Membenci dan Menyakiti Habib Tidak Mendapatkan Syafaat Nabi

MEMBENCI DAN MENYAKITI HABIB TIDAK MENDAPATKAN SYAFAAT NABI

RUMAH-MUSLIMIN.COM - Habib merupakan panggilan untuk keturunan Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam melalui jalur Sayyidinia Ahmad Al Muhajir yang bersambung kepada Sayyidina Husein hingga ke Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam.

Panggilan Habib tidak bisa digunakan sembarang orang. Sebab panggilan ini khusus bagi mereka yang memiliki darah keturunan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melalui jalur Imam ba'alawy, dan mereka yang mendapat panggilan ini umumnya memiliki kompetensi ilmu agama yang mumpuni untuk berdakwah di khalayak umum.

Silsilah Ba'alawy merupakan salah satu silsilah dzurriyat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang paling absah sepanjang masa menurut mayoritas ulama (baca: Silsilah Nasab Ba'alawi Paling Absah Sepanjang Masa)

Meskipun demikian, banyak dari mereka yang membenci dzurriyat Rasulullah dari jalur Imam ba'alawy dengan dalih tidak memiliki sumber kitab sejaman sebagaimana yang disampaikan oleh Imaduddin melalui berbagai kitab dan hujjahnya. Sebenarnya hal ini telah dibahas dan dibantah oleh Gus rumail Abbas melalui artikel berikut (baca: Kekeliruan Kyai Imaduddin Mengenai Sumber Kitab Nasab Mesti Sezaman)

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berpesan kepada umat-nya dengan meninggalkan dua hal penting agar tidak tersesat yaitu Al-Qur'an dan Ahlil Baitku (keturunan).
“Dari sahabat Abu Said Al-Khudri ra, Rasulullah saw bersabda, ‘Sungguh, aku meninggalkan dua hal penting di tengah kalian sesuatu yang jika berpegang pada keduanya, kalian tidak akan tersesat sepeninggalku. Yang satu lebih besar dari yang lain. Pertama, kitab Allah, sebuah tali panjang dari langit ke bumi. kedua, keturunanku ahli baitku. Ketahuilah, keduanya takkan terpisah sampai keduanya melewati telagaku,’” (HR Imam Ahmad).
Di hadits lainnya, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menyebutkan bahwa orang yang pertama kali diberikan syafa'at dari kalangan umatnya adalah ahlul baitnya (keluarga, kerabat dan keturunannya).


Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

اول من اشفع له من امتي اهل بيتي

"Orang yang pertama akan aku beri syafa'at dari umat-ku adalah Ahlul Bayt-ku"

Melalui penjelasan hadits-hadits diatas dapat dipahami bahwa kedudukan ahlul bait begitu istimewa di dalam islam. Beberapa hadits lainnya bahkan melarang mencela, menyakiti hati dan membenci dzurriyat Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam, sebab konsekuensinya bisa menjadi penghuni neraka Allah Azza wa jalla, sebagaimana hadits berikut:

“Sesungguhnya Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: andaikata seseorang laki-laki berdiri antara Hajar aswad dan Maqom Ibrahim melakukan sholat dan puasa, kemudian meninggal dunia sedangkan ia membenci Ahli bait Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, maka ia akan masuk neraka.” (HR. At-Thobrani dan al-Hakim).

$ads={1} 

Di hadits lainnya Rasulullah menambahkan bahwa Syafa'at yang akan diberikan oleh-nya adalah mereka yang mencintai ahlul baitnya.

شفاعتي لأمتي من احب اهل بيتي

"Syafa'at-ku bagi umat-ku (hanya) untuk orang yang mencintai Ahlul Bayt-ku"

Melalui hadits diatas, maka dapat dipahami bahwa orang yang mendapatkan syafa'at dari Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam syaratnya yaitu mesti mencintai ahlul baitnya. 

Siapa itu Ahlul Bait?

Definisi dan klasifikasi Ahlul bait sendiri ada iktilaf. Ada yang mengatakan hanya kerabat, keluarganya saja dan adapula yang mengatakan termasuk keturunannya. Namun ulama sepakat hadits-hadits terkait ahlul bait tidak hanya sebatas keluarganya saja namun termasuk keturunannya (jika merujuk dari hadits-hadits lainnya).

Sebagaimana pendapat dari Ibnu Abdil Bar (At-Tamhid karya Ibnu Abdil Bar: XVI/183-196). 

Pendapat ini berdalilkan hadits: 

اللهم صل على محمد وعلى آل محمد 

ada yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Ka’ab ibn Ajrah. Juga berdalilkan hadits riwayat Imam Bukhari: 

اللهم صل على محمد وعلى وأزواجه وذريته 

Mereka menegaskan bahwa makna kata “āl” dan “ahlu” adalah sama.

Kesimpulan

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mempergunakan/memberikan Syafa'at untuk umat-nya yang pertama itu diberikan untuk Ahlul Bayt-nya (kerabatnya), setelah itu Rasulullah SAW memberikan Syafa'at untuk umat yang lainnya -selain Ahlul Bayt- itu hanya untuk mereka yang mencintai Ahlul Bayt-nya (kerabatnya) dan itrah-nya (keturunannya).

Oleh sebab itu, janganlah kita membenci ahlul bait apalagi menyakiti hatinya, terlebih lagi mengatakan nasabnya terputus sebagaimana yang dikatakan oleh Imaduddin dan pengikutnya kepada para habaib. Padahal Habaib baalawy memiliki silsilah nasab yang paling shohih diantara dzurriyat Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam lainnya.

Ditulis oleh; rumah-muslimin

Demikian Artikel " Membenci dan Menyakiti Habib Tidak Mendapatkan Syafaat Nabi "

Semoga Bermanfaat

Wallahu a'lam Bishowab

Allahuma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim

- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jamaah - 

Redaksi

Rumah Muslimin Grup adalah Media Dakwah Ahlusunnah Wal jama'ah yang berdiri pada pertengahan tahun 2017 Bermazhab Syafi'i dan berakidah Asyariyyah. Bagi sobat rumah-muslimin yang suka menulis, yuk kirimkan tulisannya ke email kami di dakwahislamiyah93@gmail.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
close