Apakah Berthoriqoh itu Wajib di dalam Islam ?

APAKAH BERTHORIQOH ITU WAJIB DI DALAM ISLAM ?

RUMAH-MUSLIMIN.COM - Seorang kawan kemarin curhat tentang fenomena yang terjadi di lingkungannya. Dalam beberapa bulan belakangan ini, beberapa orang ustadz di lingkungannya mengajak jamaah masjid untuk mengikuti baiat dari seorang guru toriqot yang berasal dari luar kampung. Sang guru dihadirkan untuk mengisi pengajian umum di masjid. Di dalam pengajian itu, guru toriqot tadi mengajak semua jamaah untuk mengucapkan kalimat tauhid sebagai tanda kembalinya mereka kepada ajaran Islam. Kata sang guru, dengan mengucapkan kalimat tauhid yang ia bimbing, jamaah tidak akan mati dalam keadaan su'ul khatimah. 

Singkat cerita, sang kawan tidak mau mengikuti kegiatan itu. Menurutnya, ada beberapa kejanggalan yang ia temui. Di antara kejanggalan itu adalah ucapan sang guru toriqot yang menjamin semua jamaahnya masuk surga. Guru itu juga mengatakan bahwa jika ada jamaahnya yang masuk neraka, ia bisa menyelamatkan dengan wasiat yang dia dapatkan dari mursyid agung. 

$ads={1}

Kejanggalan itu menurut kawan saya, berubah menjadi kerisauan ketika sebagian ustadz selalu datang mempromosikan ajaran toriqot mereka. Tidak tanggung-tanggung, promosi itu disertai jaminan bahwa yang mengikuti toriqot mereka tidak akan mati dalam keadaan su'ul khotimah. Tentu, narasi-narasi seperti itu yang membuatnya makin bertanya-tanya tentang toriqot. Apalagi, para ustadz yang datang itu mengatakan bahwa bertoriqot merupakan kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan. 

Baca Juga: Aliran Thariqah Terkenal di Indonesia yang Menyesatkan

Apa yang dialami kawan saya tadi, juga dialami sebagian muslim di tempat lain. Ajakan untuk mengikuti toriqot tasawwuf sering disampaikan oleh orang-orang yang kapasitas pemahaman syariatnya belum matang. Padahal, untuk meniti jalan toriqot itu diperlukan bekal pemahaman syariat yang matang. Syaikh Muhammad Nawawi al-Bantani di bagian pengantar Syarah al-Hikam, mengutip nasihat Syaikh Abu Madyan sebagai berikut: 

لا يصلح سماع علم الطريقة الا لمن حصلت له اربعة أمور: 

الاول: علم الشريعة المتعلق بإصلاح الظاهر التي لم يعرف السالك إصلاح ظاهره لا يتأتى له معرفة إصلاح باطنه

Mengikuti ilmu toriqot tidak memberi manfaat kebaikan, kecuali bagi orang yang sudah meraih empat hal berikut: 

Pertama, mempunyai pemahaman ilmu syariat yang berkaitan dengan memperbaiki ibadah lahir. Jika seorang salik tidak mengetahui cara memperbaiki ibadah yang bersifat lahir, bagaimana mungkin ia bisa mengetahui cara memperbaiki ibadah yang sifatnya batin. (Mishbahul Dzulam hal.5)

Baca Juga: Mengenal Ciri-ciri Aliran Islam yang Menyimpang 

Bahkan Syaikh Nawawi al-Bantani mendahulukan pemahaman terhadap aqidah ahlussunnah wal jamaah sebagai syarat mengikuti toriqot. 

Merujuk kepada pandangan Syaikh Nawawi tersebut, bisa disimpulkan bahwa ucapan seorang oknum pelaku toriqot yang menjamin selamatnya pengikut toriqot dari siksa neraka, bertentangan dengan pemahaman aqidah Ahlussunnah wal Jama'ah. Karena di dalam nash hadits, hanya Rasulullah yang bisa menggaransi keadaan umatnya nanti pada hari kiamat. Itu pun karena rahmat Allah yang diberikan kepada Rasul dan umatnya.

Ditulis Oleh : KH. Abdi Kurnia Djohan

Demikian artikel " Apakah Berthoriqoh itu Wajib di dalam Islam ? "

Semoga bermanfaat

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholii 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jama'ah -

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close