Metode Mendidik Anak dari Syekh Yusri al Hasani

METODE MENDIDIK ANAK DARI SYEKH YUSRI AL HASANI

RUMAH-MUSLIMIN.COM - Maulana Syeikh Yusri begitu sering menasehati agar dalam parenting anak, kita menggunakan metode Taghaful. Kata Beliau Tagaaful berbeda dengan gaflah, yang artinya tidak tahu, sedangkan tagaaful maknanya kita mengetahui sesuatu tapi kita seolah-olah tidak melihatnya. Baginda Nabi sendiri sering melakukannya dalam mendidik para sahabat, ketika Beliau melihat sesuatu yang tak disukai, maka Beliau berpaling darinya. Seakan-akan tak melihatnya, maka ketika melihat kekurangan orang beliau tidak serta merta menghakiminya dengan kekurangannya tersebut, sehingga memberatkan dan menyakitinya, sebab Beliau tidak suka memberatkan orang. Beliau manusia yang paling pemalu sampai pada tingkatan beliau malu membuat orang lain malu.

Selanjutnya, Maulana memberikan nasehat, jika seseorang datang padamu, yang ia punya kekurangan dan kamu mengetahuinya , jangan kau katakan di hadapannya kekurangannya, hendaklah rasa malu mencegahmu untuk menampakkan kekurangannya di depan umum, bahkan sekalipun jika kamu hanya berduaan dengannya, kamu tidak suka melakukan yang demikan itu. Sebab barangsiapa menutupi kekurangan orang muslim maka Allah ta’ala akan tutupi kekurangannya di dunia dan akhirat. Oleh karena itu tidak boleh memata-matai orang lain, sehingga jelaslah padamu kekurangan mereka. Ini perbuatan yang salah yang membawa kepada buruknya akhlak. Dan ini sama sekali tidak mendidik, bahkan jika orang yang kau bukakan kekurangannya adalah anakmu, akibatnya akan hilang rasa hormatnya padamu. Misalnya anakmu merokok di belakangmu, maka jangan dibukakan aibnya tersebut, jika tidak, maka ke depannya ia akan merokok di hadapanmu, bahkan memintamu menyalakan rokoknya. Tapi seandainya kamu menegurnya secara tidak langsung,  maka nanti dia akan berhenti sendiri. Contoh cara menegur secara tidak langsung, jika kamu adalah seorang dokter, ketika pulang dan duduk bersamanya, ceritakanlah kondisi pasien yang susah bernapas karena merokok. Dan jika anak sudah berhenti, maka jangan katakan padanya, kalau kamu tahu dia merokok dulu. Seperti inilah metode tagaaful dalam mendidik.

$ads={1}

Terus, kata Maulana Syeikh tagaaful itu bukan berarti menolak amar ma’ruf dan nahi munkar, karena yang demikian itu bisa dilakukan secara tidak langsung, dan Ketika melakukan nahi munkar harus dengan cara yang tak munkar (salah), dan melakukan amar ma’ruf dengan cara yang ma’ruf (baik). Contoh yang salah adalah, seperti jika ada orang yang tidak sholat, lalu kamu umumkan di depan khalayak kalau dia tidak sholat, dia fasik, dia pendosa. Apakah dampaknya ia akan sholat di depan umum!? Atau contoh lainnya, kamu tahu anakmu melakukan sesuatu, lalu Ketika sholat jum’at yang mana anakmu juga sholat, lalu di dalam khutbahmu kamu ceritakan, kalau kamu melihat anakmu melakukan sesuatu yang salah. Contoh-contoh yang seperti ini tidak boleh dilakukan. 

Baca juga: Tips Sederhana Membangun Keharmonisan Keluarga

Kepada para pengajar Maulana Syeikh juga berpesan, agar memperhatikan hal ini saat berada di kelas bersama para murid, sehingga ketika melihat seorang murid melakukan kesalahan sang guru tidak mengumumkannya di hadapan murid lainnya, karena yang demikian itu membuatnya tak memiliki rasa malu lagi berbuat kesalahan di depan teman-temannya, padahal sebelumnya ia melakukannya di belakang mereka. Dan justru guru itu ikut andil dalam mendorongnya untuk melakukan kesalahan dan tak malu melakukannya di depan umum.

Maulana Syeikh Yusri mengatakan, bahwa tagaaful itu adalah ibadah dan metode mendidik ala Baginda Nabi, dan itu dicontohkan Beliau Ketika melihat orang melakukan kesalahan Beliau katakan

 ما بال أقوام يفعل كذا...

atau artinya mengapa ada orang-orang yang melakukan seperti ini (kesalahan)… dan wajah Beliau ketika mengatakan itu, menghadap ke arah berbeda bukan ke arah orang yang melakukan kesalahan tersebut. Maka sekali lagi Maulana menjelaskan bahwa tagaaful tidak berlawanan dengan amar ma’ruf dan nahi munkar, tapi jika mendidik dengan cara yang salah seperti contoh-contoh tadi justru akan membuat orang yang ditegur semakin salah. Selamanya keadaannya tidak akan membaik. Inilah makna barangsiapa menutupi aib seorang muslim maka akan Allah ta’ala tutupi aibnya di dunia dan akhirat. Waalluhaalam bisshowab.

Oleh: Fitri Al Kadumi

Demikian Artikel "Metode Mendidik Anak dari Syekh Yusri al Hasani"

Semoga Bermanfaat

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah -

Redaksi

Rumah Muslimin Grup adalah Media Dakwah Ahlusunnah Wal jama'ah yang berdiri pada pertengahan tahun 2017 Bermazhab Syafi'i dan berakidah Asyariyyah. Bagi sobat rumah-muslimin yang suka menulis, yuk kirimkan tulisannya ke email kami di dakwahislamiyah93@gmail.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close