Ulama Tatar Pasundan Mensyarah Wirid Susunan Habib Ba'alawi

ULAMA TATAR PASUNDAN MENSYARAH WIRID SUSUNAN HABIB BA'ALAWI

RUMAH-MUSLIMIN.COM - Membahas hubungan ulama Nusantara dengan Sadah Ba'alawi adalah perkara tak ada habisnya. Semakin mencari, semakin banyak data-data yang kita temukan. Pada tulisan ini saya akan mengulas kitab karya ulama besar asal Tatar Pasundan yang menjelaskan (syarah) al-Wirdu al-Lathif, yaitu kumpulan wirid dan dzikir yang disusun oleh Habib Abdullah bin Alawi al-Haddad Tarim.

Penyebaran Al-Wirdu al-Lathif di Indonesia lumayan luas. Banyak pesantren-pesantren yang mendawamkannya. Terlebih jika pesantren tersebut diasuh oleh Sadah Ba'alawi atau oleh kiai yang pernah intisab kepada Sadah Ba'alawi.

Di pondok saya sendiri, santri-santri saya haruskan membaca al-Wirdu al-Lathif tiap bakda Subuh. Saya mengikuti apa dulu didawamkan guru-guru saya saat di STAI Imam Syafi'i Cianjur.

Meski penyebaran al-Wirdu al-Lathif sangat luas, tapi tak banyak ulama yang menulis syarah untuknya. Salah satu ulama yang mensyarah itu adalah Syaikh Muhammad Mukhtar bin 'Atharid al-Jawi al-Buguri, ulama besar dari Bogor Jawa Barat yang menjadi pengajar di Masjidil Haram Makkah.

Syaikh Mukhtar lahir di Bogor pada tabun 1862 M/1278 H dan wafat tahun 1930 M/1349 H. Di antara guru-guru beliau adalah Sayyid Utsman bin Yahya Betawi, Sayyid Abu Bakar Syatha Makkah, Syaikh Muhammad Zainuddin Sumbawa, Sayyid Husain bin Muhammad al-Habsyi, dll.

$ads={1}

Beliau mengarang banyak kitab. Sebagian judul kitabnya saya muat dalam kitab Ast-Tsabat al-Indunisi. Di antara kitab beliau adalah kitab penjelasan al-Wirdu al-Lathif ini yang berjudul:

الدر المنيف في شرح الورد اللطيف

artinya: Mutiara Mulia dalam menjelaskan Al-Wird al-Lathif.

Kitab ini pernah diterbitkan di Makkah pada Mathba'ah al-Taraqqi al-Majidiyyah al-Utsmaniyyah oleh pemiliknya, Syaikh Muhammad Majid al-Kurdi, cetakan pertama pada tahun 1330 H / 1912 M.

Syaikh Mukhtar menulis kitab ini dengan bahasa Melayu aksara Pegon, kecuali bagian muqaddimahnya yang beliau tulis dengan bahasa Arab lalu beliau terjemahkan ke dalam bahasa Melayu. Berikut kutipan muqaddimah beliau yang berbahasa Arab, lalu untuk memudahkan pemahaman saya terjemahkan sendiri ke dalam bahasa Indonesia:

أما بعد: فيقول أفقر الورى محمد مختار بن عطارد إن سيدنا محمدا صلى الله عليه وسلم سيد الرحماء الذي هو أرحم بأمته من الوالدة الشفيقة لولدها.

"Amma ba'du. Orang yang paling fakir, Muhammad Mukhtar bin Atharid, berkata: Sesungguhnya Sayyiduna Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam adalah pemimpin orang-orang yang penuh kasih sayang. Beliau kasih sayang kepada umatnya melebihi kasih sayang ibu kepada anaknya."

Baca juga: Guru Syekh Yasin Al-Fadani dari Sadah Ba'alawi

ومن جملة شفقته لأمته أن أمرهم بملازمة أوراد الصباح والمساء التي تكون سببا لتحصيل منافعهم ودفع مضراتهم، وذلك مذكور في الأحاديث الصحيحة المشهورة؛ فقد صنف العلماء في أعمال اليوم والليلة والأذكار والدعوات كتبا كثيرة جزاهم الله عن المسلمين خيرا.

"Di antara bentuk kasih sayangnya adalah beliau memerintahkan umatnya untuk mendawamkan wirid-wirid pagi dan petang yang menjadi sesab mendapatkan manfaat dan menolak bahaya. Hal itu disebutkan dalam banyak hadits shohih yang masyhur. Para ulama telah menulis banyak kitab tentang amal, dzikir dan doa dalam sehari-hari. Semoga Allah membalas mereka dengan balasan yang baik."

ومن أحسنها ما جمعها سيدنا الشيخ الكبير القطب الشهير السيد الشريف الإمام العارف بالله الحبيب عبد الله بن علوي بن محمد الحداد باعلوي نفعنا الله بعلومه وأسراره في نبذة لطيفة سماها «الورد اللطيف».

"Di antara kitab-kitab tersebut yang paling bagus adalah apa yang telah dikumpulkan oleh asy-Syaikh al-Kabir al-Quthb al-Syahir as-Sayyid asy-Syarif al-Imam al-'Arif Billah al-Habib Abdullah bin Alawi bin Muhammad al-Haddad Ba'alawi dalam ringkasan mungil yang beliau beri nama al-Wirdu al-Lathif."

وهي مشتملة على مهمات أذكار الصباح والمساء كافية لمن كثر اشتغاله بالعلم أو بأسباب المعيشة، وفيها فضائل وخواص كثيرة مصرحة في أحاديثها، ما اطلع أحد على شرحها إلا لازمها أشد الملازمة.

Al-Wirdu al-Lathif memuat dzikir-dzikir penting tiap pagi dan petang. Wirid ini cukup bagi orang yang sibuk dengan ngaji atau bekerja. Dalam wirid ini terdapat banyak keutamaan dan khasiat yang dijelaskan dalam hadits-hadits Nabi. Tidak ada orang yang mengetahui penjelasannya kecuali dia akan sangat mendawamkan wirid ini."

Mari kita perhatikan bagaimana Syaikh Mukhtar bin Atharid al-Bughuri memuji Habib Abdullah bin Alawi al-Haddad sebelum menyebut namanya. Bahkan beliau menyebutkan tiga kalimat yang maknanya sama. Yaitu as-Sayyid, asy-Syarif dan al-Habib. Ketiga kalimat ini bermakna keturunan Rasulullah صلى الله عليه وسلم.

Semoga kita mendapatkan keberkahan Imam al-Haddad dan Syaikh Mukhtar Bogor. Amin

Pati, 23 April 2024

Nanal Ainal Fauz

Demikian Artikel " Guru Syekh Yasin Al-Fadani dari Sadah Ba'alawi "

Semoga Bermanfaat

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah - 

Redaksi

Rumah Muslimin Grup adalah Media Dakwah Ahlusunnah Wal jama'ah yang berdiri pada pertengahan tahun 2017 Bermazhab Syafi'i dan berakidah Asyariyyah. Bagi sobat rumah-muslimin yang suka menulis, yuk kirimkan tulisannya ke email kami di dakwahislamiyah93@gmail.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close