Naqobatul Asyrof Mesir Bantah Isu Terkait Sadah Ba'alawi Bukan Dzurriyah Rasulullah

NAQOBATUL ASYROF MESIR BANTAH ISU TERKAIT SADAH BA'ALAWI BUKAN DZURRIYAH RASULULLAH

RUMAH-MUSLIMIN.COM - Dalam sebuah postingan yang dibagikan pada 18 Juni 2023, Ustadz Muhammad Yasin menanggapi isu yang beredar mengenai ketidakakuratan nasab Sadah Ba'lawiyah sebagai bagian dari Ahlul Bayt, sebagaimana diklaim oleh kelompok tertentu, termasuk Imaduddin CS. Postingan tersebut memuat pengalaman langsung Ustadz Yasin saat mendatangi kantor Niqobatul Asyrof di Mesir untuk melakukan tabayun terhadap isu tersebut.

Baca juga: Nyai Raden Ayu Linawati: Wali Songo Tidak Ber Fam Azmatkhan Ba'alawi

Klarifikasi Berdasarkan Pertemuan di Niqobatul Asyrof

Ustadz Muhammad Yasin menjelaskan bahwa isu ini mendorongnya untuk belajar langsung dan mencari penjelasan dari pihak yang kompeten. Dalam kunjungannya ke kantor Niqobatul Asyrof, Ustadz Yasin bertemu dengan Syeikh Ahmad Yahya, yang menjabat sebagai Mudir Lajnah Tahqiq al-Ansaab (Ketua Komisi Verifikasi Nasab).

Syeikh Ahmad Yahya secara tegas menyatakan:
"Sadah Ba'lawi merupakan Ahlul Bayt secara pasti" (سادة باعلوية هم من أهل البيت قطعيا).
Sebagai bukti, Syeikh Ahmad menunjukkan dokumen dan kitab nasab yang tersimpan di kantor tersebut. Ustadz Yasin bahkan diizinkan untuk mengambil foto dokumen itu sebagai referensi.

Anjuran Membaca Literatur Terkait

Lebih lanjut, Syeikh Ahmad Yahya menyarankan agar Ustadz Yasin membaca kitab "Bahr al-Ansaab al-Muheet" karya Sayyid Husain Muhammad al-Rifa'i. Kitab ini dikenal sebagai rujukan penting dalam studi nasab dan dikarang oleh seorang ulama besar Al-Azhar yang juga merupakan Ketua Rabithah al-Asyrof al-Kubra di Mesir pada masanya.
$ads={1}

Penjelasan Ilmiah Terkait Nasab

Dari pertemuan tersebut, Ustadz Yasin memberikan beberapa kesimpulan:
Nasab yang tidak disebutkan bukan berarti tidak ada. Dalam disiplin ilmu nasab, tidak ditemukannya sebuah keterangan tidak otomatis membatalkan keberadaannya. Hal ini sejalan dengan kaidah:

"Ketidaktahuan tentang sesuatu bukanlah bukti ketiadaannya" (عدم العلم بالشيء ليس علما بالعدم).
Beliau membandingkan hal ini dengan periwayatan hadis, di mana tidak semua hadis yang disebutkan oleh satu imam (seperti Imam Ahmad bin Hanbal) tercatat dalam karya ulama lainnya (seperti Imam Malik atau Imam Syafi’i).

Tokoh besar seperti Imam Faqih al-Muqaddam, Imam al-Haddad, hingga ulama kontemporer seperti Habib Umar bin Hafidz dan Habib Ali al-Jufri tentu tidak akan berani menisbatkan diri kepada Ahlul Bayt jika nasab mereka tidak terhubung kepada Rasulullah SAW. Hal ini karena menisbatkan diri pada nasab yang bukan miliknya adalah dosa besar.

Baca juga: Kisruh Nasab Sudah Diisyaratkan Rasulullah Dalam Mimpi Nyai Raden Ayu Linawati

Pandangan tentang moralitas keturunan

Ustadz Yasin juga menyoroti pernyataan populer:
"Keturunan itu menyerap karakter" (العِرق دسّاس).
Namun, beliau menegaskan bahwa ini tidak berlaku mutlak. Dalam sejarah, banyak keturunan nasab mulia yang berperilaku buruk, seperti Abdullah bin Ubay bin Salul, atau sebaliknya, keturunan dari orang tua yang kurang baik justru menjadi pribadi yang mulia, seperti Ikrimah bin Abu Jahal.

Sikap terhadap Ahlul Bayt

Ustadz Yasin menutup klarifikasinya dengan pandangan bahwa Ahlul Bayt juga manusia biasa, yang memiliki potensi salah dan benar. Jika ditemukan Ahlul Bayt yang kurang baik, kewajiban umat adalah:

Menasihati dengan adab, Mendoakan kebaikan, Membimbing agar menjadi teladan yang baik, karena perilaku mereka berkaitan dengan nama baik Rasulullah SAW.
"Ala kulli hal, Sadah Ba'lawi adalah Ahlul Bayt, nasabnya sampai kepada Rasulullah SAW."

Penutup

Klarifikasi Ustadz Muhammad Yasin memberikan wawasan penting dalam menjaga objektivitas terhadap isu nasab dan kehormatan Ahlul Bayt. Beliau menekankan pentingnya sikap tabayun dan pengetahuan mendalam agar tidak terjebak dalam fitnah atau informasi yang menyesatkan. Semoga pandangan ini memberikan pencerahan kepada umat Islam dalam memahami kedudukan Ahlul Bayt, khususnya Sadah Ba’lawiyah.

Sumber: Ustadz Muhammad Yasin

Oleh: rumah-muslimin

Demikian Artikel " Biografi Syekh Musthafa Husein Al-Mandili, Ulama Besar Mandailing "

Semoga Bermanfaat

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah -

Redaksi

Rumah Muslimin Grup adalah Media Dakwah Ahlusunnah Wal jama'ah yang berdiri pada pertengahan tahun 2017 Bermazhab Syafi'i dan berakidah Asyariyyah. Bagi sobat rumah-muslimin yang suka menulis, yuk kirimkan tulisannya ke email kami di dakwahislamiyah93@gmail.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close