Rahasia Jenazah yang Menangis: Pengakuan Jujur Seorang Pemandi Mayit di Jeddah

RAHASIA JENAZAH YANG MENANGIS: PENGAKUAN JUJUR SEORANG PEMANDI MAYIT DI JEDDAH

RUMAH-MUSLIMIN.COM | KISAH - Di balik tugas sunyi seorang pemandi jenazah, tersembunyi kisah-kisah yang tak terbayangkan oleh mereka yang masih hidup. Taghrid Bukhari, wanita yang mengabdikan dirinya untuk memandikan jenazah di Jeddah, suatu hari mengalami peristiwa yang mengubah pandangannya tentang batas antara dunia dan akhirat.

Apa yang ia saksikan bukan sekadar fenomena fisik, melainkan isyarat spiritual yang menyentuh relung hati terdalam. Saat harus memandikan seorang gadis muda yang telah wafat, Taghrid dihadapkan pada kejadian luar biasa yang menjadi pelajaran tentang amanah, doa, dan kekuasaan Allah dalam menjaga kehormatan hamba-Nya hingga ke liang kubur.Subhanallah... baru saja mendengar kisah nyata yang bikin merinding dari Taghrid Bukhari, seorang pemandi jenazah di Jeddah. Pengalamannya ini bukan sekadar memandikan jasad, tapi menjadi saksi bisu kebesaran Allah dan rahasia alam kubur. Pengalamannya membuka mata kita tentang betapa tipisnya batas antara dunia kita dan alam setelah kematian.

Berikut ceritanya...

$ads={1}

Bayangkan, suatu hari Taghrid menerima tugas memandikan jenazah seorang gadis muda, usianya masih sekitar 20-an. Sang ayah terburu-buru ingin jenazah segera dimandikan agar bisa segera disalatkan. Taghrid pun memulai tugasnya sendirian. Namun, ada keanehan yang langsung ia rasakan.

"Aku tidak bisa menggerakkan tangannya, tangan kanannya tidak bergerak, tangan kiri tidak bergerak, bahkan kakinya pun tidak bergerak," kenang Taghrid. Ia bingung, padahal biasanya ia bisa menangani jenazah dengan mudah dan lancar. Karena kesulitan yang luar biasa, ia pun memanggil seorang rekan untuk membantu.

Saat mereka berdua berusaha memandikan jenazah yang terasa sangat berat itu, sebuah kejadian tak terduga dan sangat mengharukan terjadi.

Baca juga: Kedermawanan Habib Salim Assyatiri Dirasakan Semua Orang

"Tiba-tiba air mata keluar dari matanya... Aku mengusapnya, tapi air mata itu terus mengalir. Aku berkata kepada rekanku, 'Ini tangisan, ini air mata.' Sungguh tidak normal sama sekali ada jenazah di tanganku yang menangis, dan siapa yang tahu alasannya?"

Jenazah itu begitu berat, seolah-olah menolak untuk disucikan. Taghrid dan rekannya berjuang keras hingga lelah, akhirnya berhasil menyelesaikan proses pemandian dan memindahkan jenazah ke keranda. Namun, tangisan dari mata jenazah itu justru semakin menjadi-jadi, dan tubuhnya pun terasa semakin berat.

Tak lama setelah itu, ibunda jenazah tiba di tempat pemandian. Begitu melihat putrinya, sang ibu langsung histeris dan menuduh Taghrid:

"Haram bagimu! Haram bagimu! Mengapa kau menyentuhnya? Siapa yang menyuruhmu memandikannya?!"

Taghrid, yang tidak tahu apa-apa, berusaha menjelaskan bahwa ia hanya menjalankan perintah sang ayah. Ibu itu kemudian mengungkapkan sebuah rahasia yang mengejutkan: Putrinya telah berwasiat agar tidak ada satu pun yang menyentuh atau memandikan jenazahnya kecuali sang ibu sendiri. Subhanallah, ternyata wasiat ini memiliki kekuatan yang begitu besar hingga jenazah pun seolah 'menjaga' amanah tersebut.

Dalam keputusasaan, Taghrid meminta sang ibu untuk berzikir, bershalawat, dan menenangkan diri, lalu mengusap air mata putrinya. Dan keajaiban pun terjadi!

Baca juga: Karomah KH Husein Ilyas Saat Menghadapi Tentara Jepang 

"Subhanallah... air mata jenazah itu menghilang. Sang putri tenang, dan ibunya pun ikut tenang."

Kisah ini bukan hanya tentang pemandian jenazah, tetapi juga tentang pelajaran-pelajaran spiritual yang mendalam. Taghrid juga berbagi tentang realitas husnul khatimah (akhir yang baik) dan su'ul khatimah (akhir yang buruk) yang sering ia saksikan.

"Aku dulu sering mendengar tentang husnul khatimah dan su'ul khatimah. Dunia yang tak diketahui ini, Subhanallah, ketika aku mengalaminya dan memasukinya, ternyata memang ada su'ul khatimah, ada husnul khatimah. Semoga Allah menjadikan akhir hidup kita baik, Ya Tuhan."

Lebih lanjut, ia bersaksi tentang fenomena yang membuat banyak orang penasaran:

"Benar, semuanya benar. Aroma kesturi dan aroma amber itu benar-benar nyata. Ini yang aku alami, aku cium, dan aku lihat, dan setiap kata yang kuucapkan, aku bertanggung jawab di hadapan Allah."

Profesi mulia yang dijalani Taghrid ini tidak luput dari stigma sosial. Ia mengakui bahwa banyak teman dan bahkan anggota keluarganya yang menjauhinya karena profesinya.

"Sayangnya, sangat disayangkan, kebanyakan orang tidak menerimaku... Beberapa temanku menjauhiku, pada saat yang sama beberapa anggota keluarga juga menjauhiku... Tapi berkat karunia Allah, aku menghadapi segalanya, dan sekarang alhamdulillah, ada semacam penerimaan dibandingkan sebelumnya."

Kisah ini adalah pengingat yang kuat bagi kita semua:

* Wasiat adalah amanah yang sangat besar dan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Dampaknya bisa melampaui kehidupan dunia.

* Kekuasaan Allah tak terbatas. Dia mampu menunjukkan tanda-tanda kebesaran-Nya bahkan pada jenazah yang tak bernyawa.

* Husnul khatimah dan su'ul khatimah itu nyata. Marilah kita persiapkan diri dengan amal shaleh untuk meraih akhir yang baik.

* Jangan takut menghadapi stigma jika kita berada di jalan kebaikan. Keteguhan dan kesabaran akan membuahkan hasil.

* Kematian adalah kepastian. Kisah ini menguatkan kesadaran kita akan pentingnya mempersiapkan diri menghadapi akhirat.

Semoga kisah ini tidak hanya membawa hikmah dan memotivasi kita untuk terus berbuat kebaikan, tetapi juga menjadi cerminan bagi kita untuk senantiasa mengingat hakikat kehidupan, kematian, dan pentingnya menjaga setiap amanah.

Wallahu a'lam bishawab.

Sumber: Ustadz Abu Ammar Al-Makki

Editor: Hendra, S/Rumah-Muslimin

Demikian Artikel " Rahasia Jenazah yang Menangis: Pengakuan Jujur Seorang Pemandi Mayit di Jeddah "

Semoga Bermanfaat

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah-

Redaksi

Rumah Muslimin Grup adalah Media Dakwah Ahlusunnah Wal jama'ah yang berdiri pada pertengahan tahun 2017 Bermazhab Syafi'i dan berakidah Asyariyyah. Bagi sobat rumah-muslimin yang suka menulis, yuk kirimkan tulisannya ke email kami di dakwahislamiyah93@gmail.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close