Sekilas Mengenal Syekh Abdul Hamid Kudus dan Kitabnya

SEKILAS MENGENAL SYEKH ABDUL HAMID KUDUS DAN KITABNYA

RUMAH-MUSLIMIN.COM - Syekh Abdul Hamid Kudus, Kudus nisbat ke Kudus Jawa Tengah, selain pengalaman belajar seumur hidup di Haramain, beliau juga punya banyak pengalaman belajar di berbagai negeri Arab lain, termasuk di Mesir saat di Al-Azhar. Di sini beliau belajar sama Syekh Abdurrahman Asy-Syirbini, penulis taqrirat atas Hasyiah al-Banani ala Jam'il Jawami'. 

Syekh Syirbini ini sosok tangguh penentang Syekh Abduh. Di era beliau menjabat Syaikhul Azhar, ulama dan pelajar Al-Azhar secara khusus dan pelajar Mesir secara umum terbelah jadi dua: kelompok Syirbini dan Kelompok Abduh. Dan Syekh Abdul Hamid Kudus mengarus ke Syekh Syirbini. 

Di Haramain, beliau punya posisi tinggi. Bahkan saat peresmian pembukaan rel kereta api, beliau sedikit dari ulama yang dipilih untuk menghadiri acara yang digelar Ottoman itu. 

$ads={1}

Beliau sangat produktif. Yang paling masyhur di antaranya adalah Lathaiful Isyarat. Kitab ajaib dan syarah nazam Waraqat paling populer. Tak hanya menyarah, beliau juga banyak memberi kritikan pada Syekh al-Imrithi an-Nazhim karena melewatkan beberapa mabhas al-WaraqT. Tak cukup mengkritik sajq, beliau bahkan bebera kali memberikan nazam alternatif. Jadi misal kalau lagi menghafal TashilutThuruqat, ada baiknya di beberapa bab tertentu diseratakan nazam alternatif dari Syekh Abdul Hamid itu. Supaya lebih komplit. 

Di antara kitab yang yusyar alaihi bil banan adalah al-Anwar as-Saniyyah. Kitab dalam fikih Syafii yang menyarah kitabnya sang guru utama beliau sebelum ke Mesir. Syekh Bakri Syatha. Disyarah atas dorongan muallif. 

Baca juga: Syekh Abdul Hamid Kudus; Penulis Kitab Kanzun Najah Wa Surur Asal Indonesia

Dan versi cetak paling bagus yang pernah ada sekarang adalah versi Dar al-Fath Jordan ini. Disertai komentar yang tak hanya membantu, tapi memperkaya. Di antaranya adalah kutipan dari Irsyadul Muhtadi yang menukil dari kitab Sidi Syekh Ahmad Zaini Dahlan terkait shalawat, taradhi, tarahhum, dan doa lain atas nama Nabi, sahabat, tabiin, dan ulama secara umum ketika disebut meskipun doa-doa itu tidak terdapat pada kitab sumber asal yang ia nukil 

"Sebab kalimat-kalimat itu bukan riwayat, tapi doa-doa. Sebaiknya bagi pembaca ketika membaca nama-nama itu untuk mendoakan mereka meskipun tidak tertulis di sana," 

Oleh: Alfan Sewu Khumaidi

Demikian Artikel " Sekilas Mengenal Syekh Abdul Hamid Kudus dan Kitabnya "

Semoga Bermanfaat

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah - 

Redaksi

Rumah Muslimin Grup adalah Media Dakwah Ahlusunnah Wal jama'ah yang berdiri pada pertengahan tahun 2017 Bermazhab Syafi'i dan berakidah Asyariyyah. Bagi sobat rumah-muslimin yang suka menulis, yuk kirimkan tulisannya ke email kami di dakwahislamiyah93@gmail.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close