Kelicikan Mun'im Sirry dalam Mengutip Kitab

KELICIKAN MUN'IM SIRRY DALAM MENGUTIP KITAB

RUMAH-MUSLIMIN.COM - Saran saya, jika Anda melihat Mun'im Sirry mengutip sebuah kitab, maka rujuklah langsung kitab itu. Dan jangan memercayai omongannya sebelum Anda benar-benar merujuk kitabnya. Kenapa harus begitu? Saya katakan ini secara jujur. Dan pembuktiannya bisa Anda jumpai nanti di dalam buku ini.

Dia sering memelintir perkataan ulama dari konteksnya (batr al-kalām an as-siyāq). Atau keliru dalam menisbatkan suatu pandangan. Atau terburu2 dalam menarik kesimpulan. Atau terkadang memotong bagian tertentu dari perkataan seorang ulama. Padahal itu penting. Dan bisa meruntuhkan pandangan dia sendiri.

Terkadang, pendapat yang dia kutip dari seorang ulama itu adalah pendapat yang lemah, yang ditolak oleh ulama itu dan ulama2 yang lain. Tapi, demi mengukuhkan pandangannya, dia akan memulung pendapat yang paling lemah sekalipun.

$ads={1}

Hal yang sama juga dia lakukan ketika memilah2 riwayat. Sebagai bukti bahwa orang ini sebetulnya tak punya basis epistemologi yang kokoh dalam melakukan istidlal dari pendapat-pendapat yang dia kutip. Hanya pintar mencomot sambil membumbuinya dg bahasa2 ilmiah. 

Terkadang, dia juga salah dalam menerjemahkan. Dan kesalahannya cukup terbilang fatal. Mirisnya lagi, dia membahas sesuatu tanpa metodologi yang diakui keabsahannya oleh para ahli ilmu itu sendiri. Yang lemah diambil. Yang kuat ditinggalkan. Asal itu sesuai dengan selera dirinya! 

Orang yang tidak membaca rujukan aslinya secara langsung akan tertipu. "Wah, ternyata ini perkataan ulama loh!". Padahal, yang dia lakukan ialah seperti apa yang saya sebutkan itu. Dan omongan ini akan saya buktikan dengan data-data yang valid.

Di dua buku selanjutnya—yang salah satunya membahas tentang nikah beda agama—saya akan kutipkan secara langsung bunyi redaksi dari kitab yang dia jadikan rujukan. Dan memperlihatkan kepada Anda bagaimana dia memahami teks itu. 

Baca juga: Menjawab Tuduhan Mun'im Sirry yang Menyatakan Nabi Muhammad Kurang Wawasan

Tadi malam saya berniat untuk melakukan proofreading atas naskah "Nikah Beda Agama". Karena sudah selesai. Saya baca ulang artikel dia lagi. Dan, saya pun menemukan kesalahan dia lagi, dan terpaksa harus menambah tulisan sebanyak 4 halaman. 

Di dalam buku ini, Anda akan melihat bukti-bukti dari apa yang saya sebutkan itu. Memelintir perkataan Ibnu Asyur. Salah memahami perkataan Syekh Ali Jum'ah. Salah menisbatkan pandangan kepada Imam Abu Hanifah. 

Tidak utuh dalam menampilkan pendapat Ibnu Hazm dan Ibnu Taimiyyah. Dan beberapa kecacatan lainnya. Dia ingin bersembunyi di balik nama-nama besar. Tapi, sayangnya, ketika dirujuk ke kitab-kitab aslinya, nama-nama besar itu malah melucuti pandangan dia sendiri!

Itulah akhlak Mun'im Sirry yang barangkali tidak diketahui oleh para pecintanya. Memelintir ayat quran aja dia berani. Apalagi cuma perkataan ulama. Bukti yang lebih banyak akan Anda jumpai di buku kedua, yang penulisannya sejauh ini sudah 95 persen. Adapun buku Nikah Beda Agama, tinggal meng-edit ulang aja.

Oleh: Ustadz Muhammad Nuruddin

Demikian Artikel " Kelicikan Mun'im Sirry dalam Mengutip Kitab "

Semoga Bermanfaat

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah - 

Redaksi

Rumah Muslimin Grup adalah Media Dakwah Ahlusunnah Wal jama'ah yang berdiri pada pertengahan tahun 2017 Bermazhab Syafi'i dan berakidah Asyariyyah. Bagi sobat rumah-muslimin yang suka menulis, yuk kirimkan tulisannya ke email kami di dakwahislamiyah93@gmail.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close