Silsilah Manhaj Syekh Akbar Ibnu Arabi: Tafsir Isyari dan Bathiniyah

SILSILAH MANHAJ SYEKH AKBAR IBNU ARABI: TAFSIR ISYARI DAN BATHINIYAH

RUMAH-MUSLIMIN.COM - Banyak orang masih tidak paham perbedaan antara Tafsir Isyari dan Bathini walaupun dari kalangan agamawan sendiri padahal perbedaan antara keduanya sangatlah besar secara singkat saya akan membedakan antara kedua Tafsir tersebut dengan contoh singkat yang saya temukan dalam kitab khas yang membahas antara keduanya.

Tafsir Isyari adalah Tafsir yang tidak bisa di dapatkan dengan cara yang normal seperti belajar, Ta'ammul,dengan Qowaid Lughowiyah dan kalamiyah etc akan tetapi hanya bisa didapatkan dengan cara Kasyaf, Riyadhoh dan mengamalkan ilmu yang didapatkannya ketika belajar yang mana Tafsir isyari ini diambil dari ayat واتقوا الله ويعلمكم الله  begitu pula ayat yang lain yang mengisahkan tentang Khidir Alaihi Salam فوجد عبد من عبادنا آتيناه رحمة من عندنا وعلمناه من لدنا علما  yang mana arti kedua ayat tersebut secara umum adalah adanya ilmu yang didapatkan oleh seseorang tanpa melewati proses normal yaitu dengan bertaqwa dan mendapatkan Rohmat yang mana ilmu semacam ini juga dinamakan ilmu Ladunni.

$ads={1}

Akan tetapi dalam Tafsir isyari ada syarat yang kedua yaitu " apa yang didapat dengan tafsir Isyari tidak boleh bertentangan dengan zohir ayat atau Ushul Syari'ah " yang mana ini adalah Syarat yang paling penting dalam Tafsyir Isyari yang mana mungkin dalam ilmu Ushul Fiqh dikenal dengan nama دلالة الإيماء .

Contoh dari tafsir Isyari : قالت إن الملوك إذا دخلوا قرية أفسدوها وجعلوا أعزة أهلها أذلة yang mana secara umum zohir arti dari ayat ini adalah : Ratu Balqis berkata: bahwa para raja jika masuk sebuah desa akan merusaknya dan orang-orang mulia yang ada disana akan jadi hina.

Adapun makna Isyarinya : bahwa raja adalah Cahaya dan Asror ilahiyah adapun makna desa adalah hati maka ayat tersebut secara Isyari bermakna : bahwa Cahaya dan Asror ilahiyah jika sudah masuk dalam hati akan menjadikan sifat-sifat tercela dalam hati seperti kesombongan, ujub, iri dan dengki menjadi hina. 

Dalam 2 makna ini tidaka ada pertentangan antara makna Zohir dan makna Isyari dengan arti antara keduanya tidak ada kontradiksi dan juga makna Isyarinya tidak bertentangan dengan Ushuluddin

Adapun Tafsir Bathini adalah bagaiaman seseorang meyakini bahwa Lafaz al-Quran mempunyai makna zohir dan Bathin yang mana makna zohir hanya bisa diketahui oleh orang awam saja adapun makna bathin hanya bisa diketahui oleh orang khowash yang mempunyai Maqom tinggi dan yang paling penting Makna Bathin bertentangan dengan makna Zohir.

contohnya adalah tafsir ayat: ونضع عنهم إصرهم والأغلال التي كانت عليهم yang mana arti ayat ini secara zohir adalah : bahwa agama Islam akan meringankan beberapa kesulitan dan batasan yang ada pada agama Nasrani seperti yang ada pada banyak Tafsir Sunni adapun makna ayat ini secara bathin adalah : bahwa seseorang jika sudah sampai pada ilmu bathin maka tidak akan wajib lagi baginya untuk melakukan taklifat dari agama seperti sholat, puasa etc.

tengok bagaimana antara makna zohir dan bathin terjadi pertentangan yang sangat nampak terutama antara makna Bathin dan Ushuluddin.

maka secara umum ada persamaan dan perbedaan antara tafsir Isyari dan Bathini :

Persamaan : keduanya tidak bisa diperoleh melalui cara normal seperti belajar atau Qowai'd Lughowiyah akan tetapi mesti melewati ilham atau kasyaf.( mungkin karena titik persamaan inilah banyak agamawan yang mengira bahwa Tafsir Isyari sama dengan Tafsir Bathini)

Perbedaan: Tafsyir Isyari tidak bertentangan dengan Zohir Ayat atau Ushuluddin adapun Tafsir Bathini menunjukan pertentangan antara Makna Bathin dan Zohir ayat atau Ushuluddin.

Setelah kita mengetahui ini maka akan ada pertanyaan yang menurut saya akan mengusik akal dan jiwa banyak agamawan diNusantara ini yaitu " apakah Tafsir Ibn Arobi masuk kategori Tafsir Bathini atau Tafsir Isyari?" .

Maksud saya menulis hal semacam ini bukan mengkafirkan ibn Arobi akan tetapi untuk mengetahui mana yang salah dan benar secara agama yang mana kita akan menjadikan Qowaid Ahli Sunnah sebagai tolok ukur dalam hal ini.

Saya rasa untuk mengetahui hal ini seyogyanya kita kembali kepada Tafsir-tafsir yang ditulis oleh Ibn Arobi sendiri dalam kitab beliau Tafsir Ibn Arobi yang mana kedepannya insya allah saya akan berikan beberapa sample dari tafsir beliau agar kita mengetahui bagaimana Metode ibn Arobi dalam mentafsirkan al-Quran.

Nb: kitab yang saya gunakan dan saya lampirkan untuk mendefinisikan Tafsir Bathini adalah kitab Fadhoih Bathiniyah karangan al-Imam al-Ghozaly dan adapun kitab yang saya gunakan untuk mendefinisikan tafsir Isyari adalah Fuyudhot Robbaniyah karangan Habib Zain bin Ibrohim bin Smith yang fokus menyebutkan contoh-contoh Tafsir Isyari.

Wallahu A'lam

Oleh: Habib Ali Baqir al-Saqqaf

Demikian Artikel " Silsilah Manhaj Syekh Akbar Ibnu Arabi: Tafsir Isyari dan Bathiniyah "

Semoga Bermanfaat

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah - 

Redaksi

Rumah Muslimin Grup adalah Media Dakwah Ahlusunnah Wal jama'ah yang berdiri pada pertengahan tahun 2017 Bermazhab Syafi'i dan berakidah Asyariyyah. Bagi sobat rumah-muslimin yang suka menulis, yuk kirimkan tulisannya ke email kami di dakwahislamiyah93@gmail.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close