Kisah Habib Mundzir Berdoa Berhenti Hujan, Langsung Berhenti Saat Itu Juga

KISAH HABIB MUNDZIR BERDOA BERHENTI HUJAN, LANGSUNG BERHENTI SAAT ITU JUGA

RUMAH-MUSLIMIN.COM - Pernah dalam suatu perjalanan dakwah saya mendampingi Habibana Munzir bin Fuad Al-Musawa di Singapura. Ketika itu turun hujan dan kami hendak menuju suatu masjid di seberang jalan, Habibana Mundzir saat itu memandang wajahnya ke langit seraya berdoa: “wahai hujan, tolong berhenti sebentar, saya ingin ke masjid itu”. Seketika juga hujan berhenti saat itu.

Sungguh hal itu sangat mudah buat Allah SWT, doa mereka para kekasihNya Allah senantiasa dikabulkan olehNya karena getaran getaran hati mereka menggerakkan pintu pengkabulan. “Saya ingin para jamaah ku mencintai sosok Rasulullah saw, bukan seorang Munzir”, salah satu ucapan beliau kepada ustad Muhammad Qolby.

$ads={1}

Baca Juga :

KH. Hasyim Asy'ari Mengambil Cincin Gurunya dari Lubang WC 

Sungguh kami mencintai beliau karena kecintaan kami kepada Rasulullah saw.

Wallahu a’lam Bishowab

Allahuma sholii ‘alaa sayyidina muhammad wa ‘alaa aalihi wa shohbihi wa bariik wa salim

2 Juli 2018

(Penulis: Muhammad Qolby)

Semoga artikel "Kisah Habib Mundzir Berdoa Berhenti Hujan, Langsung Berhenti Saat Itu Juga" Berhenti ini memberikan manfaat dan barokah untuk kita semua, amiin..

_

Kisah tambahan dari Al Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa : 

$ads={1}

PESAN TERAKHIR HABIB MUNZIR KEPADA JAMA'AH MAJELIS RASULULLAH SAW

Pada 15 September 2013, Habib Mundzir bin Fuad al-Musawa wafat.

Tangis jama’ah Majlis Rasulullah dan para pecinta Habib Mundzir menjadi saksi bahwa sosok Habib Mundzir sangat mencintai jama’ahnya dan dicintai jama’ahnya. Ceramahnya yang begitu lembut namun tegas dan selalu mengisahkan Nabi Muhammad SAW disetiap ceramahnya. Akhlaq Habib Mundzir sangat terasa di hati jama’ah, meniru akhlaq kekasihnya Nabi Muhammad SAW.

Sebelum Malaikat Izrail datang, Habib Mundzir mengisahkan pertemuannya dengan Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga :

Begini Kesaksian Kiai As'ad Melihat Syakhona Kholil Terbang Ke Makkah

“Aku teringat mimpiku beberapa minggu yang lalu. Aku berdiri dengan pakaian lusuh bagai kuli yang bekerja sepanjang hari, di hadapanku Rasulullah saw berdiri di pintu kemah besar dan megah, seraya bersabda, “Semua orang tak tega melihat kau kelelahan wahai Munzir, aku lebih tak tega lagi. Kembalilah padaku, masuklah ke dalam kemahku dan istirahatlah….”

“Kujenguk dalam kemah mewah itu ada Guru Mulia (Habib Umar bin Hafidz) seraya berkata, “Kalau aku bisa keluar dan masuk ke sini kapan saja, tapi Engkau wahai Munzir jika masuk kemah ini kau tak akan kembali ke dunia.” Kisah Habib Mundzir.

Setelah peristiwa itu, Rasulullah SAW terus mengajak cucunya Habib Mundzir untuk masuk menuju kemah besar itu.

$ads={2}

“Masuklah, kau sudah kelelahan. Kau tak punya rumah di dunia (memang Habib Mundzir hingga saat itu masih belum punya rumah-red). Tak ada rumah untukmu di dunia, karena rumahmu adalah di sini bersamaku, serumah denganku, seatap denganku, makan dan minum bersamaku. Masuklah!”

Habib Mudzir masih memikirkan dakwahnya dalam menegakkan panji-panji ajaran Nabi Muhammad SAW di Jakarta.

“Wafatmu akan membangkitkan ribuan hati untuk meneruskan cita-citamu…! Masuklah…!” kata para sesepuh Wali Allah saat itu.

Selengkapnya silahkan baca di sini : https://www.rumah-muslimin.com/2021/03/pesan-terakhir-habib-munzir-kepada.html

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholii 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jama'ah -

Redaksi

Rumah Muslimin Grup adalah Media Dakwah Ahlusunnah Wal jama'ah yang berdiri pada pertengahan tahun 2017 Bermazhab Syafi'i dan berakidah Asyariyyah. Bagi sobat rumah-muslimin yang suka menulis, yuk kirimkan tulisannya ke email kami di dakwahislamiyah93@gmail.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close