Pembangunan Masjid Daegu Ditolak, Umat Islam Korea Minta Dukungan PBB

PEMBANGUNAN MASJID DAEGU DITOLAK, UMAT ISLAM KOREA MINTA DUKUNGAN PBB

RUMAH-MUSLIMIN.COM - Warga Korea Selatan menentang pembangunan masjid di kota Daegu, dekat Universitas Nasional Kyungpook. Mereka berusaha menghentikan pembangunan dengan memblokir akses jalan dan mengadakan pesta barbekyu babi.

Dalam laporan Anadolu Agency pada Kamis (29/12/2022), izin pembangunan masjid dua lantai diberikan pada 2020 dan situs tersebut sebelumnya digunakan sebagai musala. Namun, pemerintah daerah tampaknya lambat untuk melaksanakan perintah pengadilan.

Komunitas Muslim kemudian meminta bantuan PBB. Sebuah kelompok hak asasi manusia di Korea Selatan juga telah meminta bantuan PBB untuk membangun masjid tersebut.

Kelompok itu juga mendesak pemerintah pusat dan daerah Korea Selatan untuk campur tangan guna mengakhiri penghalangan pekerjaan konstruksi oleh warga dan segera memindahkan kepala babi.

Gugus Tugas Penyelesaian Masjid secara Damai mengeluarkan seruan karena pihak berwenang mengabaikan tuntutan Muslim untuk mengeluarkan kepala babi dari gang yang biasa digunakan oleh pengunjung ke lokasi pembangunan masjid untuk sholat mereka.

Petisi kepada pejabat PBB mendesak pemerintah Korea Selatan dan otoritas lokal untuk "secara terbuka mengutuk semua bentuk diskriminasi berdasarkan agama atau ras, memberikan pendidikan tentang netralitas agama dan kewajiban anti-rasisme untuk semua pejabat." Layanan publik kota Daegu dan memperbaiki semua kerusakan ".


Penentang konstruksi "secara fisik" memblokir akses ke lokasi, memasang spanduk, mengadakan barbekyu babi, dan memajang kepala babi di dekat lokasi konstruksi.

Baca juga: Respon MUI Terkait Kehalalan Produk Es Krim Mixue

Meskipun ada perintah pengadilan untuk melanjutkan pembangunan, komunitas Muslim setempat tidak dapat menyelesaikan pembangunan tersebut karena beberapa warga non-Muslim menghalangi proses tersebut.

“Kami akan berjuang melawan pembangunan masjid sampai nafas terakhir kami,” bunyi salah satu spanduk yang dipajang di samping situs tersebut.

Mengutuk tindakan tersebut sebagai Islamofobia, Mian Muaz Razaq, perwakilan mahasiswa Muslim di universitas tersebut, mengatakan kepada South China Morning Post.

“Mereka mengadakan aksi unjuk rasa melawan Islam, mereka menyebut kami teroris, mereka menggantungkan spanduk menentang agama kami, mereka membagikan pamflet kebencian. terhadap Muslim di daerah kami, apa yang bisa disebut tindakan ini? Ini murni Islamofobia,” kata Razaq.

Menurut laporan tersebut, pejabat setempat tidak berdaya, dengan mengatakan, "Mereka tidak memiliki wewenang untuk membersihkan kepala babi tanpa persetujuan warga karena itu adalah barang berguna yang dibeli warga."

Korea Selatan adalah negara yang banyak penduduknya tidak beragama. Di antara sekitar 52 juta orang, 28 persen warga Korea Selatan diidentifikasi sebagai Kristen dalam sensus 2015. 15,5 persen lainnya diidentifikasi sebagai penganut Buddha.

Menurut Federasi Muslim Korea, Muslim di negara itu hanya 0,4 persen atau sekitar 200.000

Sumber: aa.com

(Rumah Muslimin)

- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah -

Redaksi

Rumah Muslimin Grup adalah Media Dakwah Ahlusunnah Wal jama'ah yang berdiri pada pertengahan tahun 2017 Bermazhab Syafi'i dan berakidah Asyariyyah. Bagi sobat rumah-muslimin yang suka menulis, yuk kirimkan tulisannya ke email kami di dakwahislamiyah93@gmail.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close