Dua Anggota Polisi Berpaham Salafi Wahabi Ini Menjadi Teroris

DUA ANGGOTA POLISI BERPAHAMAN SALAFI WAHABI INI MENJADI TERORIS

RUMAH-MUSLIMIN.COM - Setahun yang lalu saya pernah membahas dua akhwat bercadar ini, namanya Bripda Lesti dan Bripda Rini, anggota Dirkrimum Polda Maluku Utara,  mereka disersi dari dinas kepolisian lalu di PTDH (pecat) oleh kesatuannya.

Menghadapi persoalan ini Polda Maluku Utara mengundang saya untuk memberikan solusi dan pendapat nya, fenomena Hijrah di kalangan TNI dan POLRI memang fenomena menarik, sejatinya keren dan Khaer polisi jadi Sholeh dan Sholehah, tetapi kalo polisi tereak2  bidah lalu jadi kopar kapir kayak kedua polwan ini, jelas jadi masalah.

Pertanyaan saya kepada komandan kesatuannya, provos Paminal dan densus 88 adalah "memang pertama ngaji taklimya sama siapa, haloqohnya sama siapa ? Kata mereka, "dengan kelompok Salafi Ustad, di kumpulkan lah polisi2 hijrah ini ke hadapan saya, saya di suruh nasehatin mereka, hehehe....angel... angel, buat saya ini tantangan.

Kata mereka, Afwan ustad kami tidak di suruh ngebom loh, bahkan kami di larang demo loh, lalu saya jawab, ya saya percaya kubu sana memang g akan nyuruh ngebom, tetapi kalian di ajak untuk bersikap tdk toleran terhadap amalan yang di anggap bid'ah kan? Kalian tdk menghormati amalan saudara-saudara kalian di Aswaja kan? Iya ustad, nah saya khawatir kamu kayak saya, Intoleran lalu naik level, jadi Radikal lalu teroris, kayak saya dulu.

Nah tadi siang sehabis jumaatan, saya ketemu dengan keduanya, saya bertanya dengan eks Bripda Rini, "apakah kamu menyesal keluar dr dinas kepolisian ?, lalu di jawab mantap, "siap tidak menyesal, karena kami ingin hidup dalam Sunnah, tegas Rini, tidak ada sedikitpun penyesalan, lalu saya di tnya apa hukumnya cadar ? Lalu saya bilang cadar itu afdholiat (keutamaan) saja, bukan wajib, karena hati2 mewajibkan sesuatu, karena jika tidak di lakukan maka menjadi haram jika di tinggalkan, sambil mengutip pendapat Gus Baha, saya katakan, hati2 kriminal besar dalam fiqh jika mewajibkan yang bukan wajib.

$ads={1}

Baca Juga : 

Tujuh Do'a Penenang Hati Untuk Menghilangkan Stres, Sedih, Dan Gelisah

IJAZAH KEHAMILAN

Polda Maluku Utara belum tahu jika dua anggota nya yang polwan sedang di pantau oleh densus 88, awal nya Bripda Lesti tertangkap di Surabaya oleh Polda Jawa timur tetapi di lepas kembali, setelah di lepas, keduanya kabur dr kejaran Polda Maluku Utara, Bandara di tutup semua, Bripda Lesti lolos dr kepungan, lalu dr Maluku Utara, ke Bitung, Palu, Makassar lalu ke Surabaya melalui jalur laut.

Kabur bersama suami sirinya Bripda Lesti siap menjadi smiling bombers, keduanya tertangkap di Jogyakarta,  akselarasi Bripda Lesti cukup cepat, terpapar melalui sosmed oleh JAD, walau grup Salafi dulu tidak tahu apa2, tetapi salafi acapkali menjadi jembatan untuk faham yang lebih keras lagi, terus lalu jadilah seorang teroris, kemarin tanggal 28 Oktober 2020 ketika kedua kalinya saya di Ternate, ketika memberikan penyuluhan kepada guru-guru agama se Maluku Utara, ada beberapa guru yang kebetulan dari grup salafi yang Bripda Lesti dan Bripda Rini pernah bersamanya berkata, kami kecolongan Ustad, AD/ART kami jelas, kami menghormati kelompok di luar kami, lalu saya jawab "ya betul tentu kalian tdk akan memerintahkan demikian, tetapi, seringkali kelompok kalian sering menjadi batu loncatan.

Baca Juga :

- Makna Rukun Iman dan Rukun Islam di dalam Al-Qur'an

Bripda Lesti di vonis 3,5 tahun, sedgkan Bripda Rini di vonis 4 tahun oleh pengadilan Jakarta Barat, Bripda Rini bertanya ke saya, Ustad, apkah tanda tangan kesetiaan kepada Pancasila adalah kekafiran? Lalu saya jawab, kelompok kalian itu mirip haruroh jika berargumen

بانهم يكفر بذنب ويعتقدون ذنبا ما ليس بذنب

Mereka mengkafirkan karena sebab dosa dan meyakini dosa yang sebetulnya bukan dosa 

Pancasila itu klausul atau semacam Mitsaq perjanjian, dia hampir mirip dengan piagam Madinah di jaman nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam, bahkan isi dr Pancasila tidak bertentangan dgn Islam, bahkan ruh Islam terlihat mendominasi di tiap sila dari Pancasila ini, jadi dia bukan kekafiran, untuk itu Muhammadiyah menyebutkan bahwa Indonesia dengan Pancasila nya adalah Darul Ahdi was Syahadah, di Persis Darul Ahdi Wal Mitsaq.

Kalaupun kekafiran jika di sebutkan oleh TAKFIRI Wahabi tadi, maka sejatinya Antunna berdua dalam kondisi IKRAH (Terpaksa) yang mana ulama mengatakan bahwa penjara itu IKRAH, anti berdua orang yang Ma'dzur dan Mukrah, boleh TTD kesetiaan sementara hatinya tenang dengan keimanan, boleh mengambil RUKHSAH atas permasalahan anti berdua, tetapi saya tegaskan bahwa Pancasila itu bukan kekafiran.

Saya melihat kegembiraan dari keduanya, seakan2 Tercabut lah syubhat di kepalanya, dia selama ini bingung, bahwa ttd kesetiaan kepada Pancasila adalah kekafiran, dia berdoa semoga ada yang bisa menjelaskan, tiba2 doa nya terkabul dengan datangnya saya ke penjara di polres Jakarta Selatan, untuk menjelaskan semuanya, Alhamdulillah.

Baca Juga :

Mencintai Habaib Sesuai Seleranya, Mencaci Maki Habaib Semaunya?

Bripda Rini mengatakan, tolong ustad sering datang ke sini, jangan cuma sekali saja, kasih kami pencerahan, saya melihat keduanya senang bahagia setelah 2 jam mendengar ceramah dan taujih saya sampe menyong berbusah, Alhamdulillah, saya lihat ada hidayah dari keduanya.

Sumber : Ustadz Sofyan Tsauri melalui laman facebooknya

Walahu a'lam Bishowab

Allahuma sholii 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

  

Redaksi

Rumah Muslimin Grup adalah Media Dakwah Ahlusunnah Wal jama'ah yang berdiri pada pertengahan tahun 2017 Bermazhab Syafi'i dan berakidah Asyariyyah. Bagi sobat rumah-muslimin yang suka menulis, yuk kirimkan tulisannya ke email kami di dakwahislamiyah93@gmail.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close