Ikut imam Syafi'i atau Ulama Syafi'iyah ?

IKUT IMAM SYAFI'I ATAU ULAMA SYAFI'IYAH?

RUMAH-MUSLIMIN.COM - Imam Syafi'i tidak hanya menghidangkan makanan siap saji yang disebut fatwa fiqih. Syafi'i menyadari, kemudian hari bakal ramai pergolakan kasus umat, dilematika sosial, problematika modern, yang tak pernah terjadi dan dibahas oleh Syafi'i, dengan matang ia menyediakan jarum kompas dan pondasi bangunan yang di sebut usul dan qowaid, metode istinbat dan istidlal Mazhab, guna menyelesaikan segala kasus yang akan muncul di masa depan.

Pengikut taqlid imam Syafi'i itu bermacam macam. Walau mereka terkadang di sebut sebagai Mujtahid, seperi Mujtahid Muntasib seperti Muzani, buwaiti. Ada Mujtahid muqoyyad atau ashabu Wujuh seperti alqoffal, Abi hamid. Ada pula Mujtahid fatwa seperti Rafii' dan Nawawi dan seterusnya. Mujtahid di atas semuanya berintisab ke Mazhab Syafi'i dengan skala tingkatan berbeda beda.

Sampai tiba masanya, orang Indonesia di gunjing sebagai pengikut ulama Syafi'iyah bukan imam Syafi'i, oleh mereka, taqlid hanya di fahami sebatas menjiplak ucapan imam Syafi'i apa adanya, dan jika berselisih dengan imam Syafi'i, di cela dengan ejekan meninggalkan ucapan imam mazhab.

Jadi ikut imam Syafi'i atau ulama Syafi'iyah?

Ikut imam Syafi'i melalui ashab dan ahli tarjih Syafi'iyah dengan alasan :

Dengan adanya ulama Syafi'iyah, fatwa fatwa Syafi'i secara matang kembali dikaji ulang, diteliti dalilnya, seirama atau tidak dengan kaidah usul istinbat yang di bangun oleh Imam Syafi'i, ibarat obat obatan, fatwa imam Syafi'i telah di patenkan oleh pihak farmasi hukum islam.

Dalam Mazhab Syafi'i muncul Mujtahid muntasib, muqoyyad, mujtahid fatwa, mujtahid tarjeh, kemudian di baca, di telaah oleh jutaan ulama di penjuru dunia, mereka setuju, dengan demikian semangkin menambah kemantapan hati mengikuti imam Syafi'i.

$ads={1}

Aku ingin katakan, bermazhab Syafi'i itu gak semata mata mengikuti ucapan sang imam apa adanya, dan tidak boleh berselisih dengan sang imam, di sana ada kelas ulama bermazhab Syafi'i secara manhaji istidlali, gak secara taqlidi qouli, mereka tetep Syafi'iyah walau terkadang berselisih dengan imam Mazhab.

Melalui ahli tarjeh Mazhab, lalu mentarjeh Qoul Syafi'i dengan berpijak kaedah usul istinbat Mazhab, mereka masih tetep di kategorikan bermazhab Syafi'i.

Mengadopsi hasil fatwa ulama Syafi'iyah yang berpegang teguh dengan usul Mazhab Syafi'i, walau mungkin imam Syafi'i sendiri belum pernah mencetuskan fatwa itu, juga di sebut bermazhab Syafi'i, sebabnya, sistem istidlal istinbat yang di gunakan berasal dari jerih payah meja kerja imam Syafi'i.

Mereka ini gerombolan aneh, jika aku dikit dikit selalu bawa imam Syafi'i, katanya, taqlid buta, kolot, imamnya cuma Syafi'i doang, lalu ketika aku mulai melangkah imam imam Mazhab yang lain, mereka ejek gak konsisten Mazhab, plin plan, talfiq.

Baca JugaFiqih Syafi'i Aqidah Asy'ari?

Mazhab Syafi'i itu bukan hanya sekedar ensiklopedi fatwa imam Syafi'i, lebih dari itu, di dalamnya merangkum metode istinbat dan istidlal, cara menggali hukum, menghimpun fatwa fatwa ulama Syafi'iyah, menggali yang belum di gali imam Syafi'i, mereka semuanya terangkum dalam Mazhab Syafi'i.

Mengeluarkan seorang dari ranah Mazhab Syafi'i sebab berbeda sedikit dengan imam pendiri Mazhab adalah sebuah kekeliruan.

Oleh: Mhizqil Iqozhimamb

Demikian Artikel " Ikut imam Syafi'i atau Ulama Syafi'iyah ? "

Semoga Bermanfaat

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jama'ah -

Redaksi

Rumah Muslimin Grup adalah Media Dakwah Ahlusunnah Wal jama'ah yang berdiri pada pertengahan tahun 2017 Bermazhab Syafi'i dan berakidah Asyariyyah. Bagi sobat rumah-muslimin yang suka menulis, yuk kirimkan tulisannya ke email kami di dakwahislamiyah93@gmail.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close