Nasab Syekh Abdul Qadir Terputus Di Kitab Syajarah Al Mubarokah

NASAB SYEKH ABDUL QADIR TERPUTUS DI KITAB SYAJARAH AL MUBAROKAH

RUMAH-MUSLIMIN.COM - Kitab Asy-Syajarah Al-Mubarakah yang digunakan oleh KH. Imaduddin Usman sebagai acuan utama dalam penelitian ilmiah mengenai Nasab Bani Alawi bin Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir sebagai keturunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ternyata tidak mencatat nama-nama lain yang menjadi pangkal nasab dari keturunan Sayyidina Hasan radliyallahu ‘anhu dan Sayyidina Husin radliyallahu ‘anhu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Namun, terdapat keanehan yang menyebabkan KH. Imaduddin Utsman dan para pendukungnya menolak keotentikan dan keabsahan nasab para Sayyid, para Syarif, dan para Habib dari Bani Alawi sebagai keturunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Beberapa nama keturunan Sayyidina Hasan radliyallahu ‘anhu dan Sayyidina Husin radliyallahu ‘anhu yang tidak tercatat dalam Kitab Asy-Syajarah Al-Mubarakah tersebut antara lain:

1. Yahya Az-Zahid bin Muhammad bin Dawud bin Musa bin Abdullah Ats-Tsani bin Musa Al-Jun bin Abdullah bin Hasan Al-Mutsanna bin Hasan As-Sibthi bin Ali bin Abi Thalib, dan Sayyidatina Fatimah Az-Zahra binti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Yahya Az-Zahid bin Muhammad adalah pangkal nasab Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani ke Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

2. Ahmad bin Daud bin Maulana Idris bin Idris Al-Akbar bin Abdullah bin Al-Hasan Al-Mutsanna bin Al-Hasan As-Sibthi bin `Ali bin Abi Thalib, dan Sayyidatina Fatimah Az-Zahra binti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Ahmad bin Daud adalah pangkal nasab para Muhaditsin (para Ulama Ahli Hadits) dari Marga Al-Ghumari (yang ada di Maroko) ke Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

3. Qasim bin Muhammad An-Nafsu Az-Zakiyyah bin Abdullah bin Al-Hasan Al-Mutsanna bin Al-Hasan As-Sibthi bin `Ali bin Abi Thalib, dan Sayyidatina Fatimah Az-Zahra binti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Qasim bin Muhammad An-Nafsu Az-Zakiyyah adalah pangkal nasab para Raja Maroko ke Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

4. Ahmad bin Muhammad An-Nafsu Az-Zakiyyah bin Abdullah bin Al-Hasan Al-Mutsanna bin Al-Hasan As-Sibthi bin `Ali bin Abi Thalib, dan Sayyidatina Fatimah Az-Zahra binti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Ahmad bin Muhammad An-Nafsu Az-Zakiyyah adalah pangkal nasab Sayyid Ahmad At-Tijani (pendiri Thariqah At-Tijaniyah) ke Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

5. Isa bin Muhammad bin Al-Hasan As-Sibthi bin `Ali bin Abi Thalib, dan Sayyidatina Fathimah Az-Zahra binti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Isa bin Muhammad adalah pangkal nasab Sayyid Abul Hasan Asy-Syadzili (pendiri Thariqah Asy-Syadziliyah) ke Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

6. Haidarah bin Muhammad bin Idris bin Idris bin Abdullah bin Hasan Al-Mutsanna bin Hasan As-Sibthi bin Ali bin Abi Thalib, dan Sayyidatina Fatimah Az-Zahra binti Rasulullah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Haidarah bin Muhammad adalah pangkal nasab Sayyid Ahmad bin Idris (pendiri Thariqah Al-Idrisiyah) ke Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

7. Hamzah bin Ali bin Umar bin Idris bin Idris bin Abdullah bin Hasan Al-Mutsanna bin Hasan As-Sibthi bin Ali bin Abi Thalib, dan Sayyidatina Fatimah Az-Zahra binti Rasulullah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Hamzah bin Ali bin Umar bin Idris adalah pangkal nasab Sayyid Syaikh Muhammad Ali As-Sanusi (pendiri Thariqah As-Sanusiyah) ke Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

8. Ahmad bin Muhammad bin Idris bin Idris bin Abdullah bin Hasan Al-Mutsanna bin Hasan As-Sibthi bin Ali bin Abi Thalib, dan Sayyidatina Fatimah Az-Zahra binti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Ahmad bin Muhammad bin Idris bin Idris adalah pangkal nasab Marga Al-Hasni dan Marga Al-Masyhur Al-Hasni keturunan Yusuf bin Abid yang di Hadramaut dan di Indonesia ke Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

$ads={1}

9. Sulaiman bin Ali bin Abdullah Al-Akbar bin Muhammad Al-Akbar (Muhammad At-Tsani) bin Musa At-Tsani bin Abdullah bin Musa Al-Jun bin Abdullah bin Hasan Al-Mutsanna bin Hasan As-Sibthi bin Ali bin Abi Thalib dan Sayyidatina Fatimah Az-Zahra binti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Sulaiman bin Ali bin Abdullah Al-Akbar adalah pangkal nasab para Raja Yordan ke Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

10. Isa, Husin dan Muhammad bin Zaid bin Ali Zainal Abidin bin Al-Husin As-Sibthi bin Abi Thalib dan Sayyidatina Fatimah Az-Zahra binti Rasulullah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Isa, Husin dan Muhammad bin Zaid adalah pangkal nasab semua Marga dari keturunan Isa, Husin dan Muhammad bin Zaid bin Ali Zainal Abidin bin Al-Husin As-Sibthi bin Abi Thalib yang tersebar di Irak dan Yaman Utara ke Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

11. Aun bin Musa Al-Kadhim adalah orang yang menghubungkan garis keturunan Marga Al-Machdali dan Marga Al-Ahdal ke Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Dia adalah keturunan langsung dari Sayyidatina Fatimah Az-Zahra, putri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Jadi, bisa dikatakan bahwa Aun bin Musa Al-Kadhim memiliki ikatan nasab yang kuat dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

12. Husin bin Muhammad Al-Jawad adalah orang yang menghubungkan garis keturunan dari Marga Al-Syajar, Marga Al-Ahmad, Marga Al-Wali, Marga Al-Sufi, Marga Al-Ismail, Marga Al-Arab, Marga Al-Jarufy, Marga Al-Shiddiq, Marga Al-Bahr, Marga Al-Thalj, dan Marga Al-Syah ke Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Seperti halnya Aun bin Musa Al-Kadhim, Husin bin Muhammad Al-Jawad juga merupakan keturunan langsung dari Sayyidatina Fatimah Az-Zahra. Dengan demikian, ia memiliki ikatan nasab yang erat dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

13. Abdullah bin Umar bin Maula Idris Al-Asghar adalah orang yang menghubungkan garis keturunan Marga Basyaiban Al-Idrisi ke Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Ia juga merupakan keturunan langsung dari Sayyidatina Fatimah Az-Zahra. Dengan demikian, Abdullah bin Umar bin Maula Idris Al-Asghar memiliki ikatan nasab yang kuat dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Nama-nama di atas memang tidak tercatat dalam Kitab Umdat Ath-Thalib Fi Ansab Al-Abi Thalib karya Ibnu ‘Inabah. Namun, penting untuk dicatat bahwa keotentikan dan keabsahan nasab para Sayyid, para Syarif, dan para Habib dari Bani Alawi sebagai keturunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak hanya bergantung pada catatan sejarah semata. Keterhubungan nasab ini juga dapat dilihat melalui ikatan keluarga dan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Baca juga: Silsilah Nasab Sunan Gunung Jati ke Imam Ubaidillah Menurut Manuskrip Kuno

Dalam pembahasan ini, kita juga harus melihat bahwa ada banyak nama pangkal penyambung nasab kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang tidak tercatat dalam kitab-kitab sejarah resmi. Diantaranya yaitu:

1. Nasab Syech Abdul Qadir Al-Jailani (470H~561H) juga terputus sebagai dzurriyah Rasul, karena Datuk beliau Yahya Az-Zahid juga tidak terkonfirmasi dalam kitab Asy-Syajarah Al-Mubarakah terkonfirmasi sebagai putra Muhammad bin Dawud. (Pencantol Nasab)

2. Nasab para Ulama Ahli Hadits Marga Al-Ghumari (Maroko) juga terputus sebagai dzurriyah Rasul, karena Datuk mereka Ahmad bin Daud bin Maulana Idris bin Idris Al-Akbar tidak terkonfirmasi dalam kitab Asy-Syajarah Al-Mubarakah sebagai putra Dawud bin Idris bin Idris (Pencantol Nasab). Silahkan dicek dalam Kitab Asy-Syajarah Al-Mubarakah Halaman:19.

3. Nasab para Raja Maroko juga terputus sebagai dzurriyah Rasul, karena Datuk mereka Qasim bin Muhammad An-Nafsu Az-Zakiyah tidak terkonfirmasi dalam kitab Asy-Syajarah Al-Mubarakah sebagai putra Muhammad An-Nafsu Zakiyah (Pencantol Nasab). Silahkan dicek dalam Kitab Asy-Syajarah Al-Mubarakah Halaman:4.

4. Nasab Sayid Ahmad At-Tijani (Imam Thariqah At-Tijaniyah) juga terputus sebagai dzurriyah Rasul, karena Datuk beliau Ahmad bin Muhammad An-Nafsu Az-Zakiyyah tidak terkonfirmasi dalam kitab Asy-Syajarah Al-Mubarakah sebagai putra Muhammad An-Nafsu Az-Zakiyah (Pencantol Nasab).

Silahkan dicek dalam Kitab Asy-Syajarah Al-Mubarakah Halaman: 4.

5. Nasab Sayid Abul Hasan Asy-Syadzili (Imam Thariqah Asy-Syadziliyah) juga terputus sebagai dzurriyah Rasul, karena Datuk beliau Muhammad tidak terkonfirmasi dalam kitab Asy-Syajarah Al-Mubarakah sebagai putra Al-Hasan As-Sibthi (Pencantol Nasab). Silahkan dicek dalam Kitab Asy-Syajarah Al-Mubarakah Halaman: 3.

Baca juga: Rungkadnya Tes DNA: Semua Keturunan Rasulullah Digolongkan Yahudi

6. Nasab Sayid Ahmad bin Idris bin Idris

(Imam Thariqah Al-Idrisiyah) juga terputus sebagai dzurriyah Rasul, karena Datuk beliau Haidarah bin Muhammad bin Idris tidak terkonfirmasi dalam kitab Asy-Syajarah Al-Mubarakah sebagai putra Muhammad bin Idris (Pencantol Nasab). Silahkan dicek dalam Kitab Asy-Syajarah Al-Mubarakah Halaman:19.

7. Nasab Sayid Syaikh

Muhammad Ali As-Sanusi (Imam Thariqah As-Sanusiyah) juga terputus sebagai dzurriyah Rasul, karena Datuk beliau l Ali bin Umar bin Idris tidak terkonfirmasi dalam kitab kitab Asy-Syajarah Al-Mubarakah sebagai putra Umar bin Idris (Pencantol Nasab). Silahkan dicek dalam Kitab Asy-Syajarah Al-Mubarakah Halaman:19.

8. Nasab Marga Al-Hasni dan Al-Masyhur Al-Hasni juga terputus sebagai dzurriyah Rasul, karena Datuk beliau Ahmad bin Muhammad bin Idris bin Idris tidak terkonfirmasi dalam kitab kitab Asy-Syajarah Al-Mubarakah sebagai putra Muhammad bin Idris bin Idris (Pencantol Nasab). Silahkan dicek dalam Kitab Asy-Syajarah Al-Mubarakah Halaman:19.

9. Nasab para Raja Yordan juga terputus sebagai dzurriyah Rasul, karena Datuk mereka Sulaiman tidak terkonfirmasi (tidak tercatat) dalam kitab Asy-Syajarah Al-Mubarakah sebagai putra Ali bin Abdullah Al- Akbar (Pencantol Nasab). Silahkan dicek dalam Kitab Asy-Syajarah Al-Mubarakah Halaman: 7.

10.Nasab Marga Basyaiban Al-Idrisi juga terputus sebagai dzurriyah Rasul, karena Datuk mereka Abdullah bin Umar tidak terkonfirmasi dalam kitab kitab Asy-Syajarah

Al-Mubarakah sebagai putra Umar bin Maula Idris Al-Asghar (Pencantol Nasab). Silahkan dicek dalam Kitab Asy-Syajarah Al-Mubarakah Halaman:19.

Masih banyak lagi Marga yang terputus nasab mereka sebagai dzurriyah Rasul, karena nama Datuk mereka tidak terkonfirmasi dalam kitab Asy-Syajarah Al-Mubarakah yang menjadi rujukan KH.Imaduddin Utsman.

Dalam kajian ilmiah tentang keotentikan dan keabsahan nasab keturunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, tidak adil jika kita hanya mempertanyakan dan menolak keotentikan dan keabsahan nasab para Sayyid, para Syarif, dan para Habib dari Bani Alawi saja. Kita juga harus mempertanyakan dan meneliti keotentikan dan keabsahan nasab yang terkait dengan nama-nama yang tidak tercatat dalam kitab sejarah resmi tersebut.

Dengan demikian, kajian KH. Imaduddin Utsman dan para simpatisannya terhadap keotentikan dan keabsahan nasab para Sayyid, para Syarif, dan para Habib dari Bani Alawi sebagai keturunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dapat dianggap tidak ilmiah, tidak jujur, dan tidak adil. Tampaknya mereka memiliki kecenderungan yang sangat kuat untuk menolak keotentikan dan keabsahan nasab para Sayyid, para Syarif, dan para Habib Bani Alawi sebagai keturunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Seharusnya, dalam kajian ilmiah mereka, mereka juga harus mempertanyakan dan meneliti keotentikan dan keabsahan nasab yang terkait dengan nama-nama yang tidak tercatat dalam kitab sejarah resmi.

Oleh: Al Habib Abubakar bin Hasan Alaydrus

Demikian Artikel " Nasab Syekh Abdul Qadir Terputus Di Kitab Syajarah Al Mubarokah "

Semoga Bermanfaat

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah - 

Redaksi

Rumah Muslimin Grup adalah Media Dakwah Ahlusunnah Wal jama'ah yang berdiri pada pertengahan tahun 2017 Bermazhab Syafi'i dan berakidah Asyariyyah. Bagi sobat rumah-muslimin yang suka menulis, yuk kirimkan tulisannya ke email kami di dakwahislamiyah93@gmail.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close