Istilah يوم الآخرة Dalam Sholawat Busyro Dan Pandangan Ulama Nusantara

ISTILAH يوم الآخرة DALAM SHOLAWAT BUSYRO DAN PANDANGAN ULAMA NUSANTARA

RUMAH-MUSLIMIN.COM - Melalui laman facebooknya, Ustadz Muhammad Salim Kholili meluruskan kritik Kyai Nur Ihya terkait bait يوم الآخرة dalam sholawat Busyro. Dalam kritiknya, Kyai Nur Ihya berpendapat bahwa penggunaan istilah tersebut dalam sholawat adalah keliru, namun Ustadz Muhammad Salim Kholili memberikan penjelasan mendalam yang menunjukkan bahwa istilah tersebut justru memiliki dasar kuat dalam berbagai literatur kitab klasik, termasuk karya para ulama Nusantara. Menurut beliau, ini bukan sekadar masalah terminologi, tetapi juga terkait pemahaman dan penafsiran yang tepat dalam khazanah Islam, sehingga tidak menciptakan kesalahpahaman di kalangan awam.

Pertama, Ustadz Muhammad Salim Kholili menyebutkan bahwa istilah يوم الآخرة bukanlah ungkapan asing dalam literatur Islam, bahkan sangat umum ditemukan dalam kitab-kitab klasik. 
“Saya mencoba mencari kata kunci يوم الآخرة di Maktabah Syamilah yang memiliki 23.864 kitab dan mendapati hasil sebanyak 232,” ungkapnya. 
Hal ini ia tambahkan dari penjelasan Ustadz Abd Rohim Bushiry, yang sebelumnya telah mengulas sebagian hasil tersebut. Dalam penelusuran tambahan, Ustadz Salim juga mendapati penggunaan istilah يوم الآخرة dalam karya Tafsir Imam Al-Izz bin Abdissalam, Tafsir Al-Imam Abu Manshur Al-Maturidi, serta karya ulama abad ke-4 seperti Ad Dalail Fi Ghoribi Hadist karya Qasim As-Sarqisthi, sehingga menunjukkan kekayaan istilah ini di berbagai kitab.

Selanjutnya, Ustadz Muhammad Salim Kholili memaparkan bahwa para ulama Nusantara juga menggunakan istilah يوم الآخرة dalam karya-karya mereka. 
“Karena PWI memiliki visi meneladani dan mengangkat peran ulama Nusantara, sepatutnya pula kita memahami penggunaan istilah ini di kalangan ulama Nusantara,” ujarnya. 
Salah satu contoh adalah dalam kitab فيض الحجا, karya Rais Aam PBNU Al-Maghfurlah KH. Ahmad Sahal Mahfudz. Kitab ini merupakan komentar beliau atas Nailu Roja’, karya Kiai Ma’shum Siradj Cirebon. Di bagian penutup, KH. Sahal Mahfudz menggunakan istilah ذخرة في يوم الآخرة sebagai harapan agar karyanya menjadi tabungan pahala di akhirat kelak.

Ustadz Salim juga menunjukkan contoh penggunaan istilah serupa dalam karya ulama Nusantara terkenal, Syaikh Nawawi Al-Bantani. 
“Dalam Tafsir Marah Labid, Syaikh Nawawi menggunakan istilah يوم الآخرة saat menafsirkan ayat 102 dari surat Hud,” tulisnya. 
Syaikh Nawawi menjelaskan bahwa يوم الآخرة merujuk pada hari akhir yang menjadi tempat berkumpulnya seluruh umat manusia untuk perhitungan amal. Dengan penjelasan ini, Ustadz Salim menyiratkan bahwa istilah tersebut telah lama diakui dan dipahami oleh ulama, baik di Nusantara maupun dunia Islam.
$ads={1}

Sebagai penutup, Ustadz Muhammad Salim Kholili mengakui bahwa isu penggunaan istilah يوم الآخرة mungkin terdengar sepele bagi kalangan santri yang terbiasa dengan bahasa Arab dan literatur klasik. Namun, ia merasa perlu menjelaskannya agar tidak menimbulkan salah paham di kalangan masyarakat awam. 
“Memang hal ini mungkin dianggap kecil, tetapi bagi orang awam, kekeliruan opini yang disengaja dapat berkembang dan menyesatkan,” tegasnya. 

Baca juga: Penisbatan Al Yamani kepada Rasulullah Sudah Benar Secara Sejarah 

Ustadz Salim juga menyadari bahwa kritik ini mungkin tidak akan mempengaruhi Kyai Nur Ihya untuk mengubah pendapatnya. Namun, menurutnya, menjelaskan perkara ini penting untuk meluruskan pemahaman bagi masyarakat. Ia mengutip nasihat dari Al-Maghfurlah KH. Maimoen Zubair: 
“Minterno wong bener kuwi luwih gampang tinimbang mbenerake wong pinter.”
Dengan kata lain, lebih mudah membuat orang yang benar menjadi cerdas daripada mengoreksi orang yang cerdas namun keliru.

Melalui penjelasan ini, Ustadz Muhammad Salim Kholili berharap masyarakat semakin memahami dan mengenal tradisi keilmuan ulama Nusantara, serta menghindari pandangan yang dapat menyesatkan. Ini juga diharapkan menjadi pengingat agar selalu merujuk pada literatur yang mendalam sebelum menarik kesimpulan terkait terminologi dalam agama.

Oleh: Ustadz Muhammad Salim Kholili

Editor: Hendra, S

Demikian Artikel " Istilah يوم الآخرة Dalam Sholawat Busyro Dan Pandangan Ulama Nusantara "

Semoga Bermanfaat

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah -

Redaksi

Rumah Muslimin Grup adalah Media Dakwah Ahlusunnah Wal jama'ah yang berdiri pada pertengahan tahun 2017 Bermazhab Syafi'i dan berakidah Asyariyyah. Bagi sobat rumah-muslimin yang suka menulis, yuk kirimkan tulisannya ke email kami di dakwahislamiyah93@gmail.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close