Barista Cafe Dijadikan Naqib Sadah Asyraf Madinah Palsu Oleh Pembatal Ba'alawi

BARISTA CAFE DIJADIKAN NAQIB SADAH ASYRAF MADINAH PALSU OLEH PEMBATAL BA'ALAWI

RUMAH-MUSLIMIN.COM | NASAB - Dunia maya kembali dihebohkan oleh munculnya figur yang mengaku sebagai An Nasabah dari Madinah Al-Munawwarah. Sosok bernama Wasim Al Jalal Al Hasni ini tampil dengan atribut keagamaan seperti sorban, gamis, serta wajah khas Arab, sehingga dengan cepat mendapat perhatian sebagian kalangan. Namun setelah dilakukan penelusuran, identitas aslinya terbongkar dan menimbulkan kegemparan. Ia diketahui bukan seorang ulama, bukan keturunan Nabi, bahkan bukan bagian dari struktur Naqobah Asyrof mana pun, melainkan hanya seorang barista kafe dan DJ di Madinah yang kemudian hijrah ke Indonesia dan mengklaim sebagai mufti dari garis keturunan Ba’alawi.

Penelusuran ini diangkat oleh Nyai Raden Ayu Linawati dalam unggahannya yang menyatakan dengan tegas:

“Silakan share dan bagikan serta viralkan. Ini penipuan publik dan penyebaran berita bohong!!!!”

Pernyataan ini menjadi penanda awal bahwa kasus ini bukan sekadar perbedaan pendapat, melainkan telah menyentuh ranah penyesatan publik secara sistematis dengan membawa-bawa klaim keturunan Nabi Muhammad SAW secara tidak sah.

Baca juga: Kelompok Imaduddin CS Terus Konsisten Menyebarkan Fitnah Terhadap Ba Alawi

Dalam bagian berikutnya, Nyai Raden Ayu Linawati menyebutkan dua nama yang sebelumnya ramai disebut-sebut sebagai bagian dari kontroversi serupa:

“Habis mufti abal-abal Yaman dan Yassin Al-Kalidari, pemilik 230 Naqobah online abal-abal, maka terbitlah barista cafe dan DJ cafe mengaku sebagai An Nasabah Madinah Al Munawaroh tapi bohong.”

Pernyataan ini menunjukkan adanya pola berulang dari individu-individu yang memanfaatkan platform daring untuk mengklaim gelar mufti, nasab, dan keulamaan palsu bahkan sampai membuat struktur Naqobah (lembaga pencatat nasab) sendiri yang tidak diakui.

$ads={1}

Dalam lanjutannya, Nyai menyoroti keras bagaimana jejak digital menjadi bukti tak terbantahkan:

“Jejak digital itu kejam, Jenderal. Ternyata yang membatalkan nasab Saadah Ba’alawi, nasab Imam Ubaidillah leluhur kami, dan menyatakan nasab Ba’alawi bathil hanya sekelas barista cafe di Madinah dan DJ cafe di Madinah yang hijrah ke Indonesia dan disulap menjadi An Nasabah dari Madinah Al Munawwaroh bermodal sorban dan gamis serta wajah Arab...”

Pernyataan ini menegaskan bahwa orang tersebut tidak memiliki legitimasi keilmuan dan nasab untuk membatalkan status nasab para habaib, termasuk Imam Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir yang merupakan sosok penting dalam silsilah keturunan Ba’alawi.

Baca juga: Pakar Hukum; Tulisan Imaduddin bukan Tesis Tapi Makalah

Kebenaran ini semakin diperkuat setelah dilakukan tabayyun langsung oleh Nyai Raden Ayu Linawati dan timnya ke para naqib resmi:

“Namun ketika kami melakukan tabbayun dan cross cek langsung ke para Naqib di Naqobah Asyrof Madinah dan Makkah, mereka menyatakan tidak mengenal An Nasabah bernama Wasim Al Jalal Al Hasni tersebut, baik di Madinah maupun Mekah, bahkan di puluhan Naqobah Asyrof dunia tidak ada Naqib bernama Wasim Al Jalal Al Hasni tersebut.”

Fakta ini memperjelas bahwa klaim tokoh ini tidak hanya palsu, tapi juga tidak dikenal oleh otoritas resmi pencatat nasab di dunia Islam. Nama tersebut tidak tercatat dalam lembaga mana pun yang diakui secara global, sehingga klaimnya sebagai keturunan Nabi maupun mufti dari Madinah sepenuhnya tidak berdasar.

Terakhir, Nyai menyampaikan peringatan keras kepada masyarakat agar tidak terjebak dalam narasi adu domba yang bisa memecah belah ukhuwah umat Islam:

“Hati-hati dengan penipuan publik dan upaya adu domba ulama kyai pribumi vs habaib Ba’alawi....!!!”

Pernyataan penutup ini sangat penting, sebab fenomena seperti ini bisa membahayakan keharmonisan antara ulama-ulama lokal (kyai pribumi) dan para habaib dzurriyah Rasulullah SAW. Penyebaran berita palsu dan penyesatan nasab bukan hanya urusan pribadi, tetapi telah menjadi isu publik yang berdampak besar pada kepercayaan umat.

Baca juga: Mewaspadai Gerakan Imadiyah dan Ancaman Bagi Persatuan Umat Islam

Kesimpulan

Kasus pengakuan palsu Wasim Al Jalal Al Hasni sebagai An Nasabah Madinah membuktikan bahwa penyalahgunaan simbol agama, sorban, wajah Arab, dan istilah nasab dapat dengan mudah menyesatkan publik jika tidak disertai verifikasi yang sah. Sosok yang ternyata hanya seorang barista dan DJ kafe di Madinah ini dengan berani mengklaim posisi sebagai mufti dan tokoh nasab tanpa pengakuan dari satu pun Naqobah Asyrof resmi, baik di Madinah, Mekkah, maupun dunia internasional.

Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk lebih kritis dan selektif dalam menerima klaim nasab dan keulamaan. Penting untuk merujuk pada lembaga resmi, para ahli nasab yang sah, dan tidak terjebak oleh penampilan semata. Penipuan publik berkedok agama bukan hanya merusak akidah, tapi juga merusak warisan spiritual dan keilmuan umat Islam yang telah dijaga turun-temurun.

Berikut bukti video Wasim Al Jalal Al Hasni seorang Barista cafe:


Sumber: Nyai Raden Ayu Linawati

Editor: Hendra, S/Rumah Muslimin

Demikian Artikel " Barista Cafe Dijadikan Naqib Sadah Asyraf Madinah Palsu Oleh Pembatal Ba'alawi "

Semoga Bermanfaat

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah-

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close