Shalat Dalam Keadaan Junub Karena Lupa, Bagaimana Hukumnya?

SHALAT DALAM KEADAAN JUNUB KARENA LUPA, BAGAIMANA HUKUMNYA?

RUMAH-MUSLIMIN.COM - Mandi wajib merupakan hal yang wajib bagi seorang muslim ketika usai melakukan hubungan intim (suami-istri) ataupun keluarnya air mani. Jika seorang muslim tidak melakukan mandi wajib atau mandi junub, hal itu dapat menghalangi beberapa ibadah, seperti sholat, membaca Al-Qur'an, dan thawaf.

Mandi wajib setelah berhubungan intim dengan suami istri adalah untuk membersihkan hadas besar. Pada umumnya hadas kecil dapat disucikan dengan berwudhu, sedangkan hadas besar harus disucikan dengan mandi wajib (junub).

Selain bersenggama antara suami istri, mandi wajib juga dianjurkan bagi setiap wanita muslimah pada saat haid, melahirkan atau melahirkan.

$ads={1}

Deskripsi Masalah

Apabila ada seorang laki-laki, dia tertidur setelah sholat Ashar kemudian bangun jam 9 malam. Lalu melaksanakan qodho’ sholat Maghrib dan sholat Isya’. Setelah sholat ketika ia hendak mandi dia melihat bahwasanya dia junub. 

Pertanyaan:

1.  Apakah sholatnya perlu diulang lagi sedangkan dia baru tersadar bahwa ia junub ?

Jawaban:

1.  Wajib mengulang semua sholat yang dikerjakannya sejak bangun dari tidur, karena ia jelas keadaan junub yang tidak sah mengerjakan sholat.

Baca juga: Haid Sebelum Mandi Junub, Bagaimana Mandinya?

Referensi jawaban no. 1 :

حاشية البجيرمي على الخطيب ـ (ج 1 / ص 231) مكتبة دار الفكر

( فَرْعٌ ) لَوْ رَأَى فِي فِرَاشِهِ أَوْ ثَوْبِهِ وَلَوْ بِظَاهِرِهِ مَنِيًّا لا يُحْتَمَلُ أَنَّهُ مِنْ غَيْرِهِ لَزِمَهُ الْغُسْلُ وَإِعَادَةُ كُلِّ صَلَاةٍ لا يُحْتَمَلُ خُلُوُّهَا عَنْهُ وَيُسَنُّ إعَادَةُ كُلِّ صَلَاةٍ اُحْتُمِلَ خُلُوُّهَا عَنْهُ وَإِنْ اُحْتُمِلَ كَوْنُهُ مِنْ آخَرَ نَامَ مَعَهُ فِي فِرَاشِهِ مَثَلا فَإِنَّهُ يُسَنُّ لَهُمَا الْغُسْلُ وَالإِعَادَةُ اهـ

فتح المعين وإعانة الطالبين - (ج 1 / ص 87)

ولو رأى منيا مجففا في نحو ثوبه لزمه الغسل وإعادة كل صلاة تيقنها بعده، ما لم يحتمل عادة كونه من غيره.

قوله: ولو رأى منيا مجففا) الذي في التحفة: محققا. وهو الصواب. وقوله: في نحو ثوبه أي كفراش نام فيه وحده، أو مع من لا يمكن كونه منه. (قوله: لزمه الغسل) أي وإن لم يتذكر احتلاما. (قوله: وإعادة كل صلاة) أي ولزمه إعادة كل صلاة. وقوله: تيقنها بعده أي تيقن أنه صلاها بعد ذلك المني الذي رآه في نحو ثوبه. فإن لم يتيقن ذلك ندب له إعادة ما احتمل أنه صلاها بعده. وعبارة النهاية: ويندب له إعادة ما احتمل أنه - أي المني - فيها. كما لو نام مع من يمكن كونه منه ولو نادرا كالصبي بعد تسع، فإنه يندب لهما الغسل. اه. وقوله: ما لم يحتمل عادة كونه من غيره فإن احتمل ذلك، كأن نام مع من يمكن كونه منه، فلا يلزمه الغسل ولا إعادة الصلاة.

الأشباه والنظائر للسيوطي ـ (ص ٥٩)

قَاعِدَة: الْأَصْلُ فِي كُلِّ حَادِثٍ تَقْدِيرُهُ بِأَقْرَبِ زَمَنٍ، وَمِنْ فُرُوعهَا: رَأَى فِي ثَوْبِهِ مَنِيًّا وَلَمْ يَذْكُرْ احْتِلَامًا لَزِمَهُ الْغُسْلُ عَلَى الصَّحِيحِ. قَالَ فِي الْأُمِّ: وَتَجِب إعَادَةُ كُلِّ صَلَاةٍ صَلَّاهَا مِنْ آخِرِ نَوْمَةٍ نَامَهَا فِيهِ.

Sumber: FORUM KAJIAN FIQIH

Demikian Artikel " Shalat Dalam Keadaan Junub Karena Lupa, Bagaimana Hukumnya? "

Semoga Bermanfaat

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah -

Redaksi

Rumah Muslimin Grup adalah Media Dakwah Ahlusunnah Wal jama'ah yang berdiri pada pertengahan tahun 2017 Bermazhab Syafi'i dan berakidah Asyariyyah. Bagi sobat rumah-muslimin yang suka menulis, yuk kirimkan tulisannya ke email kami di dakwahislamiyah93@gmail.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close