Dialog Agnostik dan Muslim: Allah itu Ada Atau Tidak?

DIALOG AGNOSTIK DAN MUSLIM: ALLAH ITU ADA ATAU TIDAK?

RUMAH-MUSLIMIN.COM - Waktu saya makan di rumah makan dekat kampus, terdengar pembicaraan seorang dosen dan beberapa mahasiswa nya ; saya tidak mengenal mereka, mereka pun tidak mengenal saya.

Sang dosen mengatakan ; saya tidak percaya kalau Allah itu ada. 

Para mahasiswa mencoba menjelaskan bahwa Allah itu ada, tetapi dosen itu tidak bisa menerima karena dia minta bukti wujud adanya Allah. Maka sampai mati pun tak akan mampu menunjukkan wujud Allah dalam bentuk benda kasar. 

Lalu saya mendatangi meja mereka dan minta izin ingin ikut berpendapat, mereka pun mengizinkan.

Kemudian saya katakan kepada bapak dosen ; 

Saya tidak percaya pak dosen punya akal.

Sontak dia terkejut, lalu mengatakan; tak mungkin saya tidak punya akal, saya bisa bicara, mendengar , mengajar dan dapat mengerti yang kalian bicarakan.

Lalu saya katakan ; tunjukkan akal bapak kepada kami, baru kami percaya kalau bapak punya akal.

Dia jawab ; ya Ng bisa, sebab akal itu sesuatu yang bukan benda kasar, tetapi seseorang bisa diakui punya akal ; apabila bicara bagus, penampilan fisik bagus, dapat hidup mandiri, mengurus diri sendiri, bisa membuat karya, inovasi dan menghasilkan penemuan-penemuan, contohnya ; kipas angin, pesawat, mobil, HP dll

Kemudian saya katakan ; artinya tidak setiap sesuatu yang diakui ada wujudnya tidak harus terlihat baru diakui ada, sebagai mana akal, tidak dapat dibuktikan bentuknya secara kasar tetapi diakui keberadaannya dengan hasil akal berupa karya ciptanya, berupa pesawat , mobil dan yang punya akal dapat bicara teratur, penampilan rapi  dll.

$ads={1}

Begitu halnya dengan Allah, adanya Allah diakui dengan hasil karya ciptanya berupa bumi, langit , Manusia, hewan tumbuhan dll, yang mana tidak mesti ia wujudkan dirinya dalam bentuk kasar, cukup dengan karya ciptanya menunjukkan keberadaannya. Apabila ia wujud dalam bentuk kasar, apa bedanya dengan makhluk,  sedangkan Allah maha tinggi diatas ciptaan nya.

Sewaktu saya menerangkan, pak dosen mengangguk ngangguk dan setelah mendengar penjelasan kami,  dengan yakin dia mengatakan Allah itu ada.

Dan dia juga mengkatakan ;  tidak terlintas dalam akal saya , bahwa keberadaan Allah itu ada kemiripan dengan akal. Tetapi Allah maha tinggi dari pada akal , sebab akal ciptaan Allah.

Untuk perkara akal yang kecil dari diantara ciptaan Allah saja, tak mampu kita menggambarkannya dalam bentuk kasar  apalagi yang menciptakan akal. Maha suci Allah dari penyerupaan dan bentuk.

Ditingkat makhluk saja , wujud adanya makhluk dikelompokkan ke tiga kelompok;

1. Benda kasar , dapat dilihat, diraba dan dirasakan, contohnya: batu, tanah dll

2. Benda halus, tidak dapat dilihat, tidak bisa diraba dan bisa dirasakan, contohnya : angin. 

3. Benda yang tidak bisa dilihat, diraba dan tidak bisa dirasakan, contohnya : akal dan ruh.

Allah maha suci dari penyerupaan dengan makhluk. Maha suci dari sifat sifat kekurangan. Perumpamaan keberadaan Allah dengan akal hanya untuk mempermudah pemahaman saja. Allah maha suci dari penyerupaan.

Mahasiswa pun lega dan pak dosen pun puas, kami pun bubar dengan penuh kegembiraan sebagai orang yang percaya adanya Allah.

Ya Allah jangan engkau cabut iman kami dan anak keturunan kami dari dada kami dan dari dada anak keturunan kami ya Allah. Hanya kepada engkau kami meminta tolong tidak ada tempat meminta tolong kecuali kepada engkau ya Allah. 

Oleh : Rahmat Taufik Tambusai 

Demikian Artikel " Dialog Agnostik dan Muslim: Allah itu Ada Atau Tidak? "

Semoga Bermanfaat

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jama'ah -

Redaksi

Rumah Muslimin Grup adalah Media Dakwah Ahlusunnah Wal jama'ah yang berdiri pada pertengahan tahun 2017 Bermazhab Syafi'i dan berakidah Asyariyyah. Bagi sobat rumah-muslimin yang suka menulis, yuk kirimkan tulisannya ke email kami di dakwahislamiyah93@gmail.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close