanya saja oknum-oknum ini bukannya menyikapi "iktilaf" dengan arif malahan bersikukuh merasa paling benar. Setidaknya jika memang hujjahnya merasa benar sekalipun jangan dipublish khayalak umum, apalagi menyampaikan dalam tausiyah yang didengar banyak orang.

Semoga dengan adanya orang-orang seperti Raden Ayu Linawati, Gus Rumail Abbas dan yang lainnya dapat mengakhiri polemik dan mempersatukan diantara kedua kubu yang selama ini berselisih. Semoga Allah menjaga mereka-mereka yang menjadi penengah, diberikan kesehatan dan kebaikan dunia akhirat, Aamiin ya rabbal 'alaamiin.

Ditulis oleh: rumah-muslimin

Demikian Artikel " Dzurriyat Wali Songo dan Ba'alawi Mesti Saling Belajar dan Tabayyun "

Semoga Bermanfaat

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah - 

Redaksi

Rumah Muslimin Grup adalah Media Dakwah Ahlusunnah Wal jama'ah yang berdiri pada pertengahan tahun 2017 Bermazhab Syafi'i dan berakidah Asyariyyah. Bagi sobat rumah-muslimin yang suka menulis, yuk kirimkan tulisannya ke email kami di dakwahislamiyah93@gmail.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close