FAKTA SEJARAH: ORANG-ORANG HADHRAMI DIANGGAP ANCAMAN OLEH BELANDA
RUMAH-MUSLIMIN.COM | SEJARAH - Narasi yang tengah beredar di media sosial maupun di sejumlah mimbar dakwah, yang menyatakan bahwa komunitas Hadhrami (Yaman) sengaja didatangkan oleh pemerintah kolonial Belanda untuk menjajah Indonesia, merupakan klaim yang tidak berdasar. Narasi semacam ini tampaknya lahir dari kurangnya pemahaman sejarah, sebab fakta-fakta yang tersedia justru menunjukkan hal yang sebaliknya: pihak Belanda merasa terancam oleh kehadiran orang Hadhrami dan berupaya membatasi pergerakan mereka.
Belanda Tidak Membawa Orang Hadhrami, Melainkan Menghalangi
Dalam dokumen-dokumen sejarah, sangat jelas bahwa pemerintah kolonial Belanda tidak nyaman dengan kedatangan komunitas Hadhrami ke wilayah Jawa. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan berikut:
- Mereka membawa pengaruh Islam yang kuat, yang dikhawatirkan dapat meningkatkan kesadaran beragama masyarakat lokal dan mendorong perlawanan terhadap penjajahan.
- Mereka dianggap “membangunkan” pribumi dari ketidaktahuan yang memang sengaja dipelihara oleh Belanda.
- Mereka dituduh sebagai kelompok miskin dan tidak membawa modal, padahal banyak di antara mereka yang menjadi pedagang sukses.
Dengan demikian, tidak logis jika dikatakan bahwa Belanda sengaja mendatangkan mereka untuk menjajah Indonesia. Justru Belanda kesulitan mengawasi mereka karena pengaruh sosial dan keagamaannya yang signifikan.
Baca juga: Barista Cafe Dijadikan Naqib Sadah Asyraf Madinah Palsu Oleh Pembatal Ba'alawi
Orang Hadhrami Datang Secara Mandiri, Bukan Didatangkan oleh Belanda
Orang Hadhrami telah lama dikenal sebagai pelaut dan pedagang. Mereka telah menyebar ke wilayah Asia Tenggara, termasuk Nusantara, jauh sebelum kedatangan Belanda. Bahkan, komunitas ini telah hadir sejak masa kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara. Oleh karena itu, klaim bahwa mereka “dibawa Belanda” tidak memiliki dasar historis.
Belanda Justru Bersikap Represif terhadap Komunitas Hadhrami
Dokumen sejarah menunjukkan bahwa Belanda menetapkan peraturan yang ketat terhadap orang Hadhrami yang ingin memasuki wilayah Hindia Belanda. Gerak-gerik mereka diawasi, dan hidup mereka dipersulit. Bahkan, tidak sedikit yang dideportasi karena dianggap sebagai ancaman.
Jika benar Belanda mendatangkan mereka untuk kepentingan penjajahan, mengapa mereka justru diperlakukan dengan represif? Logika ini tidak dapat dibenarkan.
Baca juga: Kelompok Imaduddin CS Terus Konsisten Menyebarkan Fitnah Terhadap Ba Alawi
Kontribusi Orang Hadhrami terhadap Perjuangan Indonesia
Banyak tokoh keturunan Hadhrami yang terlibat dalam perjuangan melawan kolonialisme, antara lain:
- Habib Abdurrahman Al-Habsyi
- Syekh Ahmad Surkati (pendiri Al-Irsyad dan tokoh anti-penjajahan)
- AR Baswedan (aktivis kemerdekaan dan kakek dari Anies Baswedan)
Sulit untuk menerima tuduhan bahwa mereka adalah bagian dari penjajahan, sebab kenyataannya mereka justru menentang Belanda.
$ads={1}
Narasi Ini Bermuatan Politik Adu Domba
Pihak yang menyebarkan teori bahwa orang Hadhrami didatangkan oleh Belanda umumnya memiliki kepentingan politik, dengan tujuan menjatuhkan kelompok tertentu. Narasi ini dibesar-besarkan demi menciptakan perpecahan di tengah umat Islam. Tidak ada bukti sejarah yang mendukung klaim ini; semuanya hanya berdasarkan spekulasi tanpa dasar.
Jangan sampai kita terjebak dalam hoaks yang justru memicu permusuhan antarsesama Muslim. Fakta sejarah menunjukkan bahwa komunitas Hadhrami adalah korban penjajahan, bukan pelaku kolonialisme.
Berikut dokumen sejarah yang dimaksud:
Sumber: M Maki
Editor: Hendra, S/Rumah Muslimin
Demikian Artikel " Fakta Sejarah: Orang-orang Hadhrami Dianggap Ancaman oleh Belanda "
Semoga Bermanfaat
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah-