Keadaan Pendakwah dan Pengajar Agama itu Berbeda-beda

KEADAAN PENDAKWAH DAN PENGAJAR AGAMA ITU BEDA-BEDA

RUMAH-MUSLIMIN.COM - Ada yang punya jadwal ceramah rutin dan insidentil di mana-mana. Yang begini ini, tidak perlu anda khawatirkan keadaan ekonominya. Sudah rahasia umum, apalagi bagi yang punya nama tenar.

Ada yang berprofesi sebagai pengajar, dengan gaji yang cukup (untuk standar orang Indonesia). Misal, sebagai dosen tetap (apalagi jika ASN) di berbagai kampus Islam, atau jadi guru agama ASN, atau guru di sekolah milik yayasan yang kuat pendanaannya dan tidak pelit menggaji para guru, apalagi jika 'nyambi' jadi mudir dan semisalnya.

Ada yang punya profesi utama (selain sebagai pengajar agama), dengan gaji atau penghasilan yang lumayan.

$ads={1}

Untuk tiga kelompok di atas, insyaallah keadaan ekonominya relatif baik. Jadi tidak usah dikhawatirkan. Tidak perlu juga, anda berinisiatif memberikan mereka jatah zakat mal anda, dengan mengikuti pendapat bahwa mereka ini termasuk fi sabilillah. Toh mereka tidak benar-benar berhajat dengan zakat anda.

Namun ada juga, yang jadi guru agama di sekolah atau pesantren, dengan gaji di bawah standar upah minimum, dan harus kerja dari pagi sampai sore, full time.

Ada juga, yang jadi guru TPA, atau ngajar anak-anak ngaji di rumahnya, dengan bayaran tidak seberapa (hanya cukup untuk beli cemilan), disambi dengan kerja serabutan yang tak jelas dapat penghasilan atau tidak.

Dua kategori ini, yang perlu diberi perhatian, karena keadaan ekonomi mereka umumnya tidak baik. Jangan pelit dengan mereka. Bisa jadi, donasi anda kepada mereka, yang dengannya mereka bisa tetap mengajar agama, jauh lebih besar nilainya di sisi Allah, dibandingkan donasi anda ke masjid-masjid mewah di kota anda, atau donasi anda ke berbagai lembaga pengumpul donasi yang ternyata memotong biaya admin begitu besar untuk "kenyamanan" para petinggi lembaga pengumpul donasi tersebut.

Yang juga perlu diperhatikan adalah, para ustadz dan penuntut ilmu, yang punya potensi besar untuk jadi ulama rujukan umat yang mendalam ilmunya. Kategori ini, sangat baik sekali jika mereka bisa fokus pada aktivitas keilmuan, dan tidak disibukkan dengan kerja lain di luar keilmuannya.

Sebagaimana kata Imam Asy-Syafi'i:

لو كلفت شراء بصلة ما فهمت مسألة

Artinya: "Kalau saya dibebani untuk membeli sebutir bawang, saya tidak akan memahami satu persoalan ilmu."

Agar mereka bisa fokus dengan kerja keilmuan, maka perlu sokongan dana yang tidak sedikit, untuk membiayai kebutuhan hidup mereka dan keluarganya, untuk membeli kitab dan berbagai sarana prasarana, serta membiayai berbagai proyek penelitian ilmiah yang mereka lakukan.

Donasi anda, yang berhasil melahirkan seorang ulama, jauh lebih manfaat daripada donasi anda yang hanya digunakan untuk mempercantik kran wudhu atau memperbarui karpet masjid setiap minggu.

Oleh: Zulkifli Baraqbah

Demikian Artikel " Keadaan Pendakwah dan Pengajar Agama itu Berbeda-beda "

Semoga Bermanfaat

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah - 

Redaksi

Rumah Muslimin Grup adalah Media Dakwah Ahlusunnah Wal jama'ah yang berdiri pada pertengahan tahun 2017 Bermazhab Syafi'i dan berakidah Asyariyyah. Bagi sobat rumah-muslimin yang suka menulis, yuk kirimkan tulisannya ke email kami di dakwahislamiyah93@gmail.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close