Dzurriyah Nabi Seperti Al-Qur'an, Jika Tidak Bisa Ditiru Maka Jangan Diinjak

DZURRIYAH NABI SEPERTI AL-QUR'AN, JIKA TIDAK BISA DITIRU MAKA JANGAN DIINJAK

RUMAH-MUSLIMIN.COM - Maraknya gerakan-gerakan mendiskreditkan dzurriyah nabi, hingga provokasi kesetaraan status sosial diberbagai lini, adalah fakta aktual akan rusaknya moral bangsa dan minimnya kapasitas keilmuan yang dimiliki, bahkan trending kasus yang terbaru sampai di titik ramainya gugatan dan provokasi masif menyangsikan akurasi nasab Haba-ib hingga baginda Nabi Muhammad SAW secara umum.

Sebuah tindakan amoral yang nyaris diluar nalar bahkan beberapa diantaranya muncul dari kalangan yang masih eksis merayakan maulid sang baginda Nabi SAW dan mengklaim diri sebagai PECINTA NABI. 

Sementara itu, propaganda pihak lain yang eksis mempromosikan kesetaraan status dan mendepak jauh-jauh perbedaan kasta antara Haba-ib dengan yang bukan masih saja digencarkan lewat berbagai media dengan narasi-narasi indah manipulatif namun secara esensial masih terbilang sangat na-if.

Ada yang berdalih taqwa, ke-ilmuan, moralitas hingga pada humanisme, lalu dirangkailah alibi yang menarik untuk menjustifikasi bahwa mereka semua dimata tuhan dan agama adalah sama, yang membedakan hanya alibi yang mereka usung.

$ads={1}

Mari kita uji, komitmen Imam Syafi'i saat mengutip hadis baginda nabi tentang memotong tangan Sayyidah Fatimah andai saja ia mencuri, ternyata Imam Syafi'i sendiri tak sudi menulis nama Fatimah dibarisan hadits tersebut lantaran dianggap tidak pantas men-setarakan beliau dengan orang-orang biasa yang mungkin saja mencuri lalu dihukum potong tangan, maka Imam Syafi'i menggantinya dengan kata 𝘧𝘶𝘭𝘢𝘯𝘢𝘩. Ya, meski kesetaraan hukum dimata agama adalah hal yang substansial tanpa melirik perbedaan status, silsilah ataupun nasab, namun kesetaraan semacam itu hanya berhak disuarakan oleh beginda nabi sebagai bukti netralitas beragama dan totalitas bersyari'at.

عود لبدء: قال ابن السبكي في كتابه الترشيح: قال الشافعي - رضي الله عنه - في بعض نصوصه: وقطع رسول الله صلى الله عليه وسلم امرأة لها شرف، فكلم فيها فقال: " لو سرقت فلانة - لامرأة شريفة - لقطعت يدها " قال ابن السبكي: فانظر إلى قوله " فلانة "، ولم يبح باسم فاطمة؛ تأدبا معها - رضي الله عنها - أن يذكرها في هذا المعرض، وإن كان أبوها صلى الله عليه وسلم قد ذكرها؛ لأن ذلك منه صلى الله عليه وسلم حسن دال على أن الخلق عنده في الشرع سواء انتهى. فهذا من صنع الشافعي، ثم من تقرير السبكي أصل في هذه المسألة ونقل من حيث مذهبنا [السيوطي، الحاوي للفتاوي، ٢٧٩/١]

Hal ini jauh berbeda saat kesetaraan status dipromosikan dan disuarakan oleh orang-orang biasa atau kalangan selain keluarga nabi (Aalun-Naby), meski dari aspek hukum hal itu terlihat faktual namun secara normatif tindakan tersebut adalah tindak amoral dan sikap tak tahu diri, karena tuntutan kesetaraan adalah langkah mendiskreditkan marwah dzurriyah nabi yang tidak sepantasnya disuarakan oleh sembarang pihak.

Baca juga: Adab Kepada Habaib Atau Keluarga Rasulullah SAW

قال ابن السبكي: فانظر إلى قوله " فلانة "، ولم يبح باسم فاطمة؛ تأدبا معها - رضي الله عنها - أن يذكرها في هذا المعرض، وإن كان أبوها صلى الله عليه وسلم قد ذكرها؛ لأن ذلك منه صلى الله عليه وسلم حسن دال على أن الخلق عنده في الشرع سواء انتهى .... فقوله: تأدبا يدل على أن ضده خلاف الأدب،  وقوله: لأن ذلك منه صلى الله عليه وسلم حسن يدل على أنه من غيره قبيح،  [السيوطي، الحاوي للفتاوي، ٢٧٩/١]

Adapula yang membuat alibi seputar moralitas dan taqwa, seolah dzurriyah yang tak bermoral dan pendosa tidak mencerminkan akhlaq baginda nabi dan menjadi tidak terhormat karenanya, maka sudah waktunya mereka membaca hikayat-hikayat yang ditulis auliya' seperti berikut

يحكى أن رجلا من أهل البيت طلب حقه من الوقف على السادة

بالمدينة فرده الناظر لكثرة معصيته، فرأى النبي وهو يرد مصافحته

غضبا لرده ذلك الرجل، فقال الناظر: هو يخالف شريعتك يا رسول الله، فقال: أسألك، هل الولد العاق يرث أو لا؟

"Pernah seorang lelaki dari Dzurriyyah Rasulillah meminta hak wakafan pada salah seorang pengurus wakaf Madinah, namun dia ditolak lantaran sering terlihat bermaksiat, suatu saat pengurus itu bermimpi Rasulillah sedang dalam kondisi marah dan menolak berjabat tangan dg nya, pengurus wakaf berkata : dia telah keluar dari ajaranmu wahai Rasulillah, beliau menjawab: aku tanya, apakah seorang anak yang durhaka pada orang tuanya tidak mendapatkan warisan?"

Tak berlebihan jika Hasan Albasri memilih masuk neraka daripada menyinggung baginda nabi lantaran dzurriyyah beliau

كان الحسن البصري رحمه الله تعالى يقول: والله لو أن لي مدخلا في قتله وخيرت بين الجنة والنار لاخترت النار خوفا أن ينظر إلي النبي في الجنة نظرة غضب تؤذيني . اه« تنبيه المغترین : ۱۹

Hasan Al-basri Rahimahullah pernah berkata " Andai saja aku punya andil dalam terbunuhnya Sayyidina Husain, Demi Allah aku akan memilih neraka dari pada masuk surga namun harus menyaksikan kemarahan beginda Nabi tatkala melihatku".

So, sebagaimana maqolah Mbah Moen, dzurriyah nabi layaknya Al-Qur'an, jika sudah tak bisa ditiru jangan sesekali menginjaknya.

Oleh: منهاج الطالبين

Demikian Artikel  " Dzurriyah Nabi Seperti Al-Qur'an, Jika Tidak Bisa Ditiru Maka Jangan Diinjak "

Semoga Bermanfaat

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah - 

Redaksi

Rumah Muslimin Grup adalah Media Dakwah Ahlusunnah Wal jama'ah yang berdiri pada pertengahan tahun 2017 Bermazhab Syafi'i dan berakidah Asyariyyah. Bagi sobat rumah-muslimin yang suka menulis, yuk kirimkan tulisannya ke email kami di dakwahislamiyah93@gmail.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close