Tirakat dan Ijazah dalam Islam

TIRAKAT DAN IJAZAH DALAM ISLAM

RUMAH-MUSLIMIN.COM - Barusan dapat cerita dari teman bahwa pak Kyai Abdullah Syukri Zarkasyi almarhum pernah berkata kira2 begini, "Jika kalian ingin meraih kesuksesan seperti saya, silahkan baca Subhanallah, Alhamdulillah dan Allahu Akbar masing2 100 kali setiap sebelum subuh." Kami yang mendengar kisah itu langsung berkata "qabiltu" sambil menyalami tangan teman saya tadi sebagai penerimaan ijazah dzikir. Dalam majlis itu juga kami mendapatkan cerita bahwa Kyai Ahmad Sahal almarhum setiap membangun gedung selalu shalat 100 rakaat di lokasi pembangunan tersebut. Kami juga sering mendengar jika menginginkan sesuatu untuk membacakan fatihah untuk keinginan tersebut. (Mohon koreksi jika sy keliru atw lupa).

Tirakat semacam ini memang tidak datang melalui dalil secara spesifik, tidak ada riwayat dari Rasulullah untuk membaca dzikir tertentu atau ayat tertentu dengan jumlah tertentu untuk tujuan tertentu di tempat tertentu, tirakat semacam ini biasanya merupakan tajribah (pengalaman) pribadi seorang guru yang mendawamkan amalan tersebur hingga ia mendapatkan manfaat dari tirakatnya itu. Tirakatnya itu terkadang dikisahkan atau bahkan dianjurkan kepada muridnya untuk melaksanakannya karena sang guru mendapatkan manfaat dari tajribah yang ia lakukan.

Hal semacam ini banyak dilakukan oleh para ulama, maka muncullah susunan dzikir dan amalan tertentu yang dirangkum dan dituliskan menjadi susunan amalan yang biasa dinamai dengan hizib, ratib, ma'tsurat atau "dzikir pilihan". Amalan tersebut dikisahkan dan disampaikan kepada murid dan dilaksanakan, lalu sang murid juga mendapatkan manfaat dari tirakat tersebut dan menyampaikannya kepada muridnya dan terus demikian hingga sampai di hadapan kita.

$ads={1}

Hal semacam ini diperbolehkan dan tidak bertentangan dengan syariat karena masih bernaung di bawah dalil2 umum. Percaya terhadap manfaat yang muncul dari dzikir tersebut juga bukanlah suatu kesalahan apalagi kesyikiran, mempercayai manfaat dari amalan tersebut adalah seperti kita mempercayai suatu obat tertentu akan mendatangkan manfaat tertentu, bisa jadi terasa bagi satu pihak dan tidak terasa bagi pihak lain, tapi tetaplah manfaat yg ada itu datangnya dari Allah karena musabbibul asbabnya adalah Allah.

Jika ada pihak yang melarang karena menilainya sebagai bid'ah ya itu karena menurutnya mengkhususkan amalan itu harus dengan dalil yang spesifik. Ya itu hak masing2 untuk berpendapat, setidaknya dengan penjelasan ini kita bisa paham kenapa bisa muncul susunan dzikir2 yang banyak dan beragam di sekitar kita.

Semoga Allah merahmati para pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor khususnya dan umumnya bagi para kyai dan para ulama yang telah berkhidmah demi agama ini. Lahumul fatihah.... 🙏

Oleh: Fahmi Hasan Nugroho

Demikian Artikel " Tirakat dan Ijazah dalam Islam "

Semoga Bermanfaat

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jama'ah -

Redaksi

Rumah Muslimin Grup adalah Media Dakwah Ahlusunnah Wal jama'ah yang berdiri pada pertengahan tahun 2017 Bermazhab Syafi'i dan berakidah Asyariyyah. Bagi sobat rumah-muslimin yang suka menulis, yuk kirimkan tulisannya ke email kami di dakwahislamiyah93@gmail.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close